Oleh: Rini Winda A
Indonesia dipercayakan sebagai Ketua ASEAN pada 2023 ini dan mendapatkan banyak lujian, baik dalam maupun dari tamu-tamu luar negeri, atas suksesnya penyelenggaraan ASEAN Summit di Labuan Bajo. Apalagi, ajang tersebut berlangsung di tengah tantangan dan ketidakpastian situasi global serta pasca Corona mewabah.
Momen tersebut diantaranya saat para pemimpin ASEAN yang diajak oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menikmati suasana matahari tenggelam (sunset) dari atas kapal pinisi di perairan Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 10 Mei 2023 yang menjadi momen tak terlupakan.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengaku merasa senang dan nyaman berada di Labuan Bajo untuk melihat sunset. Pertama kalinya ke Labuan Bajo, Lee Hsien Loong mengatakan salah satu tempat di Indonesia tersebut lebih indah aslinya daripada difoto.
Sementara Pangeran Abdul Mateen dari Brunei Darussalam yang mendampingi sang ayah juga mengatakan bahwa Bajo sangat indah dan ia senang berada di sana dengan suasana KTT ASEAN yang berbeda.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos juga menikmati suasana di kapal pinisi Bajo yang dapat menjernihkan dan menyegarkan pikirannya dari permasalahan negara. Bahkan Bajo disebut sebagai tempat yang romantis seperti yang dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo, sebagai ide yang sangat bagus untuk menjernihkan pikiran sehingga dapat kembali bekerja.
Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilianto Tanta, mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama hampir 10 tahun memimpin Indonesia. Berkat kepemimpinan Jokowi, Indonesia telah mengalami banyak kemajuan dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Khususnya Indonesia yang saat ini menjadi Ketua KTT Asean, menjadi momentum yang sangat luar biasa.
Selain itu, Anggota Komunikolog Indonesia asal Universitas Airlangga, Dr. Suko Widodo, juga menyatakan kinerja dan citra Presiden Jokowi pada KTT ASEAN akan meningkatkan kenegarawanan dan membawa nama baik Indonesia. Peran Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN 2023 ini adalah kerja-kerja cerdas.
Komunikolog asal Universitas Hasanuddin Makassar, Hasrullah pun menilai Presiden Jokowi tepat memilih Phinisi karena kapal dari Bulukumba, Sulawesi Selatan itu lahir, kompas dan setiap biduk-nya tak pernah salah mengantar kapten menuju dermaga dan berlayar melayani ombak samudera. Hasrullah pun optimis Presiden Jokowi sebetulnya bisa lebih banyak meluangkan waktu memainkan peran sebagai negarawan di tingkat dunia.
Komunikolog Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, berpendapat bahwa KTT ASEAN menjadi oase kerinduan bangsa Indonesia. Seakan Presiden Indonesia menyajikan kesegaran komunikasi politik. Semoga segera sebentar lagi Bapak Jokowi minum teh dengan seluruh ketua parpol membicarakan peran internasional yang bisa dimainkan Indonesia di tingkat global.
Mengusung semangat ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, KTT kali ini menjadikan ASEAN harus lebih kuat dan menjadi episentrum pertumbuhan dunia, tetap menjadi kawasan damai, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan demokrasi, serta memperkuat kerja sama agar perekonomian semakin maju.
ASEAN telah sukses menjadi lokomotif perdamaian dan kesejahteraan di kawasan selama lebih dari 50 tahun. Namun, peran lokomotif tersebut hanya bisa bisa dijalankan jika seluruh negara anggota bersatu dan jika ASEAN menjaga netralitasnya.
Keketuaan Indonesia kali ini merupakan yang kelima kalinya, dimana sebelumnya Indonesia menjabat sebagai Ketua ASEAN pada 1976, 1996, 2003, dan 2011. KTT ASEAN 2023, tergelar di sejumlah lokasi di nusantara ini, antara lain Labuan Bajo, NTT. Sedangkan untuk KTT ASEAN Plus yang dihadiri oleh negara anggota beserta negara-negara mitra ASEAN pada September 2023, di Jakarta.
Tahun ini, KTT ASEAN 2023 telah dilaksanakan di Labuan Bajo dan akan berlanjut di Jakarta pada bulan September 2023. Selama rangkaian pelaksanaan KTT ASEAN 2023, Indonesia menyelenggarakan sejumlah acara dan side event seperti ASEAN Indo-Pacific Forum, dengan fokus pada beberapa kegiatan, yaitu Creative Economy, Youth Conference on Digital Economy for SDGs, Infrastructure Forum, dan Business and Investment Summit.
Masa depan ASEAN mulai harus disiapkan untuk menyongsong ASEAN 2045. Sentralitas ASEAN harus diperkuat agar mampu menjaga perdamaian, stabilitas, kemakmuran di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik. Kerja sama penanganan kejahatan lintas batas penting pun harus diperkuat, demikian halnya dengan ASEAN Human Rights Dialogue.
Sedangkan “Epicentrum of Growth” atau pusat pertumbuhan, Indonesia bertekad untuk terus menjadikan Kawasan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Indonesia telah menunjukkan kontribusi nyata dalam menjadikan Kawasan ASEAN sebagai barometer kerja sama bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan kawasan, dan dunia. Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 mengambil tema ‘Asean Matters: Epicentrum of Growth’. Dengan ‘Asean Matters,’ Indonesia bertekad menjadikan Asean tetap penting dan relevan bagi rakyat Asean dan dunia. []
Rini Winda A. (Kontributor Media Senior / Pengamat Politik Ekonomi)