Pasca pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024, stabilitas keamanan merupakan hal yang sangat penting untuk terus dipertahankan. Dan semua pihak memiliki peran penting dalam menciptakan stabilitas keamanan tersebut. Berbagai pihak seperti pemerintah, aparat keamanan, partai politik, masyarakat, tokoh agama dan media merupakan elemen penting dalam menjaga stabilitas keamanan pasca Pemilu 2024.
Pemerintah memiliki tanggung jawab utama dalam menjaga stabilitas keamanan pasca Pemilu. Hukum dan ketertiban harus dipertahankan, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya konflik dan kekerasan hingga mengancam persatuan. Pemerintah juga perlu melakukan komunikasi efektif dengan masyarakat untuk membangun kepercayaan dan ketenangan.
Sementara itu, aparat keamanan memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban setelah Pemilu. Mereka harus siaga untuk mengatasi potensi kerusuhan atau insiden keamanan lainnya. Mereka juga dapat bekerja sama dengan pihak lembaga keamanan lainnya untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan.
Di lain pihak, partai politik (Parpol) memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan pendukung mereka dan menghindari aksi-aksi provokatif atau kekerasan pasca Pemilu. Mereka juga dapat berperan dalam mendamaikan konflik yang muncul dan bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan situasi tetap tenang dan damai.
Selanjutnya masyarakat sipil, termasuk organisasi non-pemerintah (LSM), dan kelompok advokasi, dapat memainkan peran penting dalam memantau situasi pasca pelaksanaan Pemilu. Mereka dapat melakukan pemantauan terhadap pelanggaran hak asasi manusia atau tindakan kekerasan, serta mengadvokasi penyelesaian damai untuk konflik yang mungkin timbul. Dan tokoh agama juga memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat. Mereka dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan perdamaian, kesatuan, dan toleransi antar kelompok setelah pelaksanaan Pemilu.
Yang juga tidak kalah pentingnya, media memiliki peran strategis dalam menyediakan informasi yang akurat dan seimbang tentang situasi pasca pelaksanaan Pemilu. Mereka harus berhati-hati dalam menyampaikan berita yang sensitif untuk mencegah penyebaran informasi yang dapat memicu ketegangan atau kekerasan.
Sehingga dengan kerjasama dan sinergis antara semua pihak yang terlibat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan aman pasca Pemilu. Tanpa kerja sama yang kuat antara pemerintah, lembaga keamanan, partai politik, masyarakat sipil, media, dan juga tokoh agama, upaya untuk menjaga stabilitas dapat menjadi jauh lebih sulit.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan situasi kondusif setelah Pemilu 2024 sangat penting bagi stabilitas keamanan nasional. Karena sebagai negara yang demokratis, situasi yang kondusif sangatlah berpengaruh terhadap sektor-sektor penting termasuk perekonomian. Selain itu, stabilitas keamanan yang kondusif juga berpengaruh positif terhadap mobilitas masyarakat. Karena dengan situasi yang terjaga kondusifitasnya masyarakat dapat melakukan aktivitas yang produktif sehingga berpengaruh positif terhadap kemajuan bangsa.
Hetifah juga menambahkan apabila menemukan kejanggalan-kejanggalan terkait Pemilu, pihak-pihak yang merasa dirugikan masih diberikan kesempatan untuk menempuh jalur yang sesuai ketentuan, dengan mengemukakan bukti-bukti sah yang dimilikinya. Sehingga tidak perlu membuat gaduh dan tetap menghormati proses penghitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bersatunya masyarakat setelah Pemilu membuka jalan untuk dialog yang lebih baik antara berbagai kelompok. Hal ini membantu meningkatkan toleransi dan pengertian antara individu-individu yang mungkin memiliki pandangan politik yang berbeda. Karena persatuan masyarakat adalah pondasi penting bagi sistem demokrasi yang kuat. Ketika masyarakat bersatu, mereka lebih mampu melindungi nilai-nilai demokrasi, seperti kebebasan berbicara, hak asasi manusia, dan perlindungan minoritas.
Dengan kerja sama yang baik, berbagai pihak dapat saling mendukung dan melengkapi satu sama lain dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan. Karena apabila konflik atau ketegangan muncul, berbagai pihak harus bersedia untuk bekerja sama dalam mencari solusi damai. Negosiasi dan mediasi dapat menjadi alat yang efektif untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dan menghindari eskalasi kekerasan.
Hal senada juga dikatakan oleh Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan, Kombes Pol. Adam Erwindi yang mengatakan bahwa pihaknya terus memastikan suasana pasca pelaksanaan Pemilu tetap kondusif dan mencegah terjadinya gangguan, serta memastikan bahwa proses penghitungan suara berjalan lancar dan terhindar dari potensi gangguan keamanan.
Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh pihak untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif dan aman pasca pelaksanaan Pemilu. Kepolisian terus melakukan pengecekan dan koordinasi, yang merupakan bagian dari langkah-langkah preventif guna memastikan stabilitas keamanan pasca Pemilu, serta berkomitmen dalam menjaga ketertiban masyarakat serta mendukung proses demokrasi yang berjalan dengan baik.
Semua pihak harus bekerja sama secara sinergis untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan aman pasca pelaksanaan Pemilu. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya merupakan kunci keberhasilan dalam memastikan bahwa proses transisi pasca Pemilu berjalan dengan lancar dan tanpa konflik. Sehingga bersatunya masyarakat setelah Pemilu sangat penting untuk menjaga stabilitas politik, sosial, dan ekonomi negara. Persatuan ini juga menciptakan fondasi yang kuat untuk kemajuan bersama dan pembangunan yang berkelanjutan.