MALANG — Hasil survei dari Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terbaru menunjukkan bahwa elektabilitas dari Ganjar Pranowo menang telak di Provinsi Jawa Timur pada Pilpres 2024 mendatang.
Ketua Tim Survei Pusat Studi Ilmu Politik UMM, Rully Inayah Ramadhan mengatakan bahwa angka elektoral yang dimiliki oleh Capres yang diusung oleh PDI Perjuangan tersebut berhasil mengungguli kandidat lainnya.
Diketahui bahwa Ganjar Pranowo unggul dengan perolehan suara hingga sebesar 42,8 persen, yang mana juga menandakan bahwa elektabilitasnya terus naik dalam kurun dua bulan terakhir ini.
“Naik 0,5 persen ketimbang survei Juni lalu,” ucap Rully.
Jika dilihat dari penyebaran wilayahnya, mantan Gubernur Jateng itu mampu unggul di wilayah Mataraman 54,6 persen dan wilayah Arek 47,9 persen. Bahkan di kalangan santri hingga non-santri, ternyata pemimpin berambut putih itu juga tetap unggul.
“Ganjar populer di kalangan santri dengan 38,8% memilih kader PDIP tersebut. Namun, di kalangan non-santri, Ganjar pun kembali unggul dengan 43,3%,” kata Rully.
Para pemilih dari NU dan Muhammadiyah pun menjatuhkan pilihan mereka pada pasangan Ganjar-Mahfud.
“Dari data itu, responden yang berafiliasi NU dan Muhammadiyah cenderung memilih Ganjar Pranowo,” kata dia.
Sementara itu, Pengamat Politik Ali Armunanto mengatakan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo dengan menjadikan Mahfud MD sebagai Cawapresnya terus meningkat.
“Saya memprediksi dengan ini posisi Ganjar akan naik lagi,” katanya.
Pada kesempatan lain, Pengamat Politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, I Nyoman Subanda memuji langkah Parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dengan penunjukan Menko Polhukam sebagai Cawapres yang mereka usung.
Pasalnya, dengan keberadaan Mahfud MD, maka elektabilitas dari Ganjar Pranowo semakin meroket.
“Kali ini PDIP sangat cerdas, dasar pertimbangannya karena Mahfud paket lengkap dan nasionalis,” kata Subanda.
Sebagai contoh, menurut pengamat tersebut, angka elektoral duet Ganjar-Mahfud di Bali langsung meningkat hingga 60 persen.
Selain itu, keberadaan mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mampu berkontribusi untuk merebut suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), utamanya di Jawa dan Madura.
“Pak Mahfud sangat mendongkrak tingkat eletabilitas Ganjar di kalangan akademisi, cendikiawan, dan aktivis,” kata Subanda.
Lebih lanjut, menurut pengamat politik Undiknas itu bahwa duet antara Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD jelas merupakan paket yang sangat lengkap dan mampu semakin memperluas dukungan bahkan dari berbagai kalangan.
Terlebih, sosok pria kelahiran Sampang, Madura tersebut juga merupakan seorang tokoh bangsa yang sangat berpengalaman.
“Mahfud MD punya nilai lebih, paket lengkap untuk saat ini. Akademisi, politisi, birokrat, dan juga berpengalaman di DPR dan MK,” ungkap Subanda.