Oleh : Manuel Bonay )*
Saat ini pemerintah melalui aparat keamanan terus melakukan upaya yang serius dalam menindak tegas anggota KST Papua yang melakukan tindakan kriminal. Aparat keamanan terus berusaha untuk mengungkap dan menangkap anggota KST Papua yang terlibat dalam serangan terhadap aparat keamanan dan masayarakat sipil, pembunuhan, penculikan, serta aktivitas negatif lainnya.
Masyarakat Papua mengutuk keras segala tindakan brutal dan pergerakan KST Papua, karena telah merusak sendi-sendi keharmonisan dan kedamaian di Papua. Oleh karena itu, masyarakat di Papua sangatmendukung penuh setiap upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui aparat keamanan dalam menindak tegas KST Papua, yang menjadi sumber kekacauan di tanah Papua.
Untuk memberantas KST Papua, aparat gabungan TNI dan Polri terus melakukan berbagai cara untuk mempersempit ruang gerak mereka di wilayah rawan Papua. Salah satunya adalah melakukan patroli di sejumlah titik, termasuk di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Terbaru, Tim Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil melumpuhkan lima anggota KST Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang. Kelima anggota KST tersebut dilumpuhkan karena sering berbuat onar dan meresahkan masyarakat Papua selama ini.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan lima anggota Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) yang ditembak mati di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, terlibat pembunuhan terhadap anggota Brimob hingga merampok orang asli Papua (OAP). Selain itu, anggota KST Papua tersebut juga terlibat dalam berbagai gangguan keamanan dan aksi kriminal sejak awal 2023.
Salah satu anggota KST yang ditembak mati ialah Jen Aloka Taplo alias Dodi. Sosok tersebut memiliki riwayat aksi kejahatan yang panjang. Jen Aloka Taplo alias Dodi merupakan anggota KST Kodap XV Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alepki Taplo. Setelah Kodap XXXV Bintang Timur terbentuk, kemudian Jen Aloka Taplo bergabung menjadi anggota KST Kodap XXXV Bintang Timur.
Jen Aloka Taplo terlibat dalam sejumlah aksi penembakan, pembakaran fasilitas umum, dan pembunuhan suster di Distrik Kiwirok pada bulan September 2021. Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi pembacokan tukang ojek di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, pada bulan Desember 2022 lalu. Selanjutnya, Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi penembakan dan pembakaran fasilitas umum di Distrik Oksibil pada bulan Januari 2023.
Selain menembak lima anggota KST Papua, Tim Satgas Damai Cartenz juga menyita sebanyak tiga senjata api (senpi). Tiga pucuk senpi yang disita terdiri dari berbagai jenis. Ada jenis SS1, USA Nouves, dan senpi laras pendek jenis FN. Selain senpi, barang bukti yang berhasil diamankan berupa satu bendera bintang kejora, ratusan butir amunisi, lima unit Magazen dan beberapa alat komunikasi jenis HT (handy talky) dan handphone.
Sementara itu, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Letjen TNI Richard TH Tampubolon mengatakan setelah dilumpuhkannya lima anggota KST Papua, situasi di wilayah Pegunungan Bintang (Pegubin) Papua Pegunungan, khususnya Distrik Selarambakon dan Distrik Oksibil, dilaporkan berangsur kondusif dan aman. Masyarakat saat ini sudah bisa beraktivitas normal seperti semula. Selain itu, dengan dukungan seluruh komponen masyarakat terhadap langkah tegas aparat keamanan, KST Papua sudah saatnya menghentikan propaganda kekerasan. KST Papua juga harus berhenti mengancam masyarakat dengan todongan senjata, serta jangan lagi merampok hasil pembangunan dengan dalih perjuangan kemerdekaan.
Disisi lain, pembangunan di Papua saat ini terus digencarkan. Sudah banyak aksi nyata yang dilakukan oleh pemerintah pusat, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun begitu besar perhatian terhadap tanah Papua. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan yang masif di tanah Papua dan Presiden Jokowi juga sangat sering mengunjungi Papua, hingga sampai pelosok pedesaan. Saat ini sudah waktunya semua masyarakat Papua berfokus pada kerja keras, kerja bersama, untuk mengisi kemerdekaan, mengatasi ketertinggalan, dan mengentaskan kemiskinan untuk mewujudkan kesejahteraan di tanah Papua. Selain itu, seluruh masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan kita berfokus mendukung pembangunan.
Percepatan pembangunan kesejahteraan Papua menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mendorong pemerataan kesejahteraan dan menjamin keamanan di Tanah Papua. Beberapa peristiwa kekerasan yang terjadi antara Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) dengan aparat keamanan maupun masyarakat sipil membuat pemerintah untuk melakukan upaya khusus dalam penanganannya. Untuk itu, dalam menghadapi KST Papua, pemerintah menyiapkan langkah strategis dengan harapan persoalan KST Papua dapat ditangani dengan baik
Keberadaan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) menjadi teror yang menakutkan bagi masyarakat Papua. Mereka tidak bisa melakukan aktivitas dengan leluasa layaknya warga pada umumnya. Setiap saat mereka harus waspada terhadap kemunculan KST Papua yang bisa saja menyandera ataupun membakar rumahnya.
KST Papua sudah waktunya menyadari, rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya setelah bergabung ke Indonesia dan mendapatkan otonomi khusus. Selin itu, masyarakat Papua berharap tidak ada lagi tindakan kekerasan brutal yang dilakukan oleh KST Papua, dan mendukung langkah tegas aparat keamanan dalam menangani KST Papua.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta