Bali – Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10 sekaligus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah Indonesia memperkenalkan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua Bali. Program Pamsimas dipamerkan dalam WWF ke-10 sebagai salah satu praktik baik pengelolaan air di Indonesia yang sudah dilaksanakan pemerintah sejak 15 tahun yang lalu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10 yang juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat ditemui awak media di Nusa Dua Bali.
Menurutnya program tersebut dinilai sangat relevan diangkat dalam WWF ke-10 di Bali. Pamsimas dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai pengelolaan sarana terbangun dengan mengedepankan kearifan lokal di masing-masing wilayah.
Pamsimas juga merupakan program yang punya militansi. “Target utamanya di daerah yang tidak punya air, sehingga kalau ditempatkan di daerah yang banyak airnya tidak tepat sasaran,” ungkap Basuki.
Program Pamsimas merupakan contoh nyata pemberdayaan masyarakat dalam pengadaan, pengelolaan, dan pemeliharaan air bersih secara kolektif dengan dukungan penuh pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur dan pendanaan, jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menjelaskan Pamsimas merupakan salah satu wujud kolaborasi pusat dan daerah. “Untuk menyukseskan upaya pengadaan air bersih yang layak sekaligus menjawab tantangan stunting hingga ke desa-desa yang sulit dijangkau,” tutur Diana.
Indonesia berkomitmen untuk mendorong terwujudnya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mewujudkan akses air minum dan sanitasi aman serta berkelanjutan bagi semua. Untuk merealisasikan target tersebut, pemerintah menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020- 2024. tandasnya.
Target ini mengamanatkan terwujudnya 90 persen akses sanitasi layak, termasuk 15 persen rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, serta penurunan angka buang air besar sembarangan (BABS) hingga 0 persen di akhir tahun 2024, imbuhnya.
“WWF ke-10 diharapkan menjadi ajang bertukar strategi dan praktik terbaik antara Indonesia dengan negara lain sekaligus menjadi kesempatan untuk memperbarui langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai target yang sudah dicanangkan,” ujar Diana.
Forum air terakbar ini bisa menghasilkan kerjasama antarnegara terkait upaya pemenuhan akses air air minum dan sanitasi. Forum ini akan mengoordinasikan berbagai upaya solusi nyata melalui kebijakan politik dan regional yang diprioritaskan untuk mencapai tujuan sekaligus tema besar perhelatan WWF ke-10, yakni air untuk kesejahteraan bersama atau water for share prosperity, pungkas Diana.