Wilayah Homeyo kini dalam keadaan yang sangat kondusif, yang mana seluruhnya berkat peranan aparat keamanan sehingga seluruh masyarakat di sana saat ini kembali lagi ke rumah masing-masing setelah sempat melakukan pengungsian akibat serangan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Memang gerombolan separatis musuh bangsa tersebut terkenal sebagai kelompok yang sama sekali tidak pernah pandang bulu dan selalu membabi buta ketika melancarkan aksi sangat keji dan biadabnya. Mereka seringkali menyasar kepada aparat keamanan hingga masyarakat sipil orang asli Papua (OAP) yang sama sekali tidak berdosa.
Tentu dengan kondisi yang sangat mencekam demikian lantaran adanya gangguan dan teror menakutkan dari OPM, menjadikan warga masyarakat di Homeyo pun belakangan ini terus hidup dalam situasi yang mengerikan dan kecemasan akan nasib serta keselamatan mereka.
Namun untungnya, berkat kerja keras tidak kenal lelah dari aparat keamanan yang hadir secara langsung ke sana dan berupaya untuk memerangi kehadiran OPM dari wilayah itu serta mengembalikan kembali Homeyo agar kondusif, kini warga masyarakat setempat yang mengungsi mulai kembali ke rumah mereka masing-masing.
Bahkan, saat ini masyarakat di Homeyo kembali bisa melangsungkan berbagai macam aktivitas mereka sehari-hari seperti sedia kala pasca masa pengungsian yang mereka lakukan selama tiga minggu lamanya di luar wilayah itu.
Kini, warga masyarakat Nasrani telah mampu melaksanakan ibadah perdana mereka di Gereka GKI Imanuel Pogapa pada hari Minggu tanggal 19 Mei 2024 kemarin. Kegiatan ibadah perdana tersebut mengundang rasa sangat senang dan antusiasme masyarakat sangat tinggi.
Terbukti, bahwa pada kegiatan ibadah perdana di Gereja GKI Imanuel Pogapa setelah sekian lama mereka melakukan pengungsian lantaran teror dari OPM, warga masyarakat Homeyo pun hampir seluruhnya menghadiri kegiatan ibadah tersebut, tidak terlepas dari kaum pria, wanita hingga anak-anak.
Untuk menjamin keselamatan warga masyarakat setelah mereka kembali ke rumah dan kampung halamannya sesuai sekian lama sempat melakukan pengungsian, sejumlah personel aparat keamanan dari jajaran petugas gabungan pun bertugas untuk menjaga kondusivitas kamtibmas di wilayah Homeyo saat itu.
Adanya ibadah perdana tersebut terselenggara karena situasi sudah aman dan kondusif di wilayah Distrik Homeyo. Keamanan itu ada setelah aparat gabungan yang juga melibatkan Komando Operasi Tentara Nasional Indonesia (Koops TNI) Habema beserta dengan Satuan Tugas (Satgas) Nanggala Kopassus berhasil mematahkan beberapa kali upaya aksi serangan OPM ke wilayah tersebut.
Atas keberhasilan dalam menghalau serangan Organisasi Papua Merdeka di wilayah Homeyo, maka kini Koops Habema menempatkan Satuan Tugas Teritorial (Satgaster) Komando Distrik Militer (Kodim) Persiapan di wilayah Kabupaten Intan Jaya yang mencakup Distrik Homeyo.
Langkah tersebut berguna untuk terus menjamin keamanan di wilayah Kabupaten Intan Jaya. Sehingga kini dengan keberadaan aparat gabungan di wilayah Homeyo, membuat seluruh warga masyarakat setempat bisa merasa sangat aman dan nyaman sehingga mereka bisa kembali melangsungkan berbagai aktivitas sehari-harinya setelah kembali dari pengungsian.
Keberhasilan aparat gabungan dalam mengamaknkan wilayah Homeyo mendapat sambutan yang sangat gembira dari seluruh warga. Bahkan pasca ibadah, Sekretaris Distrik Homeyo, Hengki Bagubau mengucapkan banyak rasa terima kasih kepada Satgaster Habema setelah mereka semua tiga minggu mengungsi.
Kemudian setelah kegiatan ibadah, aparat keamanan gabungan juga menyempatkan berkomunikasi sosial dengan segenap warga sambil menikmati suasana penuh kegembiraan dan kondusivitas di Homeyo.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Letjen TNI) Richard T.H. Tampubolon mengungkapkan bahwa situasi Distrik Homeyo yang aman tersebut telah berdampak sangat positif bagi kenyamanan warga masyarakat sehingga mereka mampu melakukan aktivitas kehidupan sehari-harinya, termasuk kegiatan ibadah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai informasi, bahwa sebelumnya aksi OPM sangat mengganggu keamanan Homeyo sejak adanya serangan terhadap Kepolisian Sektor (Polsek) setempat pada tanggal 30 April 2024 lalu yang mengakibatkan seorang remaja bernama Alexsander Parapak meninggal dunia.
Serangan dari gerombolan teroris musuh negara itu berikutnya berlanjut, yakni dengan pembakaran bangunan SD Inpres Pogapa pada hari Rabu tanggal 1 Mei, berlanjut pula dengan upaya penyerangan terhadap Komando Rayon Militer (Koramil) 1705-05/Homeyo pada keesokan harinya, yakni tanggal 2 Mei 2024.
Seluruh aksi gangguan itu berhasil aparat keamanan bungkam dengan hanya perebutan dalam waktu cepat yakni 20 menit saja. Penerangan Koops Habema, Letkol Arh Yogi Nugroho mengatakan usai melakukan perebutan cepat, aparat gabungan kemudian aktif menggelar operasi pengamanan di wilayah Distrik Homeyo.
Saat ini, wilayah Homeyo telah kembali dalam situasi kamtibmas yang sangat kondusif, seluruhnya tentu berkat daya upaya serta bagaimana kerja keras dari aparat keamanan sehingga masyarakat yang sebelumnya sempat melakukan pengungsian, kini bisa kembali lagi ke rumah mereka bahkan bisa melangsungkan berbagai aktivitas sehari-hari seperti sedia kala.