Oleh : Oleh: Nicholas Tatu )*
Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) mendidik generasi muda penerus bangsa untuk bisa saling berbagi dan belajar serta menjunjung tinggi rasa toleransi melalui keberadaan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Manado.
Dengan keberagaman latar belakang yang ada pada masyarakat di Indonesia, termasuk para pemuda tersebut, maka sejatinya hal itu tidak perlu menjadi sebuah ajang pertarungan atau pertentangan.
Alih-alih demikian, justru adanya keberagaman latar belakang yang generasi muda miliki itu bisa menjadi sesuatu hal yang sangat bermanfaat, yakni mampu saling melengkapi satu sama lain apabila mereka bisa memanfaatkannya sebaik mungkin dengan cara saling berbagi dan belajar serta menjunjung tinggi sikap atau rasa toleransi.
Membangun rasa saling toleransi antar para anak muda itu menjadi salah satu materi penting yang diajarkan di Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado binaan Badan Intelijen Negara (BIN). Dalam program tersebut, maka sangat mungkinkan generasi muda yang saling berbeda latar belakang untuk hidup rukun saling berdampingan dalam satu atap yang sama.
Idham Malik Wakil Ketua Kelompok Kerja (Wakapokja) AMN Manado mengatakan tujuan utama pembangunan asrama tersebut yakni untuk mempersatukan seluruh mahasiswa penerus generasi bangsa di wilayah Indonesia dari berbagai daerah.
Menyoroti betapa pentingnya untuk memupuk rasa saling toleransi dari para pemuda sedini mungkin, Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Rusprita Putri Utami menilai bahwa sangat perlu adanya ruang yang memungkinkan generasi muda penerus bangsa untuk bisa saling berinteraksi secara positif dengan sesamanya meski dari berbeda latar belakang.
Pasalnya, hal tersebut akan memantik rasa hormat, keingintahuan budaya lain dan juga rasa toleransi dari para pemuda di Indonesia, khususnya para mahasiswa dari berbagai wilayah di seluruh pelosok nusantara.
Apabila mereka bisa membiasakan diri sedini mungkin untuk membangun pertemanan dengan kawan-kawannya yang memiliki keanekaragaman latar belakang, maka menjadikan anak muda itu memiliki cara pandang yang jauh lebih luas dan meruntuhkan berbagai prasangka di dalam kepala mereka.
Pertemanan dengan beragam latar belakang tersebut, dapat melatih kemampuan untuk berkomunikasi, mendorong daya kreativitas, berpikir kritis hingga menumbuhkan rasa empati yang kuat kepada sesama.
Sementara itu, salah satu aktivitas mahasiswa Manado, Dwi Purnama menilai bahwa keberadaan gedung yang berdiri di atas tanah seluas 5 hektare tersebut ibarat seperti sebuah entitas pencerahan di tengah bagaimana kehidupan para pemuda jaman sekarang ini.
Anggapan tersebut lantaran AMN Manado tidak hanya sebagai gedung berwujud fisik untuk memfasilitasi atau menjadi wadah generasi muda itu dalam beraktivitas secara positif saja, melainkan juga sebagai pertanda tonggak pemersatu antar anak muda dari beragam latar belakang.
Mereka semua yang memiliki perbedaan latar belakang sangat beragam, termasuk berbagai macam ideologi hidup rukun bersama dan berdampingan dalam satu atap. Sehingga menjadikan anak muda dari berbagai pelosok Indonesia memiliki kekuatan untuk mempersatukan masyarakat Tanah Air yang bersifat majemuk ini.
Selain itu, pendekatan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam Asrama Mahasiswa Nusantara juga mendapatkan banyak apresiasi tinggi, karena menggunakan langkah yang sangat tepat dan relevan untuk para anak muda.
AMN Manado mengedepankan berbagai macam cara yang pemuda senangi seperti adanya kegiatan positif yakni berdialog, berdiskusi hingga melangsungkan banyak kegiatan sosial. Dengan adanya pendekatan yang tepat tersebut, maka menjadikan anak muda penerus generasi bangsa mampu hidup rukun berdampingan meski mereka menjumpai adanya keragaman luar biasa, mulai dari budaya, agama hingga suku yang saling berbeda.
Senada, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Sekretaris Provinsi (Sekprov) Steve Kepel mengatakan bahwa keberadaan Asrama Mahasiswa Nusantara itu bisa memberikan andil yang sangat berarti, khususnya bagi keberlangsungan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dari kalangan pemuda di wilayah setempat.
Hal tersebut lantaran pembangunan AMN Manado bukan hanya menjadi pekerjaan fisik semata, melainkan juga sekaligus menjadi simbol atas bagaimana kuatnya komitmen Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan untuk menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif bagi seluruh mahasiswa dari berbagai daerah di Tanah Air agar mereka bisa saling belajar dan berbagi satu sama lain.
Sehingga keberadaan Asrama Mahasiswa Nusantara itu bukan hanya untuk sarana belajar para peserta didik pada tingkat perguruan tinggi saja, namun juga mampu menjadi sarana bagi mereka untuk terus mewujudkan kreasinya dan berkolaborasi dalam peningkatan pembangunan daerah, khususnya di wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), serta menjadikan anak muda berkontribusi secara nyata dalam pembangunan bangsa.
Keberadaan AMN Manado merupakan sebuah langkah yang sangat signifikan dari BIN untuk mendukung penuh adanya visi bangsa dalam menciptakan generasi muda yang unggul dan menjadikan mereka bersiap dalam bersaing, bukan hanya secara nasional bahkan internasional.
Didikan Badan Intelijen Negara (BIN) kepada para generasi muda penerus bangsa untuk bisa saling berbagi dan belajar menjunjung tinggi sikap serta rasa toleransi terwujud melalui keberadaan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado.
)* Penulis adalah Mahasiswa Manado Tinggal di Medan