JAKARTA — Asosiasi Negara-Negara Pesisir Samudera Hindia (IORA) dan Pacific Island Forum (PIF) resmi telah menjalin kerja sama dengan ASEAN untuk terus menjaga perdamaian hingga kemakmuran di seluruh negara kawasan.
Adanya kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU ASEAN dengan IORA dan PIF bersama dengan Perdana Menteri (PM) Kepulauan Cook Mark Brown.
Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi menyatakan bahwa negara-negara di Samudera Hindia dan juga Pasifik memang adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kawasan Indo-Pasifik.
Maka dari itu, seluruh pihak memang harus bekerja sama dalam menjaga adanya perdamaian, stabilitas hingga kemakmuran.
Pasalnya, apapun yang terjadi di kawasan tentu akan memiliki pengaruh untuk semua pihak, sehingga untuk bisa berjalan dengan jauh, hendaknya dilakukan secara bersama-sama.
“Apa pun yang terjadi di kawasan ini akan berpengaruh kepada kita semua. Harus diingat, jika ingin jalan cepat, jalanlah sendiri. Tapi jika ingin jalan jauh, jalanlah bersama-sama. Saya yakin kita semua ingin jalan jauh,” ujar Menlu Retno.
Terdapat beberapa sektor prioritas dalam kerja sama tersebut, beberapa diantaranya adalah pada bidang maritim, konektivitas antar kawasan, pembangunan berkelanjutan, ekonomi biru, ekonomi hijau, ekonomi digital dan manajemen mitigasi bencana.
Kemudian setiap negara juga mengikat kerja sama dalam bentuk Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation / TAC).
Dengan adanya kerja sama itu tentu diharapkan akan bisa berkontribusi pada kekuatan, solidaritas dan hubungan yang jauh lebih erat lagi.
Penandatanganan TAC sendiri juga harus berpedoman pada beberapa prinsip dasar seperti saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persamaan, keutuhan wilayah dan identitas nasional semua bangsa.
Para pihak juga harus menghormati hal setiap negara untuk mempertahankan pendirian nasional mereka dengan terbebas dari campur tangan, penyerangan atau paksaan pihak luar serya penyelesaian perbedaan atau perselisihan dengan cara yang damai.
“Selama bertahun-tahun, TAC telah memainkan peran penting sebagai norma dan prinsip kolektif untuk mendorong hubungan baik, kebiasaan dialog, dan hidup berdampingan secara damai di kawasan,” jelas Menlu Retno.
Sementara itu, pada Rabu (6/9) juga diselenggarakan gala dinner KTT ASEAN ke-43 yang berlokasi di Hutan Kota by Plataran Jakarta.
Chef Arnold mengungkapkan bagaimana inspirasi untuk menyajikan medu dalam momen Gala Dinner tersebut.
Dirinya menjelaskan bahwa inspirasi tema dari perhelatan makan malam bersama para petinggi ASEAN itu adalah ‘Nusantara The Forest’.
“Jadi untuk mendapatkan inspirasinya kan kita sudah ada temanya, Nusantara The Forest,” jelasnya.
“Tapi untuk inspirasi setiap hidangan-hidangannya itu kita lempar untuk setiap tim menyediakan menunya,” ungkap Chef Arnold.