Jakarta- Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( DPP PDIP) membahas sejumlah isu dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP yang dilaksanakan pada 29 September hingga 1 Oktober 2023, di Komplek Jakarta International EXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Selama tiga hari pelaksanaan Rakernas bertajuk “Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat” dengan subtema “Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia”, PDIP memiliki tiga agenda pembahasan, yaitu berbicara soal kedaulatan pangan, pemenangan pemilihan legislatif, hingga pemilihan presiden.
“Pertama fokus kedaulatan pangan, hari kedua itu tertutup karena bahas Pileg (pemilihan legislatif), hari ketiga baru bahas Pilpres (pemilihan presiden), sehingga ini satu napas,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto menyebutkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri terus menyampaikan pesan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur melalui pangan. Bahkan, pangan menunjukkan kepemimpinan Indonesia bagi dunia.
“Betapa hebatnya Indonesia kita melalui buku Mustika Rasa, menciptakan cita rasa itu sehingga kita seharusnya dengan melihat seluruh hal-hal yang otentik tentang kekayaan Nusantara kita. Bu Mega berulang kali mengatakan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur hanya dari pangan yang ada di darat maupun di dalam lautan,” tutur Hasto.
Dalam Rakernas, PDIP mengundang para peneliti dan ilmuwan sebagai upaya mewujudkan kepemimpinan strategis di bidang pangan. PDIP juga menghadirkan ribuan petani dan nelayan dari berbagai daerah di Indonesia. Hasil produk pertanian, seperti tanaman multikultural, termasuk kopi, teh, dan sebagainya, juga dihadirkan.
Senada dengan hal tersebut, Politikus PDI Perjuangan, Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyampaikan bahwa Rakernas condong pada konsolidasi untuk kemenangan pemilu, evaluasi dan pematangan rencana. Apalagi, Ganjar Pranowo sudah tidak menjadi gubernur lagi dan sedang dijagokan menjadi calon presiden, partainya harus mengkonsolidasikan agar memiliki satu irama.
“Kita harus konsolidasi ulang, semua harus dibahas bersama,” kata dia.