Oleh : Angelica Kaloke )*
Tindakan tegas yang dilakukan aparat keamanan terhadap Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) adalah langkah tepat. Hal itu perlu diambil oleh aparat keamanan untuk melindungi keamanan dan keselamatan Masyarakat Papua serta menjaga integritas negara.
Dalam melaksanakan Tindakan tersebut, penting untuk mematuhi hukum internasional, menghormati hak asasi manusia dan menjalankan proses hukum yang adil. Upaya pencegahan konflik dan penanganan situasi secara bijaksana juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi seluruh Masyarakat Papua.
Terbaru, TNI-Polri kembali menunjukkan ketegasannya dalam menindak preman bersenjata di Pegunungan Tengah Papua. Aparat Gabungan TNI-Polri yang terdiri dari Satgas Damai Cartenz, Satgas Yonif 310 Pam Perbatasan, Satgas Mandala, dan Satgas Yapen, berhasil menindak Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua yang sebelumnya melakukan gangguan keamanan, serangan pada masyarakat sipil, pembakaran dan penembakan di area sekitar Oksibil Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Dalam menindak kasus tersebut Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi GN Suriastawa mengatakan Benar satu KST anak buah dari Ananias Ati Mimin telah tertembak mati, 1 lagi luka-luka terkena tembakan, lalu lainnya melarikan diri saat pasukan gabungan TNI-POLRI melakukan pengejaran,
Keberhasilan penindakan KST di Pegunungan Bintang ini adalah wujud sinergitas TNI-Polri. Prajurit TNI turut, aktif mendukung operasi penegakan hukum yang dilakukan Kepolisian. Prajurit TNI Tim Nanggala yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz menyita tiga senjata api (senpi) dan ratusan amunisi milik Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan Tim Nanggala merupakan gabungan dari dua tim yang terdiri dari Nanggala 2 dan Nanggala 8 dengan masing-masing terdiri atas 9 Personel. Selain lima orang KKB yang dilumpuhkan, kata Julius, sisa pasukan separatis lainnya telah melarikan diri.
Sebelumnya KST Pegunungan Bintang ini terlibat dalam berbagai gangguan keamanan dan aksi kriminal. KST telah terlibat gangguan dan pembunuhan terhadap masyarakat sejak awal tahun 2023,
Aparat keamanan terus melakukan upaya untuk memberantas KST Papua. Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan Laporan dari lapangan yang saya terima, Tim Nanggala TNI yang tergabung Satgas Damai Cartenz pagi ini berhasil melumpuhkan 5 KSTP dengan menembak mati, dan mengamankan 3 pucuk senjata serta ratusan amunisi kaliber 5,56 mm dan 9 mm, untuk KSTP lainnya melarikan diri beserta senjatanya.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno juga mengungkapkan asal muasal senjata api yang digunakan oleh KKB tersebut usai berhasil diidentifikasi pihaknya, diduga kuat senjata itu berasal dari negara Papua Nugini yang dibeli pasukan KKB Pegubin pada awal tahun 2022.
Berdasarkan penanganannya Kombes Faizal Ramadhani mengatakan atuan Gabungan atau Satgas Damai Cartenz 2023 telah berhasil melumpuhkan 4 KKB di daerah Pegunungan Bintang, Situasi di Pegunungan Bintang, dapat dikendalikan dengan baik oleh aparat keamanan maupun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Setelah penyergapan team kembali menemukan anggota yang ditembak, Kombes Faizal Ramadhan mengatakan anggota menyisir kembali Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan ditemukan satu lagi anggota KST tewas dan ditemukan satu senpi pendek
Para prajurit TNI dari Tim Nanggala, yang berada dibawah Satgas Damai Cartenz Polri, berhasil melumpuhkan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) yang selama ini sering kali membuat onar dan kerusuhan di wilayah Serambakon Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) Provinsi Papua Pegunungan.
KST, juga telah menyerang dan merampok masyarakat, serta menyerang pemerintah kabupaten dan aparat desa jika tidak menyetor sejumlah uang kepada mereka. KST juga terlibat berbagai gangguan pada lalu lintas penerbangan di sekitar bandara, menembak aparat Brimob yang berpatroli hingga tewas, menembak aparat Satpol PP, membakar rumah dinas DPRD dan kios warga hingga ludes.
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi GN Suriastawa mengatakan Pangkogabwilhan III telah memerintahkan untuk menindak KSTP di Pegunungan Bintang secara tegas dan terukur, karena selama ini telah melakukan kejahatan melakukan pembunuhan warga sipil Orang Asli Papua (OAP), melakukan pembakaran, membunuh Satpol PP, membunuh Brimob dan kejahatan lainnya.
Lokasi penegakan hukum terjadi di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Aparat Gabungan TNI-Polri kembali menunjukkan ketegasannya dalam menindak preman bersenjata di Pegunungan Tengah Papua.
Penindakan tersebut diharapkan sebagai efek jera bagi Kelompok Separatis Teroris yang sangat menghambat kesejahteraan di wilayah Papua. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan terus membangun, karena pemerintah hanya menindak KST bersenjata, sementara rakyat sipil sudah pasti dilindungi.
Situasi di Pegunungan Bintang dapat dikendalikan dengan baik oleh aparat keamanan maupun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Pegunungan Bintang saat ini telah kembali aman dan kondusif usai penembakan anggota KKB.
Dalam situasi ini pemerintah terus melakukan upaya untuk mengamankan masyarakat Papua untuk tetap melakukan aktifitas seperti biasa sehingga roda perekonomian dapat berjalan dengan baik dan pihak kepolisian dibantu TNI menjamin keamanan di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Lampung