Oleh: Yanica Clarissa Tendean
Dunia internasional saat ini sedang menghadapi krisis perdamaian menyusul terjadinya perang antara Rusia dengan Ukraina dengan melibatkan NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Dengan begitu, terjadi ketegangan yang semakin runcing antara Rusia dengan Amerika Serikat dan negara – negara Eropa.
Selain itu juga, kini ketegangan antara China dan Taiwan juga semakin tajam dimana diketahui Taiwan juga di dukung oleh Amerika Serikat. Disisi lain ketegangan di Laut Cina Selatan juga belum mereda, justru kecenderungan semakin memanas yang melibatkan beberapa negara ASEAN yang memeliki kepentingan di Kawasan Laut Cina Selatan.
Meskipun demikian, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meyakini, di tengah maraknya konflik global, negara-negara ASEAN memiliki komitmen yang sama untuk menjadikan ASEAN sebagai jangkar perdamaian dunia serta teladan dalam toleransi dan persatuan.
Saat membuka KTT ASEAN ke – 43 di Jakarta, Presiden Joko Widodo mengatakan tantangan masa depan semakin berat yang mengakibatkan perebutan kekuasaan besar. Namun, Presiden Jokowi menegaskan ASEAN sepakat untuk tidak menjadi proxy bagi kekuatan manapun.
Presiden Jokowi mengatakan jangan jadikan kapal kami ASEAN sebagai arena rivalitas yang saling menghancurkan, tapi jadikanlah kapal ASEAN ini sebagai ladang untuk menumbuhkan kerja sama untuk menciptakan kemakmuran, stabilitas, perdamaian tidak hanya bagi kawasan tapi juga dunia.
Pernyataan Presiden Jokowi tersebut tentunya memiliki arti yang dalam dan benar – benar agar tidak ada konflik diantara negara ASEAN dan tidak ingin Kawasan ASEAN dimanfaatkan menjadi ajang konflik maupun perang. Dengan pesan “ASEAN sepakat untuk tidak menjadi proxy bagi kekuatan manapun” menjadi semakin jelas ASEAN harus mampu menjalankan perannya sebagai kelompok Kawasan yang memiliki komitmen perdamaian dunia.
Presiden Jokowi juga yakin masyarakat ASEAN justru memiliki semangat keberagaman yang semakin meningkat agar terciptanya perdamaian di kawasan dan dunia. Menurutnya, ASEAN telah menunjukkan bukti, negara-negara ASEAN antara lain Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun2023, telah berhasil mempertahankan tradisi toleransi yang kuat. Di tengah keberagaman budaya dan agama, Indonesia mampu terus menjaga kerukunan dan mengelola keragaman etnisitas, suku, budaya, agama, dan kepercayaan.
ASEAN merupakan contoh keberagaman harmoni dimana anggota – anggotanya bisa saling melengkapi satu dengan yang lain sehingga dapat mewujudkan cita – cita ASEAN. Presiden mengungkapkan, ASEAN dibentuk dengan tekad menjadikan Asia Tenggara menjadi kawasan damai, stabil dan sejahtera.
Meski demikian, Presiden menilai banyak tantangan yang dihadapi ASEAN saat ini. Salah satunya dinamika global yang saat ini masih bergejolak. Dinamika global saat ini, sangat tidak mudah, ekonomi global belum sepenuhnya pulih, dan rivalitas makin tajam. Tetapi saya yakin ASEAN mampu, asalkan ASEAN bersatu. Dengan begitu momentum ini harus dimanfaatkan untuk menjadikan ASEAN sebagai masa depan dunia. Sebagai jangkar perdamaian, jangkar kestabilan, dan jangkar kesejahteraan dunia.
Dengan kebersamaan dan kerjasama yang kuat niscaya ASEAN akan menjadi penyeimbangan konflik dunia yang akhir – akhir ini semakin tajam. Terlebih lagi momentum yang tepat saat ini dimana Indonesia menjadi Ketua ASEAN.
Sebagai sebuah organisasi Kawasan yang solid, ASEAN telah membuktikan kemampuannya dalam mengatasi perbedaan dan konflik di antara negara-negara anggota. Dengan pendekatan diplomasi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip seperti non-intervensi, konsensus, dan penyelesaian damai, ASEAN telah berhasil mencegah eskalasi konflik di kawasan ini selama beberapa dekade terakhir.
Keberhasilan ini dapat dilihat dari sejumlah perselisihan yang berhasil diatasi melalui negosiasi dan dialog, serta terciptanya berbagai mekanisme kerja sama regional yang mendorong stabilitas. Tidak mudah memang untuk mewujudkan ASEAN menjadi jangkar perdamaian dunia. Namun, kini sudah saatnya peran ASEAN semakin nampak dan memiliki andil dalam menciptakan perdamaian internasional.
Dengan memanfaatkan keberagaman sebagai sumber daya yang mempersatukan dan melalui kolaborasi aktif antarbangsa, ASEAN memiliki potensi nyata untuk membawa kontribusi yang berarti dalam mewujudkan dunia yang lebih damai dan harmonis.
*) Penulis adalah Pengamat ASEAN Institute