Oleh : Moses Waker )*
Kekejian yang dilakukan oleh KST Papua ternyata kian hari semakin berlanjut saja dan seolah tidak ada hentinya. Baru-baru ini bahkan mereka dengan sangat tega menyasar kepada warga sipil yang kembali menjadi korban jiwa dan target mereka, tepatnya di Puncak Jaya dengan modus berpura-pura menjadi pembeli pada sebuah kios.
Salah satu warga sipil dilaporkan telah tewas tertembak oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) di Puncak Jaya, Papua. Mengenai hal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan bahwa penembakan terjadi pada saat korban yang bernama Jermanto Simanjuntak berusia 35 tahun sedang berada di kios miliknya sendiri di Kampung Pruleme, Distrik Mulia, Puncak Jaya.
Sebagai keterangan yang diberikan oleh istri korban, kala itu korban sedang makan malam dan sempat mendengar adanya suara dari orang yang tidak dikenal tengah mengetuk kiosnya yang sebenarnya telah tutup. Ternyata orang yang mengetuk tersebut adalah pelaku yang merupakan anggota KST Papua dengan berdalih bahwa dirinya ingin membeli rokok.
Jelas saja korban mengira bahwa itu adalah memang seorang pelanggan sehingga kembali membuka kios yang sebenarnya sudah tertutup itu. Namun setelah pintu dibuka, justru pelaku langsung menodongkan senjata dan langsung melepaskan tembakan ke arah korban secara langsung.
Akibat tembakan yang dilakukan oleh KST Papua itu, korban mengalami luka tembak pada bagian rahang kanan. Pasca melakukan tembakan, pelaku langsung melarikan diri, sementara sang istri korban segera mencoba untuk mencari pertolongan demi membawa Jermanto ke Rumah Sakir Mulia.
Sebenarnya pada kejadian tersebut, pihak aparat keamanan sendiri sudah bergerak dengan cepat dan sigap, yang mana pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Puncak Jaya langsung mengantarkan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia untuk diambil tindakan perawatan. Namun ternyata setelah dalam proses perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia.
Lebih lanjut, akibat adanya insiden tersebut, kini pihak Polres Puncak Jaya langsung berupaya untuk semakin meningkatkan intensitas patroli di sekitaran Kota Mulia dan juga semakin melakukan pendalaman pada kasus penembakan itu, yang mana sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan.
Jelas saja bahwa seluruh tindakan yang digencarkan oleh gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak mencerminkan sifat manusiawi dan juga merupakan kejadian yang membuat banyak pihak miris, terlebih dalam banyak kasus kekerasan yang mereka laksanakan terus menimbulkan korban berjatuhan dari warga sipil yang sebenarnya sama sekali tidak bersalah.
Tentu saja pasca kejadian itu, aparat keamanan tidak tinggal diam dan berkomitmen kuat untuk melakukan pengungkapan, pengejaran hingga penangkapan pada para pelaku untuk bisa ditindak hukum secara tegas sebagaimana peraturan yang berlaku di Indonesia.
Banyak pihak mengutuk dengan sangat keras tindakan yang dilakukan oleh kelompok separatis dan teroris di Papua itu, yang mana selama ini terus saja menyebarkan aksi teror dan juga tindak provokasi sehingga sudah sepatutnya harus bisa direspon dengan sangat keras pula.
Seluruh tindakan yang mereka lakukan merupakan sebuah hal yang tentunya sangat jahat, bahkan dengan banyaknya teror yang mereka lakukan kepada warga sipil yang sama sekali tidak bersalah dan di tengah situasi yang sebenarnya kondusif, maka sudah sangat jelas dapat ditangkap bahwa mereka memang terkesan ingin mengusik harga diri dan juga kedaulatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Karena itu, aparat keamanan dari jajaran personel gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan juga Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dituntut untuk bisa melakukan penindakan dengan sangat tegas pula, namun bukan sekedar bersikap tegas saja, melainkan juga bersikap secara terukur karena apabila teror yang dilakukan oleh KST Papua itu dibiarkan, maka mereka akan terus menginjak-injak harga diri negara.
Para pelaku harus secepatnya mampu untuk dikejar, ditangkap dan juga diadili. Semua persoalan yang berkaitan dengan KST Papua itu juga hendaknya mampu untuk diselesaikan melalui ranah penegakan hukum yang tegas, sebagaimana pendekatan akan penanggulangan masalah keamanan di Bumi Cenderawasih.
Keberadaan aparat keamanan kali ini memang harus benar-benar bisa melakukan pengejaran kepada para pelaku dan adanya kekuatan militer juga hendaknya apabila sudah terjadi kejadian seperti ini bukan hanya bersifat bantuan saja, melainkan memang diterjunkan dan dikerahkan untuk memburu para pelaku.
Karena dengan adanya tindakan tegas yang sangat kuat dan cepat dari aparat keamanan, maka tentu saja diharapkan situasi dan kondisi di Puncak Jaya bisa kembali dalam keadaan yang kondusif setelah adanya korban jiwa yang berasal dari kalangan masyarakat sipil yang tewas tertembak akibat tindak keji dari KST Papua.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Makassar