Oleh : Dhita Karuniawati )*
Perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) diharapkan berjalan dengan aman dan damai, khususnya untuk umat kristiani yang berada di wilayah Papua. Mereka ingin merayakan Natal dengan rasa aman dari berbagai gangguan termasuk dari ancaman teror dari Kelompok Separatis Teroris Papua (KST Papua).
Ketua Umum Pemuda Saireri/ Tokoh Pemuda Papua Gifli Buiney mengatakan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh KST Papua merupakan tindakan tidak terpuji dan wajib dikecam oleh setiap warga negara. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh KST Papua kepada warga atau masyarakat sipil maupun kepada aparat keamanan adalah tindakan yang berdampak pada pelanggaran HAM.
Warga negara Indonesia menjunjung tinggi hak asasi manusia sehingga mengecam tindakan yang dilakukan oleh KST Papua. Negara berkomitmen menindak dengan tegas para pelaku Kelompok Separatis Teroris ini yang banyak sudah melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji, memakan korban atau kemudian menimbulkan korban jiwa, baik korban luka-luka hingga pada hilangnya nyawa seseorang.
KST Papua telah merongrong Papua dan menjadikan Tanah Papua tidak aman karena hal-hal ataupun tindakan yang dilakukan KST Papua mengganggu situasi keamanan Papua. Papua merupakan tanah damai sehingga kehadiran negara untuk memberi rasa nyaman dan aman adalah dengan menindak tegas para pelaku KST Papua yang masih merongrong di Tanah Papua.
Untuk menyukseskan perayaan Nataru, Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap eskalasi KST Papua. Diketahui sebelumnya, pada Nataru 2022 KST Papua telah mengakibatkan lima warga sipil meninggal dunia. Tentu saja hal ini menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah maupun aparat keamanan agar kejadian serupa tidak terulang Kembali di momen Nataru ini.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa jajaran Polres dan Polda di Papua harus meningkatkan pengawasan dan keamanan terhadap serangan KST Papua. Sebagai langkah antisipatif, aparat keamanan yang berada di Papua akan meningkatkan kesiapsiagaan dengan memperbanyak patrol di sejumlah titik rawan gangguan KST Papua.
Sementara itu, Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihak kepolisian harus mempersempit ruang gerak bagi KST Papua agar seluruh umat kristiani di Papua berhak merayakan natal dengan penuh kedamaian, aman, serta tanpa gangguan teror dari KST Papua yang dapat mengancam keselamatan masyarakat.
Tokoh Pemuda Papua, Gifli Buiney juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Papua bahwa dalam momentum perayaan natal dan menyongsong tahun baru 2024, merupakan momen sakral bagi umat kristiani dimana pun berada. Oleh karena itu, dalam momen perayaan natal perlu kita bersama-sama menciptakan situasi keamanan dan perdamaian di tengah-tengah masyarakat.
Perdamaian adalah sesuatu yang bisa kita ciptakan bersama baik secara pribadi maupun kelompok. Institusi, tokoh pemuda, tokoh adat, maupun tokoh agama agar tidak henti-hentinya memberikan himbauan dan edukasi kepada masyarakat guna tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu stabilitas keamanan serta dapat merugikan diri sendiri.
Kita sama-sama perlu memberikan edukasi dan himbauan kepada masyarakat secara intensif agar perdamaian selama perayaan natal serta menuju tahun baru bisa tercipta. Dengan demikian, kita dapat merayakan natal dan memasuki tahun baru dengan aman dan damai di Tanah Papua.
Sinergitas masyarakat dan pemerintah serta aparat keamanan sangat diperlukan untuk mengawal perayaan Nataru agar berjalan aman dan damai di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Bumi Cenderawasih. Sebab, ancaman keamanan bisa datang kapan pun dan dimana pun termasuk dari KST Papua yang tidak berperikemanusiaan. Momentum Nataru sangat sakral untuk beribadah dan merayakan suka cita bersama. Jangan sampai dinodai dengan peristiwa keji maupun hal negatif lainnya dari kelompok separatis di Papua. Mari kita menjaga Tanah Papua menjadi tanah yang damai.