Oleh : Alfred Jigibalom )*
Aksi kejam dari Kelompok Separatis dan Terorisme (KST) Papua, warga banyak yang terdampak, khususnya di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan yang masih mengungsi di empat lokasi. Mereka mengungsi lantaran takut dengan ulah-ulah KST yang kejam itu.
KST Papua tidak henti-hentinya menebarkan teror, bahkan kepada warga sipil yang tak bersalah. Tentu saja, hal ini sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat setempat, sehingga harus ditindak dengan tegas. Sebelumnya, buntut kasus dari penyanderaan Pilot Susi Air beberapa waktu lalu, ulah KST Papua yang merajalela itu menyebabkan banyak orang meninggal dunia.
Terjadi baku tembak antaranggota KST Papua dengan prajurit TNI di wilayah Kali Brasa, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Insiden tersebut membuat KST Papua yang menebarkan teror itu tewas ditembak prajurit TNI. Upaya tersebut terus dilakukan oleh aparat keamanan untuk membasmi KST Papua agar teror yang disebarkan bisa berhenti.
Melalui sebuah unggahan video, aksi baku tembak yang dilakukan oleh prajurit TNI dengan anggota KST Papua menuai pujian. Pasalnya, memang KST Papua yang terus menerus melakukan teror itu akhirnya terkena tembakan. Atas penembakan yang menewaskan anggota KST Papua, prajurit TNI diapresiasi karena telah melaksanakan tugasnya dengan baik, yaitu mengamankan oknum yang tidak bertanggung jawab serta meresahkan masyarakat.
Apresiasi tersebut bukan hanya datang dari masyarakat saja, melainkan anggota DPR RI Fraksi PPP Syaifullah Tamliha juga memberikan apresiasi atas tindakan tegas TNI yang menumpas KST Papua tersebut. Bagaimana tidak, memang KST Papua ini sangat meresahkan masyarakat, khususnya warga sipil Papua yang terus menerus diteror, padahal mereka tidak memiliki persoalan apa-apa dan tidak tahu apa-apa. Di sisi lain, Syaifullah mengatakan bahwa memang penting untuk menindak tegas KST agar tidak menghambat pambangunan di Papua.
Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan keji itu masih belum berhenti menyebarkan teror yang membuat masyarakat ketakutan. Salah satunya yaitu masyarakat di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan yang mengaku ketakutan akibat dari kekejaman dan teror yang disebarkan oleh KST Papua tersebut. Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengatakan bahwa ada sebanyak 39 kepala keluarga (KK) warga Distrik Dekai mengungsi takut terdampak ulah KST Papua.
Para warga Distrik Dekai yang mengungsi itu tersebar di empat lokasi yakni, 15 KK mengungsi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1, kompleks Pasema KM2 dan kompleks Silimo di Jalan Kali Merah, masing-masing 5 KK, dan sisanya sebanyak 14 KK mengungsi di kompleks Perumahan Sosial Km4. Sebagian lainnya lagi meninggalkan tempat pengungsian dan menumpang di keluarganya. Dikabarkan pula bahwa mereka saat ini dalam kondisi yang sehat. Sebelumnya memang terdapat anak yang sakit, setiba di RSUD Dekai ternyata telah meninggal dunia yang belum diketahui penyebab pastinya.
Sebelumnya, dikabarkan terdapat 12 rumah yang dibakar oleh KST Papua, enam ayam ekor ternak ditembak, dan babi dibakar. Betapa kejinya aksi KST Papua yang tidak memikirkan rasa kemanusiaan sama sekali. Oleh sebab itu, para warga memilih untuk mengungsi dari tempat tinggalnya untuk berjaga-jaga agar tidak menjadi korban dari KST Papua yang brutal itu. Mereka mengungsi di posko-posko kemanusiaan yang memang dibuka khusus untuk para warga yang. Pemerintah juga menyiapkan lokasi baru agar warga setempat tidak mengalami kesusahan di kemudian hari.
Kendati demikian, tindakan tegas yang dilakukan TNI untuk menumpas seluruh KST Papua itu memang sudah benar. Pasalnya jika tidak segera ditumpas maka bisa jadi akan menghambat pembangunan Bumi Cendrawasih. Teror-teror yang terus disebarkan itu membuat masyarakat takut, padahal di sisi lain pemerintah RI berusaha semaksimal mungkin untuk menjunjung tinggi kesejahteraan masyarakat Papua. Apabila KST masih terus berulah, maka bisa-bisa memang dapat menghambat. Oleh sebab itu, sebelum terlambat bersama-sama kita harus mendukung penuh tindakan tegas untuk menumpas KST Papua sampai ke akar-akarnya.
Penumpasan KST Papua memang tidak mudah untuk dilakukan jika tanpa persiapan dan strategi yang matang. Sebab, jika gegabah dan tanpa persiapan banyak nyawa yang terancam khususnya warga sipil. Oleh karena itu, agar mereka tidak menjadi korban selanjutnya, maka KST Papua ini harus segera ditumpas habis. Selain harus menumpas KST Papua, prajurit dan tim yang bertugas gabungan dari TNI-Polri juga harus melindungi segenap masyarakat Papua. Banyak nyawa yang harus dilindungi, sehingga tidak mudah untuk begitu saja menggunakan tindakan keras tanpa strategi yang matang.
Sebelum banyak lagi warga yang terdampak, maka penumpasan KST Papua harus ditindak tegas lagi. Ketakutan mereka yang luar biasa membuat ketidaknyamanan yang mendalam, sebab sebelumnya memang ada warga setempat yang tidak bersalah ditemukan tewas akibat diserang oleh KST Papua yang keji itu. Sebelum semuanya terlambat, sebaiknya mereka mengamankan diri dan menghindar dari KST Papua yang membabi buta. Mereka yang tidak bersalah pun harus diselamatkan.
)* Mahasiswa Papua tinggal di Bali