Oleh : Elen Lauranxe *)
Kerusuhan saat pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe ke rumah duka merupakan insiden tak terpuji yang seharusnya tidak perlu terjadi. Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengutuk keras aksi kerusuhan yang dilakukan massa pengantar jenazah tersebut, dan memastikan akan menindak tegas pelaku kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Insiden pengrusakan, pembakaran dan bentrok dengan aparat keamanan itu terjadi ketika massa yang menjemput jenazah Lukas Enembe di Bandara Sentani, Jayapura, menolak jenazah dibawa ke lokasi persemayaman dan pemakaman dengan menggunakan mobil. Warga ingin agar jenazah diarak ke Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) di Sentani untuk menghormati jasa mantan gubernur selama dua periode itu. Pihak keluarga tak kuasa menahan tuntutan warga dan mengizinkan jenazah diarak. Selama arak-arakan jenazah itu, sebagian massa melempari gedung dan fasilitas publik di sepanjang jalan yang mereka lalu. Tak jarang massa bentrok dengan warga lokal dan aparat keamanan.
Kerusuhan tersebut mengakibatkan berbagai dampak yang pertama di STAKIN, Jayapura. Pada saat kejadian di depan STAKIN itu ada 14 korban luka-luka, kendaraan 1 mobil dibakar, 5 kendaraan rusak berat, dan 3 unit bangunan dirusak. Dampak kerusuhan yang kedua di Pertigaan Waena, saat malam hari. Terdapat 25 unit ruko yang dibakar massa. Ruko-ruko ini berdempetan dengan asrama intel tentara dari Denintel. Akibat kerusuhan tersebut sejumlah fasilitas publik seperti ATM Bank Papua, Bank BRI hingga puluhan toko warga rusak.
Ada tujuh aparat TNI-Polri dilaporkan terluka dalam insiden itu. Termasuk Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen yang kena lemparan batu. Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun juga menjadi korban akibat terkena lemparan batu saat massa pengantar jenazah Lukas Enembe terlibat kerusuhan. Ridwan yang berada di dalam mobil turut terkena lemparan batu hingga kepalanya terluka.
Di jalur lintasan Sentani-Jayapura, masyarakat peserta long march pengantaran jenazah almarhum Lukas Enembe juga melakukan aksi-aksi pembakaran rumah-rumah dan toko-toko milik warga di Abe dan Waena. Pembakaran bangunan-bangunan menyasar di sekitar perumahan, serta toko-toko Korem Waena-172. Pembakaran juga terjadi di kantor kedinasan kesehatan, dan di sekitar perumahan Korem Waena.
Insiden ini tentunya mengakibatkan banyak kerugian dan luka bagi masyarakat Papua sendiri. Fasilitas umum yang dibangun oleh pemerintah, mereka rusak dan kini kegiatan perekonomian warganya terhambat. Seharusnya para massa anarkis ini berpikir bagaimana cara membangun daerahnya menjadi lebih baik pasca kepergian Lukas Enembe yang meninggalkan kasus korupsi dengan jumlah kerugian yang sangat besar bagi wilayah Papua. Bagaimana Papua dapat berkembang maju, jika warganya tidak mendukung pembangunan dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang telah diberikan seoptimal mungkin untuk mengejar ketertinggalannya.
Peran pemuda Papua harus bangkit dan aktif dalam membangun wilayahnya dengan baik. Mereka harus membangkitkan rasa cinta tanah air khususnya bagi daerah mereka untuk bangkit dan dapat menyetarakan kesejahteraannya dengan wilayah lain. Jangan mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok anarki yang tidak jelas dan menghasut mereka untuk turut melakukan tindakan merusak. Harus ada kesadaran dari diri orang Papua untuk mengecam berbagai aksi kerusuhan karena hanya akan merugikan diri dan wilayah mereka sendiri.
Tak hanya itu, Masyarakat pun diwajibkan untuk menangkal seputar kematian Lukas Enembe. Sebagaimana diketahui, Dokter pribadi Lukas Enembe, Anthon Mote mengatakan bahwa Lukas Enembe meninggal karena sakit. Dia mengungkapkan kondisi dari pasien yang ditanganinya itu memang semakin parah ketika kakinya mengalami kebengkakan yang juga diikuti dengan gagal ginjal, hipertensi, jantung bocor dan hipertensi. Seluruh penyakit tersebut ternyata kambuh dalam waktu yang bersamaan sehingga menyebabkan dia tidak sadarkan diri dan membutuhkan penanganan secara serius.
Kemudian, kesehatan yang dialami oleh pria kelahiran tahun 1967 itu semakin menurun ketika kasus korupsi semakin memanas hingga akhirnya dirinya ditetapkan sebagai seorang tersangka, yakni pada tanggal 10 Januari 2023 lalu. Dirinya juga sempat tidak dipercaya karena memiliki riwayat kesehatan yang cukup rumit. Pernyataan dokter pribadi Lukas Enembe ini menghapus spekulasi bahwa mantan Gubernur Papua tewas dibunuh.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan kerusuhan ini didalangi anggota KNPB dan ULMWP. KNPB dan ULMWP merupakan organisasi yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI. Anggota KNPB dan ULMWP yang menyusup serta bergabung dengan massa yang menyertai perjalanan jenazah hingga menyebabkan terjadinya pelemparan dan pembakaran bangunan serta kendaraan.
Insiden yang terjadi ini, sangat disayangkan karena masyarakat mengekspresikan kesedihan tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Oleh sebab itu, sangat disayangkan kejadian seperti ini yang seharusnya tidak terjadi. Seluruh pihak berharap agar tidak ada lagi aksi kericuhan serupa dan meminta masyarakat menunjukkan duka dengan cara yang benar sesuai dengan budaya anak Papua, tanpa merugikan atau mengganggu keamanan serta kenyamanan masyarakat lainnya.
*) Mahasiswa Papua tinggal di Surabaya