Oleh : Theresia Ana Sawaki )*
Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua merupakan solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan kesejahteraan. Rakyat di Bumi Cendrawasih akan memiliki taraf hidup yang lebih baik karena mobilitasnya dipermudah, berkat pembangunan infrastruktur di provinsi baru.
Selama ini Papua dikenal sebagai provinsi yang tingkat perekonomiannya sedang dinaikkan. Apalagi di sana harga barang-barang jauh lebih mahal daripada di Pulau Jawa atau Sumatera. Masyarakat Papua berjuang dan mencari nafkah dengan cara bertani sagu, jadi nelayan, pegawai swasta, dan lan-lain. Mereka ingin agar perekonomiannya lebih baik agar menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi.
Untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Papua maka pemerintah membentuk 4 DOB yakni Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan Papua Pegunungan. Visi dan misi DOB adalah terwujudnya pemekaran keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keinginan ini menjadi mimpi besar bagi seluruh masyarakat Papua. Harapan itu terutama agar masyarakat dapat lebih sejahtera dan hidup makmur.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo mengajak berbagai elemen masyarakat maupun para tokoh di Papua Pegunungan untuk menyambut pembentukan DOB dengan baik. Dalam artian, warga Papua diajak untuk ikut aktif dalam membangun daerahnya sendiri dan menyambut provinsi baru karena akan menyejahterakan mereka.
Kesejahteraan Papua adalah target dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Tujuannya agar tidak ada ketimpangan antara Indonesia wilayah timur dan barat. Untuk mensejahterakan wilayah Papua maka akan dilakukan lagi pembentukan daerah otonomi baru, sehingga masyarakat akan mendapat banyak fasilitas dan kemudahan.
Penambahan DOB akan mendongkrak kemajuan perekonomian karena bisa memicu efek domino positif. Jika ada provinsi baru maka akan ditambah pula infrastrukturnya dan yang paling gencar dibangun adalah jalan raya.
Dengan jalan raya yang representatif, selain memudahkan mobilitas juga meningkatkan perdagangan serta perekonomian di Papua. Harga sembako dan barang-barang lain bisa turun karena sebelumnya semua barang harus diangkut dengan pesawat terbang karena sulitnya medan. Namun ketika sudah ada jalan raya maka bisa dibawa via jalur darat, dan ongkos transportasinya lebih murah.
Pemekaran wilayah di Papua adalah untuk memakmurkan rakyat Papua, karena mereka adalah bagian dari Indonesia. Tidak ada perbedaan antara orang Papua dengan Jawa atau etnis lain, karena semua berhak mendapatkan kemajuan.
Ketika ada provinsi yang baru berdiri maka akan diberi dana APBD dari pemerintah pusat. Dana ini yang akan digunakan untuk membangun wilayah tersebut. Logikanya, makin banyak provinsi maka akan makin banyak pula dana APBD yang dikucurkan, sehingga akan ada pemerataan pembangunan di wilayah Papua.
Sementara itu, Mesakh Mirin, Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Papua, menyatakan bahwa penambahan DOB akan menambah akses pembangunan dan berdampak bagi kesejahteraan rakyat. Dulu hanya ada 2 provinsi yakni Papua dan Papua Barat. Akibatnya perjalanan dari ibu kota provinsi ke kabupaten agak sulit.
Dalam artian, jika sekarang ada 6 provinsi maka diharap perjalanan dari satu kabupaten ke daerah lain akan lebih mudah. Penyebabnya karena jika ada provinsi baru maka akan ada pembangunan infrastruktur, termasuk jalan beraspal. Jalan tersebut dimanfaatkan untuk kemudahan transportasi dan mensejahterakan rakyat.
Pemerataan pembangunan wajib dilakukan karena yang mendapat sentuhan modernisasi bukan hanya di Jayapura, Merauke, atau Wamena saja. Namun juga sampai ke Yahukimo dan daerah-daerah lain di Papua. Pembangunan harus dilakukan sampai ke pelosok agar masyarakat merasakan manfaatnya.
Infrastruktur yang dibuat dalam rangka pemerataan pembangunan bukan hanya jalan raya dan jembatan. Namun juga aliran listrik, jaringan internet, dan berbagai fasilitas lain. Masyarakat akan maju dalam berbagai bidang karena mendapatkan dukungan dari pemerintah, dan warga Papua tak lagi identik dengan kehidupan yang masih tradisional.
Ketika ada pembentukan DOB maka akan bermanfaat karena jika ada penambahan provinsi, otomatis jumlah gubernur akan bertambah. Menurut otonomi khusus, gubernur dan wakil gubernur harus orang asli Papua. Sehingga mereka bisa membangun wilayahnya sendiri dengan lebih maksimal, karena memahami rakyatnya dari segi sosiologis dan kultural.
Gubernur dan pejabat-pejabat lain di 4 DOB berusaha keras untuk memajukan Papua dan menaikkan perekonomian masyarakat. Mereka ingin agar warga di Bumi Cendrawasih lebih maju dengan cara pemberdayaan masyarakat. Rakyat Papua diberi pelatihan wirausaha dan pelatihan-pelatihan lain agar mandiri dan taraf hidupnya meningkat.
DOB adalah solusi untuk menaikkan kesejahteraan rakyat Papua. Dengan adanya provinsi baru maka dana APBD akan bertambah dan digunakan untuk menaikkan perekonomian warga di Bumi Cendrawasih. Mereka juga senang karena ada banyak jalan raya yang dibangun, sehingga mobilitas dan aktivitas usahanya dipermudah. Masyarakat Papua tak lagi ketergantungan akan transportasi dengan pesawat terbang, karena bisa melewati jalan raya yang dibangun berkat dana APBD di 4 DOB.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta