Gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan di masa pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dalam sepuluh tahun terakhir menuai apresiasi dari kalangan akademisi.
Bahkan, Jokowi yang akan mengakhiri jabatannya pada 20 Oktober 2024 itu dinilai layak disebut sebagai Bapak Infrastruktur Indonesia.
Hal itu tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang terbukti memberikan multiplier effect positif bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia hingga pelosok negeri.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty mengatakan, bahwa kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya sebagai Bapak Infrastruktur Nasional.
“Kita memberikan apresiasi Pak Jokowi bahwa beliau merupakan Bapak Infrastruktur Indonesia karena meninggalkan Legacy luar biasa,” jelas Telisa kepada media di Jakarta, Jumat (4/10).
Karena kesejahteraan itu holistik, bukan hanya terkait ketersediaan infrastruktur fisik saja, tapi impact yang ditimbulkan secara holistik, kemudian dari sisi SDMnya sendiri, ada kemajuan dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.
“Kita sendiri sudah merasakan, seperti kereta api cepat ke Bandung, misalkan, itu sangat mudah. Kita cukup bangga, bukan hanya Jepang yang memiliki hal itu, dan itu sangat efisien untuk mobilitas kita. Itulah hal-hal yang harus diukur, bukan hanya secara ekonomi atau kuantitatif, tetapi juga secara kualitatif juga untuk kesejahteraan masyarakat secara holistik,” tambah Telisa.