Oleh: Devaryo Valarie )*
Pemekaran Provinsi Papua melalui Daerah Otonomi Baru (DOB) menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan di Papua. Kebijakan pemekaran Papua merupakan amanat dan implementasi atas UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua, tepatnya Pasal 76. Pembangunan DOB menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan kesejahteraan dan harapan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Papua, terutama generasi muda.
Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan pembangunan Otsus Papua di enam provinsi, yaitu Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya. Dengan perencanaan dan evaluasi program berjalan, diharapkan Dana Otsus yang telah dianggarkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di seluruh wilayah Papua. Hal ini juga mencakup infrastruktur dan sarana pemerintahan terutama untuk DOB.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah segera mempercepat pembangunan infrastruktur sarana pemerintahan untuk empat DOB Papua, yakni Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya. Pihaknya juga membahas penyelesaian masalah beasiswa Siswa Unggul Papua, dan keberlanjutan pembangunan Papua di masa pemerintahan mendatang. Selain itu, Wapres memastikan percepatan pembangunan di wilayah Papua pada sektor-sektor lainnya juga berjalan baik seperti pendidikan hingga transportasi.
Pandangan positif terkait DOB Papua juga diungkapkan oleh Intelektual Muda Papua, Arman Wakum. Dia mengatakan bahwa adanya DOB di Tanah Papua dengan penambahan empat Provinsi memiliki banyak kesempatan dan kemajuan yang akan diperoleh khususnya anak-anak muda, karena terbukanya kesempatan pekerjaan, pendidikan, karya-karya atau kerja-kerja kreatif, dan sebagainya. Sebelumnya, mungkin kesempatannya ada tapi tidak merata.
Banyak potensi yang ada di Tanah Papua. Dengan adanya DOB diharapkan banyak anak muda yang akan berdiri dan berkarya di sana. Jadi, tidak hanya di satu bidang tetapi di banyak bidang seperti ekonomi, pendidikan, budaya, pariwisata, kerja-kerja kekinian, kreativitas, dan sebagainya.
Banyak sekali anak-anak Papua yang sudah berkuliah entah di luar Papua, luar negeri, dan sebagainya. Ketika mereka kembali, dengan adanya DOB ini mereka tetap bisa berkarya di Papua. Mereka bisa direkrut dan diajak oleh pemerintah untuk bersama-sama memajukan wilayahnya. Sebelumnya mungkin mereka akan pergi berkarya ke tempat atau daerah lain. Dengan adanya DOB, mereka bisa kembali ke jalan mereka masing-masing dan berkarya di Papua.
Arman Wakum menjelaskan, adanya DOB untuk kelangsungan anak muda di Papua, sangat bisa untuk mendukung eksistensi anak muda di Papua karena selain banyak kesempatan, banyak juga hal-hal positif yang bisa dilakukan. Yang penting adalah anak-anak Papua ini harus banyak ide. Bukan cuma banyak ide, tapi harus dieksekusi. Kalau hanya sekadar ide habis di tataran pemikiran sepertinya susah juga.
Kolaborasi antar anak muda, sesama orang asli Papua, dengan teman-teman dari daerah lain atau non Papua yang memiliki ide-ide baik untuk pengembangan dan kemajuan di Tanah Papua sangat penting. Sebab, anak muda Papua sendiri tetap butuh pandangan, ide, dan kerja kreatif orang lain. Ketika ide A bisa dikolaborasikan dengan ide B atau ide C, dampaknya akan luar biasa. Kadang-kadang di luar pemikiran dan ekspektasi. Hal itu sangat baik juga untuk eksistensi dan karya-karya anak muda Papua.
DOB sebelumnya banyak ditolak, namun pemerintah sudah ketok palu dan menjadi kenyataan. Jadi, mau tidak mau bagaimana caranya kita harus mengisi DOB itu dengan ide-ide kreatif.
Arman Wakum mengajak semua teman-teman khususnya pemuda-pemudi, anak-anak muda Papua yang ada di Papua khususnya anak muda orang asli Papua untuk memanfaatkan waktu yang ada, masih muda, dan diberikan kesehatan yang baik, agar berkarya, rajin sekolah, serta belajar yang baik. Ide-ide kreatif khususnya dalam bidang apapun seperti seni, tarian, lagu-lagu, musik, fashion, makanan, dan sebagainya, kita kembangkan untuk mengisi masa muda kita agar Papua bisa maju serta berkembang. Nama keluarga kita secara tidak langsung bisa langsung terangkat. Kita bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman yang lain yang mungkin tidak punya kesempatan sama dengan kita. Tapi dengan ide, kerja nyata, kerja keras, disiplin, tanggung jawab, positive thinking, dan sebagainya, kita bisa meraih cita-cita dan Papua ke depan akan lebih baik.
Kita bisa belajar dari mana saja tidak hanya di lembaga-lembaga resmi seperti sekolah, universitas, dan sebagainya, tapi kita bisa belajar dari masyarakat, komunitas baca, komunitas menulis, dan sebagainya. Dengan begitu, kita semangat menatap ke depan Papua yang lebih baik.
DOB sangat jelas memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Papua. Seperti yang telah dijelaskan, kebijakan ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan mengangkat perekonomian masyarakat di daerah tersebut. DOB Papua juga mampu menekan permasalahan-permasalahan sosial yang ada di masyarakat, khususnya terkait permasalahan pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bekerjasama untuk mengawal pembangunan DOB secara komprehensif agar manfaatnya dapat dirasakan juga oleh generasi muda di masa mendatang.
)* Penulis merupakan mahasiswi asal Papua di Surabaya