JAKARTA — Pada sebuah kesempatan diskusi yang diselenggarakan oleh Moya Institute, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa terdapat empat hal penting untuk bisa membantu mencapai Indonesia Emas 2045.
Pertama adalah mengenai kedaulatan politik yang memungkinkan bangsa ini untuk menentukan nasibnya sendiri sesuai dengan mandat UUD 1945.
Kemudian poin kedua adalah adanya kedaulatan wilayah demi pengoptimalan seluruh yang terkandung di dalam Tanah Air.
Ketiga yakni harus ada kedaulatan budaya yang mampu menunjukkan bahwa Indonesia memang memiliki kekhasan serta karakter unuk sebagai bangsa.
Poin keempat adalah mengenai kedaulatan pada posisi internasional untuk bisa menjadikan bangsa ini mampu ikut andil dalam menciptakan perdamaian dunia.
Sehingga, dalam keterwujudan seluruh kedaulatan tersebut, menurut Prof. Abdul Mu’ti penting adanya SDM yang mumpuni.
“Agar keempat kedaulatan tersebut menjadi pondasi menuju Indonesia Emas 2045, kekuatan penopangnya ada pada sumber daya manusia (SDM),” katanya.
Lebih lanjut, dalam upaya untuk menciptakan adanya SDM berkualitas tersebut maka jumlah penduduk terdidik harus bisa ditingkatkan, kemudian ekonomi hatus menjadi tangguh serta adanya pemimpin yang visioner.
Maka, seluruh program pemerintah baru ke depannya memang harus mampu melaksanakan kesinambungan.
“Untuk itu, program pemerintah baru nanti haruslah merupakan kesinambungan, tidak diubah-ubah dan dimulai dari titik nol lagi,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemerhati Isu Strategis dan Global, Prof. Imron Cotan menyampaikan bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 juga harus terjadi persatuan dan kesatuan bangsa yang baik di tengah tantangan global serta domestik.
Baginya, sosok pemimpin yang ideal dalam Pemilu 2024 mendatang adalah figur yang bisa membawa persatuan bangsa.
“Pemimpin tersebut harus mampu membangun konsensus nasional dan memastikan bahwa seluruh bangsa Indonesia menjadi bagian dari upaya mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Prof Imron Cotan.
Sementara itu, Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana juga memiliki harapan kepada pemimpin masa depan bangsa supaya bisa terus menggelorakan semangat dan cara pandang bahwa Indonesia merupakan negara yang super power.
Dalam rangka menjadikan Indonesia negara super power, maka pemimpin selanjutnya harus tegas menolak adanya intervensi luar negeri yang berupaya mengendalikan Tanah Air.
“Guna mencapai keinginan tersebut, maka siapa saja calon presiden yang telah ditetapkan oleh KPU perlu memiliki komitmen untuk menolak intervensi luar negeri yang berupaya mengendalikan kita,” terang Hikmahanto.
Lebih lanjut, Politikus Reformasi Fahri Hamzah menekankan pula bahwa pemimpin masa depan bangsa harus mampu untuk meneruskan seluruh program pembangunan Presiden Jokowi agar terjadi kesinambungan.
Bukan hanya itu, namun dia juga harus menempatkan Indonesia dalam perspektif Internasional.
“Negara ini dirancang untuk menjadi pemain global,” tegas Fahri.