BANDUNG — Rekam jejak dari Ganjar Pranowo memiliki andil untuk menghapus adanya diskriminasi kepada warga keturunan Tionghoa.
Diketahui bahwa memang, Capres yang diusung oleh PDI Perjuangan itu sebelumnya juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI, yang mana dirinya membidani lahirnya UU Nomor 12/2006 tentang Kewarganegaraan.
Kala itu, aturan masih mendiskriminasi warga minoritas, kemudian Ganjar menyerap kegelisahan tersebut dan mencetuskan lahirnya UU tentang Kewarganegaraan.
Jelas sekali bahwa kemunculan UU itu disambut oleh banyak pihak dengan sukacita karena mengusung kesetaraan, tidak diskriminatif, menjunjung tinggi HAM, kesetaraan gender dan berbagai hak yang sama antar laki-laki dan perempuan.
Termasuk pula tidak ada pemisahan antara WNI dengan keturunan, yang ada hanyalah WNI dengan WNA.
Dengan keberadaan UU itu juga memperkuat status anak dari perkawinan orang tua asing dan Indonesia hingga status WNI anak yang lahir di Indonesia meski orang tuanya tidak diketahui atau meninggal.
“UU ini menguatkan bahwa anak dengan status rentan misalnya tiga contoh itu akan diakui, dilindungi, dan diperlakukan sebagai WNI,” kata Ganjar.
Bagaimana cerita akan kelahiran UU Kewarganegaraan itu disampaikan oleh suami Siti Atiqoh tersebut pada saat menghadiri Kuliah Umum Peran Pemuda dalam Masa Depan Politik Indonesia di Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Menurut Ganjar Pranowo, para anak muda sendiri mampu mengubah kondisi sosial masyarakat menjadi lebih baik, salah satunya adalah dengan terlibat dalam sistem.
“Ada dua cara terlibat, di dalam sistem seperti saya dengan masuk DPR dan menghasilkan undang-undang tersebut atau di luar sistem dengan menjadi pengawas pemerintah,” katanya.
Keterlibatannya dalam penghapusan diskriminasi tersebut menjadikan sosok mantan Gubernur Jawa Tengah itu sangat disukai banyak pihak dan dukungan terus mengalir kepadanya.
Ketum Partai Perindo yang juga merupakan Dewan Koehormatan Senior Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Hary Tanoesoedibjo meyakini bahwa kesukaan masyarakat kepada Ganjar Pranowo semakin tinggi.
Kesukaan tersebut bahkan datang masyarakat berbagai macam latar belakang tersebut kelompok Tionghoa tentunya.
“Saya juga melihat animo masyarakat, semua suku, golongan, agama semakin luar biasa. Jadi saya melihatnya memang hebat, semakin hari semakin sangat disukai sangat digemari oleh masyarakat dari semua golongan, suku, dan agama,” kata Hary Tanoe.
Sebelumnya, pemimpin berambut putih itu sempat datang secara langsung pada peringatan HUT ke-25 PSMTI di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Pada acara itu, banyak diantara tokoh Tionghoa yang ramai-ramai mendoakan aganr Ganjar Pranowo bisa menjadi pemimpin masa depan bangsa.
“Selamat datang capres tercinta kita, Pak Ganjar Pranowo. Terima kasih Pak Ganjar sudah mau datang ke acara kami,” sambut sejumlah tokoh Tionghoa.