JAKARTA – Jelang pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States Forum 2023 (KTT AIS 2023) di Bali, sejumlah persiapan sudah dilakukan oleh berbagai instansi terkait guna menghadapi event internasional tersebut.
Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Sora Lokita, mengatakan target KTT AIS Forum yakni sebagai wadah aspirasi dan harapan yang mengutamakan kepentingan masyarakat di negara itu sendiri.
“Salah satu target utamanya adalah leaders declaration berisi harapan para pemimpin negara, bagaimana KTT AIS Forum ini ke depannya terus berkembang menjadi sebuah organisasi internasional yang dapat membantu kemaslahatan penduduk di negara pulau dan kepulauan, serta memperbaiki dan meningkatkan berbagai program yang selama ini telah dilakukan oleh AIS Forum,” ungkap Sora Lokita, di Jakarta.
Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo), Usman Kansong menjelaskan, KTT AIS Forum akan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara anggota dan perwakila organisasi dunia.
”Kepercayaan ini tidak ada arti dan maknanya kalau tidak disampaikan kepada publik oleh teman-teman media. Kami sangat berharap, teman-teman dapat mengamplifikasi penyelenggaraan AIS agar masyarakat bisa lebih memahaminya,” ucapnya.
Terkait dengan pengamanan, Kasatgas Humas Operasi Tribrata Agung Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Polri mengerahkan 4.083 personel, terdiri dari 1.863 personel Mabes Polri dan 2.220 personel Polda Bali untuk mengamankan operasi selama kegiatan KTT AIS di Bali.
“Operasi ini digelar mulai dari 8-13 Oktober 2023, di tempat kegiatan KTT AIS dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif didukung penegakan hukum, siber, interpol, dan kehumasan dalam rangka pemeliharaan kamtibmas untuk menjamin keamanan dalam pelaksanaan KTT AIS,” kata Ramadhan, di Jakarta.
Di tempat berbeda, Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali Anggiat Napitupulu mengatakan pihaknya sudah siap mendukung kelancaran proses imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Bagi delegasi setingkat menteri, kepala pemerintahan atau kepala negara, kedatangannya akan diproses melalui ruang di gedung VIP.
“Ada dua stan (booth) yang akan melakukan tugas khusus tersebut dan stan itu dijaga delapan petugas atau masing-masing empat petugas untuk dua stan. Tugas yang paling krusial adalah saat kedatangan pada delegasi di Terminal Kedatangan Internasional,” ujarnya. [*]