Oleh : Recky Rumbiak )*
Wilayah Pegunungan Bintang bisa sepenuhnya pulih dari seluruh gangguan yang dilakukan oleh KST Papua. Bahkan di sana juga kondusifitas bisa kembali terjaga dengan seluruh sektor mulai melakukan aktivitas mereka secara normal seperti sedia kala setelah banyaknya ulah dan aksi teror serta kriminal yang terus digencarkan oleh gerombolan separatis itu. Semuanya berkat kerja keras dan tindak tegas yang dilakukan aparat keamanan.
Pasca insiden adanya baku tembak yang terjadi antara Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua dengan aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada hari Sabtu tanggal 30 September 2023, saat ini situasi dan kondisi yang berada di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang mulai berjalan dengan kembali normal.
Masyarakat sudah bisa kembali melakukan seluruh aktivitas mereka seperti biasa. Termasuk pula di dalamnya, suasana pada perkantoran, pendidikan, pelayanan kesehatan, perbankan, pasar bahkan hingga bagaimana arus transportasi baik itu di darat maupun di udara sudah bisa kembali berjalan dengan normal seperti sebelumnya.
Mengenai bagaimana perkembangan terbaru dari kondisi serta situasi yang berada di Pegunungan Bintang tersebut, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Faizal Ramadhani menerangkan bahwa memang situasi dan kondisi pada Distrik Serambakon memang sudah berangsur kembali normal.
Bahkan, pada hari Senin pada 2 Oktober 2023, seluruh komponen juga telah mampu menjalankan semua aktivitas mereka sebagaimana biasanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN) juga telah bisa bekerja dengan normal. Di dalamnya, terdapat pula kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada institusi pendidikan setempat juga bisa berjalan kembali.
Tidak ketinggalan juga, bagaimana situasi di pasar termasuk pula pelayanan kesehatan berjalan dengan kembali lancar. Bahkan, termasuk arus penerbangan dari dan menuju ke Oksibil telah pulih seperti sedia kala. Adanya keadaan yang demikian memang terus diupayakan oleh pihak aparat keamanan dari personel gabungan TNI dan Polri supaya bisa tetap senantiasa terjaga dengan baik, sehingga semua masyarakat pun bisa terus merasakan keamanan dan kenyamanan.
Tentu bukan tanpa alasan mengapa seluruh hal tersebut terus diupayakan agar bisa terwujud dengan maksimal dan optimal oleh aparat keamanan. Pasalnya, memang bagaimana masyarakat bisa hidup dengan aman dan nyaman merupakan hal yang dinilai menjadi paling penting dan sangat dibutuhkan oleh semua kalangan warga dari berbagai lapisan dan elemen di Bumi Cenderawasih, utamanya dari masyarakat di Pegunungan Bintang sendiri yang belakangan terus mengalami situasi yang mencekam.
Segenap aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri yang telah diterjunkan secara langsung menuju ke Pegunungan Bintang sendiri juga akan tetap menunaikan tugas mereka dalam melakukan patroli keamanan di wilayah tersebut demi bisa terus menjaga keamanan dan kenyamanan dari masyarakat.
Dengan adanya kehadiran para aparat keamanan dari personel gabungan pada Pegunungan Bintang, maka tentunya diharapkan akan bisa semakin mengoptimalkan upaya untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman sebagaimana telah diharapkan oleh semua pihak secara bersama selama ini.
Sebelumnya, keberhasilan dari aparat keamanan personel gabungan TNI dan Polri dalam kembali mewujudkan situasi yang sangat kondusif di wilayah Bumi Cenderawasih itu, utamanya dari ancaman keberadaan dan seluruh tindak kejam yang dilakukan oleh KST Papua lantaran sebanyak 5 (lima) anggota gerombolan separatis itu terlibat dalam adu tembak dengan para prajurit keamanan.
Kemudian dalam kontak tembak yang terjadi, dilaporkan kelima anggota gerombolan teroris di provinsi paling Timur di Tanah Air itu dinyatakan gugur dalam insiden tersebut, yang mana terjadi pada hari Sabtu tanggal 30 September 2023 pada dini hari sekitar pukul 05:00 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Tindak tegas yang dilakukan tersebut menjadikan kelima oknum anggota KST Papua yang juga selama ini disinyalir kuat terus terlibat dalam sejumlah kasus teror yang mereka sebarkan, tewas merenggang nyawa ketika diberi hadiah timah panas oleh pihak Satgas Ops Damai Cartenz.
Diketahui pula bahwa sebanyak lima anggota KST Papua itu merupakan anak buah dari Ananias Atimimin, selaku pemimpin gerombolan separatis di Kabupaten Pegunungan Bintang di Papua. mereka semua juga teridentifikasi sebagai pelaku dalam tindakan kejahatan yang belakangan terus terjadi di Pegunungan Bintang.
Pada kejadian baku tembak itu, prajurit aparat keamanan dari personel gabungan TNI dan Polri berhasil memukul mundur gerombolan separatis yang terus menggencarkan banyak teror dan terus berbuat onar di wilayah itu.
Maka dari itu, apresiasi sangat besar patut diberikan kepada pihak aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri lantaran mereka mampu kembali mendatangkan kondusifitas tetap terjaga di seluruh wilayah di Bumi Cenderawasih, khususnya di wilayah Pegunungan Bintang. Sehingga kini di sana segala situasi bisa kembali pulih dan berjalan normal.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Manado