Oleh: Zulfikar Ibrahim
Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan kompetensi pemuda di sektor pertanian. Inisiatif ini mendukung visi besar Presiden RI ketujuh, Joko Widodo, yang fokus pada pengembangan kedaulatan pangan dan pemberdayaan pemuda dalam sektor pertanian.
Melalui berbagai kegiatan dan pelatihan, AMANAH mengintegrasikan inovasi pertanian modern dengan keterampilan teknis, memungkinkan generasi muda Aceh menjadi garda terdepan dalam pembangunan pertanian nasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pertanian telah menjadi fokus utama pemerintah. Hal tersebut sejalan dengan upaya Presiden Joko Widodo dalam memperkuat kemandirian pangan Indonesia.
Pandemi yang melanda dunia pada 2020 menegaskan pentingnya sektor pertanian, karena terbukti menjadi salah satu sektor yang tetap bertahan dan tumbuh positif ketika sektor lain mengalami kontraksi.
Kepala Negara menekankan bahwa pertanian harus menjadi sektor yang menarik dan menjanjikan bagi generasi muda, agar Indonesia tidak kekurangan tenaga terampil di bidang tersebut.
Salah satu wujud nyata upaya tersebut terlihat dari kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Peternakan Universitas Jabal Ghafur (UNIGHA) Sigli dan AMANAH, melalui salah satu ajang seminar UMKM Berbasis Pertanian.
Acara tersebut berlangsung di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Pidie, dihadiri oleh pemuda-pemudi Aceh yang antusias mengembangkan keterampilan mereka di sektor pertanian. Ketua Himpunan, Reza Saputra, mengungkapkan bahwa seminar ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan menciptakan peluang usaha di bidang pertanian.
Tema yang diangkat, Bangkitkan Semangat, Ciptakan Peluang Berwirausaha di Bidang Pertanian, mencerminkan upaya AMANAH dalam memberikan wawasan dan motivasi kepada generasi muda.
Upaya tersebut sejalan dengan komitmen Presiden Jokowi yang kerap menekankan pentingnya regenerasi di sektor pertanian. Saat ini, sekitar 71 persen dari total petani Indonesia berusia di atas 45 tahun, sedangkan petani muda di bawah 45 tahun hanya mencapai 29 persen.
Presiden Indonesia pertama yang berasal dari kepala daerah dan bukan elite politik atau militer itu berharap lebih banyak generasi muda tertarik terjun ke dunia pertanian. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan sektor yang menjadi tumpuan ekonomi nasional, terutama di masa penuh ketidakpastian global.
Pandangan positif juga datang dari Teuku Hafni, Sub Koordinator Produksi Tanaman dan Pangan Dinas Pertanian Pidie. Menurutnya, meski perekonomian dunia masih bergejolak, sektor pertanian di Indonesia tetap menawarkan peluang besar.
Hafni menilai bahwa keberhasilan di sektor tersebut dapat dicapai melalui tiga langkah strategis yakni penyediaan sarana produksi, penerapan teknologi budidaya modern, dan pengolahan hasil pertanian. Generasi muda diharapkan mampu mengubah tantangan-tantangan tersebut menjadi peluang, sejalan dengan arahan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Keseriusan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dalam membangun sektor pertanian juga terlihat dari penghargaan Agricola Medal yang diterimanya dari FAO. Penghargaan ini, menurut Presiden Jokowi, dipersembahkan kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah bahu-membahu mengembangkan pertanian nasional.
Kedaulatan dan kemandirian pangan menjadi fokus utama pemimpin bangsa kelahiran Kota Surakarta itu, yang menegaskan bahwa pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi.
Capaian sektor pertanian Indonesia yang tumbuh 1,7 persen selama pandemi, dan kontribusinya sebesar 12,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023, menjadi bukti nyata keberhasilan kebijakan tersebut.
Program AMANAH, yang merupakan inisiatif dari Badan Intelijen Negara (BIN), juga berperan penting dalam mengembangkan sektor pertanian di Aceh. Tidak hanya fokus pada pelatihan teknis, program ini juga berupaya memperkenalkan teknologi modern dan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam jangka panjang, ini akan membantu pemuda Aceh lebih kompeten dalam menghadapi persaingan di pasar lokal dan internasional.
Selain pengembangan SDM melalui pelatihan, AMANAH juga terlibat aktif dalam peningkatan infrastruktur pertanian di desa-desa. Ketua DPC APDESI Kabupaten Tanah Laut, Samsiar, menyatakan bahwa dana desa yang disalurkan pemerintah melalui kebijakan Presiden Jokowi telah membawa perubahan signifikan bagi desa-desa, terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan.
Program-program yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, yang semuanya berasal dari ide Presiden Jokowi, telah mempercepat pemerataan pembangunan dan membuka peluang lebih besar bagi masyarakat desa.
Melalui berbagai upaya tersebut, AMANAH mendukung penuh program ketahanan pangan pemerintah dengan fokus pada regenerasi petani muda. Generasi muda harus memiliki kompetensi tidak hanya dalam keterampilan teknis, tetapi juga dalam pemanfaatan teknologi dan manajemen bisnis pertanian. Ini penting untuk memastikan bahwa pertanian tetap menjadi sektor yang relevan dan kompetitif di era globalisasi, sesuai dengan harapan Presiden Jokowi.
Komitmen untuk terus meningkatkan kompetensi pemuda melalui sektor pertanian ini akan berlanjut, mengingat pentingnya sektor tersebut dalam mewujudkan kemandirian pangan Indonesia.
AMANAH, dengan segala inisiatifnya, telah menunjukkan perannya dalam mendukung visi besar Presiden Jokowi untuk menciptakan generasi muda yang mandiri, berdaya saing, dan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sejahtera.
*) Pengamat Sosial dan Kemanusiaan – Forum Keadilan Sosial Aceh Mandiri