Oleh : Bryan Pianus )*
Adanya pemekaran wilayah yang diupayakan oleh Pemerintah RI melalui pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua nyatanya telah memudahkan upaya kegiatan ekspor banyak diantara produk lokal yang dimiliki oleh masyarakat orang asli Papua (OAP), yang mana saat ini hasil produk lokal mereka bahkan sudah semakin luas dijangkau oleh dunia.
Kegiatan ekspor memang menguntungkan sekaligus membuat nama daerah Indonesia lebih dikenal di dunia. Baru-baru ini Festival Kopi Papua 2023 diselenggarakan di eks Terminal Entrop selama lima hari berturut-turut mulai tanggal 4 hingga 8 Agustus 2023. Ada berbagai macam-macam kopi yang disajikan disana, kopi lokal khususnya untuk menarik para wisatawan yang hadir.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Semuel Siriwa menyampaikan bahwa Pemerintahan Provinsi (Pemprov) terus mendukung acara Festival Kopi yang digelar di Kawasan Timur Indonesia itu. Semuel juga berharap adanya perbaikan kualitas kopi yakni dengan tidak memanen kopi usia muda. Pengelolaan juga perlu dipantau serta dilakukan secara baik agar nantinya kopi menghasilkan kualitas unggul yang benar-benar bagus dan siap untuk diekspor ke dunia.
Untuk daerah penghasil kopi sendiri banyak dari daerah-daerah pegunungan sebelum adanya DOB. Namun, saat ini dengan hadirnya DOB Papua khususnya Provinsi Papua Pegunungan, potensi pengembangan kopi semakin didorong. Ada beberapa daerah yang dikembangkan pasca DOB yakni, Ambaidiru, Kabupaten Kepulauan Yapen, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura.
Kopi yang memiliki potensi besar dipasaran yakni berjenis kopi Ambaidiru yang berada di wilayah ketinggian di atas 1000 mdpl yang memiliki rasa persis seperti kopi Toraja. Kopi Ambaidiru juga memiliki kualitas bagus, karena memang kopi tersebut berasal dari negeri kincir angin, Belanda. Tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini, pemerintah provinsi setempat segera melakukan pengembangan kopi tersebut.
Terdapat 100 hektar tanah yang sudah disediakan oleh pemerintah melalui APBN untuk mengembangkan kopi di Ambaidiru. Untuk hasil yang maksimal, bantuan peralatan dan lain-lainnya juga dikirimkan, seperti bantuan pengolahan kopi, rumah pengolahan hingga mesin pengolahan kopi. Bibit kopi bersertifikat juga nantinya akan diserahkan sendiri oleh Plh Gubernur Papua.
Untuk mengekspor kopi-kopi tersebut, memang tidak bisa sendirian begitu saja, perlu ada keterlibatan dan dorongan pemerintahan untuk didistribusikan ke berbagai negara agar kopi tersebut lebih eksis. Dalam hal ini, tentu saja sangat menguntungkan bagi masyarakat. Bagaimana tidak? Pasalnya kegiatan ekspor yang dilakukan tersebut dapat mensejahterakan masyarakat setempat. Padahal memang DOB Papua masih baru dimekarkan, oleh sebab itu kesempatan bagus ini tidak bisa disia-siakan.
Di samping itu, memang Kawasan Timur Indonesia ini banyak menghasilkan produk-produk yang bernilai. Selain kopi-kopian, ekspor komoditas perikanan ke negeri Singapura juga telah dilakukan. Kabupaten Jayapura melepas tiram dan ikan-ikan lainnya.
Pelepasan tersebut dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), yang mana diketahui bahwa komoditas berupa perikanan seperti tiram dan gelembung cina dari CV Putra Tambu Papua ke DKP Kabupaten Jayapura yakni PT Salmon Oh Enterprise (Malaysia) menuju ke Singapura.
Mengenai adanya pelepasan ekspor itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura Ir. Rudi Afdiner Saragih menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan hasil dari rangkaian tindak lanjut akan kerja sama yang beberapa waktu lalu telah dlakukan antara pihaknya dengan pihak investor asing.
Sebagai informasi, memang DKP Jayapura pada 31 Mei 2023 lalu telah melakukan kegiatan temu bisnis dan juga pertemuan dengan sebanyak 20 rekanan yang terpilih di bidang ekspor ikan. Sebelumnya juga telah terjadi sebuah kesepakatan dengan Kolombus Bonyadone bahwa Bumi Cenderawasih akan membuktikan kalau mereka mampu melakukan ekspor sehingga membuat para investor dari asing akan mau untuk datang lagi ke Indonesia dan menganggap aktivitas ekspor bisa terfasilitasi dengan baik.
Maka dari itu, kegiatan ekspor tersebut langsung digencarkan dan bergerak dengan cepat serta rutin untuk melaporkan seluruh perkembangan kegiatan, mulai dari bagaimana perkumpulan bersama dengan para nelayan dari Kabupaten Jayapura maupun kabupaten lainnya dalam rangka melakukan ekspor ikan.
Dengan tegas bahwa hasil ekspor yang dilakukan oleh masyarakat Papua tersebut memiliki nilai ikan yang sangat terbaik sehingga tentu saja akan membuat pihak investor atau penanam modal entah itu dari dalam negeri ataupun asing akan sangat tertarik lantaran melihat bagaimana kualitas yang diberikan.
Ternyata banyak diantara produk lokal yang berada di Papua mampu semakin menjangkau dunia dengan adanya kegiatan ekspor yang terus digencarkan. Tentunya hal tersebut juga sama sekali tidak bisa dilepaskan dari adanya upaya pemekaran wilayah yang dilakukan oleh Pemerintah RI) dengan membuat DOB Papua.
)* Penulis adalah Mahasiswa papua tinggal di Manado