Masyarakat di Papua memiliki peranan dan andil penting untuk turut mewujudkan kedamaian bangsa ini. Hal tersebut akan terwujud apabila seluruh warga di Bumi Cenderawasih tetap bersikap tenang. Tentunya, apapun yang terjadi di Tanah Papua juga akan turut berdampak pada Tanah Air lantaran Papua menjadi bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVII / Cenderawasih, Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Myajen TNI) Izak Pangemanan mengimbau kepada seluruh warga di Papua untuk tetap tenang dan tidak sampai terpancing dengan gejolak situasi yang terjadi di Bumi Cenderawasih belakangan ini.
Kepada seluruh masyarakat, dirinya mengimbau agar mereka bisa tenang lantaran pihak aparat keamanan dari personel gabungan TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan terus mengendalikan situasi yang aman dan kondusif di daerah tersebut, sehingga kedamaian serta keamanan tetap dapat terwujudkan di Bumi Cednerawasih, khususnya di wilayah Jayapura.
Penegasan serta imbauan yang diberikan oleh Pangdam tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya hal itu terjadi akibat adanya pengrusakan dan juga pembakaran yang dilakukan oleh segelintir kecil kelompok tertentu yang tidak bertanggung jawab pada saat iring-iringian pengantaran Jenazah Alm. Lukas Enembe pada Kamis, 28 Desember 2023 lalu.
Dengan terjadinya insiden tersebut, mengakibatkan sebuah unit mobil milik salah satu warga menjadi terbakar. Bukan hanya itu saja, namun terdapat pula pengrusakan pada satu unit Ran truk Randis Batalyon Infanteri (Yonif) 751 / VJS hingga mengalami kaca depan yang pecah, serta ada pula sebanyak 6 rumah dinas dari TNI yang dibakar, 12 bangunan kios dibakar, 1 klinik dan 1 unit bangunan Denkesyah Waena juga dibakar.
Sejumlah langkah secara persuasif memang telah dilakukan oleh pihak Komando Daerah Militer (Kodam) XVII / Cenderawasih dalam rangka menciptakan situasi kondusif di tengah kerusuhan tersebut. Untuk itu, Pangdam langsung mengadakan pertemuan dengan para Ketua Paguyuban Nusantara yang kemudian seluruhnya telah bersepakat untuk bisa bersama-sama menjaga keamanan serta kedamaian di Jayapura termasuk di wilayah Bumi Cenderawasih lainnya.
Untuk meminimalisasi agar kerusuhan tidak kembali terjadi, kemudian pihak aparat keamanan menegaskan bahwa bagi siapapun yang berpikir untuk kembali lagi mengacaukan keamanan di wilayah Papua, tentunya mereka tidak akan pernah bisa lepas dari tindakan hukum yang akan dilakukan secara sangat tegas.
TNI sendiri memiliki komitmen sangat kuat untuk membantu Polri dalam melakukan penegakan hukum yang tegas dan terukur dalam rangka menindak seluruh pelaku yang terus saja mengancam stabilitas keamanan di wilayah Papua, termasuk mereka yang terus menyebarluaskan provokasi.
Pasalnya, dalam penyelidikan yang dilakukan, nyatanya memang sempat ada berbagai macam provokasi yang dilakukan oleh sekelompok pihak tertentu, yang mana provokasi tersebut jelas hanya demi kepentingan secara pribadi dan kelompok mereka saja. Nilai-nilai kemanusiaan tentu harus mampu untuk terus ditegakkan sehingga seluruh pihak hendaknya mampu saling menghormati satu sama lain.
Lebih lanjut, pihak aparat keamanan juga menegaskan bahwa dari sebanyak 28 Kabupaten dan 1 Kota di Papua, seluruhnya dalam keadaan yang aman, kecuali di Kayapura yang sempat terjadi insiden pengrusakan dan juga pembakaran. Pihak Kodam juga telah menempatkan pasukan untuk mampu menjaga berbagai obyek atau fasilitas umum, baik itu Kantor Gubernur, Kantor Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) dan Stadion Lukas Enembe juga turut diamankan.
Memang menjadi sangat penting upaya untuk terus menjaga ketenangan dari seluruh masyarakat di Papua agar wilayah tersebut terus terjaga kondusifitasnya. Pasalnya, apapun yang terjadi, termasuk jika masih saja terjadi insiden akan juga turut berdampak pada Indonesia lantaran Papua bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dari bangsa ini.
Bahkan, negara tetangga pun juga telah memberikan pengakuan bahwa Papua itu merupakan salah satu bagian yang sama sekali tidak bisa dilepaskan dari NKRI. Pengakuan tersebut datang dari Perdana Menteri (PM) Papua Nugini, James Marape yang memberikan pengakuan kepada dunia internasional bahwa Papua dan Papua Barat merupakan bagian dari wilayah kedaulatan NKRI.
Secara sangat tegas, PM Papua Nugini tersebut menyampaikan pernyataan resminya tentang pengakuan pihak mereka atas Papua dan Papua Barat sebagai bagian wilayah Indonesia. Atas pengakuan kedaulatan dan juga integritas dari Indonesia oleh Papua Nugini tersebut, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan apresiasinya.
Sehingga sama sekali tidak bisa dipungkiri lagi terkait dengan seperti apa posisi ataupun status yang dimiliki oleh Papua, yakni wilayah tersebut memang merupakan bagian integral dari NKRI bahkan juga telah mendapatkan pengakuan dari negara sahabat. Maka dari itu, terciptanya situasi yang tenang diantara masyarakat di Papua juga akan mampu membantu terwujudnya kedamaian pada bangsa ini.