Oleh: Frans Keniapa )*
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan momentum baru untuk pembangunan di Papua dengan meresmikan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satu proyek utama yang mendapat sorotan adalah Pembangunan Kawasan Industri Pupuk Fakfak oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim). Proyek ini bukan hanya sebuah langkah menuju kemajuan ekonomi, tetapi juga merupakan perwujudan komitmen pemerintah untuk memperkuat Papua.
Pabrik pupuk ini, yang dianggap sebagai proyek petrokimia terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara, diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Dengan investasi melebihi US$ 1 miliar, proyek ini tidak hanya mengindikasikan peningkatan infrastruktur, tetapi juga menjanjikan dampak positif bagi masyarakat Papua. Sejumlah tokoh, termasuk Presiden Jokowi dan Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi, menyampaikan keyakinan mereka terhadap manfaat yang akan dihasilkan oleh proyek ini.
Proyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak memiliki tujuan utama untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dengan kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan 825 ribu ton per tahun untuk amonia, proyek ini direncanakan akan menjadi kontributor utama dalam mencapai tujuan tersebut. Presiden Jokowi menekankan bahwa proyek ini akan mendukung program lumbung pangan (food estate) di Papua Selatan, sebuah langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh bangsa.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, menyatakan komitmen perusahaan dalam melaksanakan tugas ini sebagai amanah negara. Beliau menekankan bahwa proyek ini tidak hanya akan menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga akan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian bangsa. Pupuk Kaltim, sebagai pelaksana proyek, berkomitmen untuk mendukung kedaulatan pangan nasional, yang menjadi prioritas utama dalam rencana pembangunan pemerintah.
Langkah-langkah konkret menuju pembangunan ini dimulai pada awal Januari 2023 dengan Kick Off Ceremony yang melibatkan jajaran direksi dan dewan komisaris Pupuk Kaltim. Ini menunjukkan tekad pemerintah dan perusahaan untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan proyek ini.
Penting untuk diingat bahwa proyek ini tidak hanya tentang pembangunan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat lokal. Pupuk Kaltim telah aktif berkomunikasi dengan tokoh masyarakat adat dan lembaga adat, menjalankan pertemuan untuk memahami dan memperhatikan kebutuhan mereka. Proses adat dan dialog dengan masyarakat setempat mencerminkan komitmen untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Dalam memastikan keberlanjutan proyek ini, perusahaan tidak hanya fokus pada aspek ekonomi tetapi juga pada perlindungan hak masyarakat adat dan keberlanjutan lingkungan. Pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya pendekatan yang baik kepada masyarakat, konservasi pantai, dan manfaat bagi masyarakat sekitar. Ini mencerminkan kesadaran bahwa keberhasilan proyek ini tidak hanya diukur dari aspek ekonomi, tetapi juga dari dampak positifnya pada masyarakat dan lingkungan.
Dalam menghadapi tantangan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia, menyoroti perlunya dukungan keamanan dari aparat setempat. Meskipun langkah ini bertujuan untuk memastikan keamanan proyek, penting juga untuk memastikan bahwa keamanan diakomodasi dengan menghormati hak asasi manusia dan keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, penting untuk diakui bahwa proyek ini tidak hanya tentang menciptakan keuntungan ekonomi bagi perusahaan tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat dan mendukung perekonomian lokal. Pupuk Kaltim tidak hanya fokus pada pengadaan lahan dan percepatan izin, tetapi juga berusaha memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Dalam pandangan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, proyek ini tidak hanya menghadirkan peluang bisnis, tetapi juga merupakan investasi dalam hak rakyat yang pantas dan layak.
Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp30 triliun, yang didanai oleh investor swasta. Dengan kapasitas produksi yang tinggi, proyek ini diharapkan dapat menjadi penyumbang utama dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Presiden Jokowi dan pemerintah daerah diharapkan dapat memastikan bahwa investasi ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi tetapi juga membawa dampak positif secara luas pada masyarakat Papua.
Dalam menyusun wacana positif tentang pembangunan di Papua, kita perlu melihat proyek-proyek ini sebagai peluang untuk menciptakan perubahan positif dalam kehidupan masyarakat setempat. Pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang berkelanjutan dapat menjadi kunci untuk membuka potensi besar Papua dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, pembangunan di Papua dapat menjadi contoh keberhasilan yang menginspirasi bagi seluruh bangsa Indonesia.
)* Penulis merupakan mahasiswa asli Papua di Yogyakarta