Oleh : Andre Lesmana )*
The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara, yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dengan lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Oleh karena itu, setiap tanggal 8 Agustus, kita memperingati Hari ASEAN atau ASEAN Day.
Seiring dengan dampak positif yang dirasakan dari perhimpunan ini, hingga tahun 2022, anggota ASEAN bertambah enam negara lainnya menjadi total sebelas negara anggota. Enam negara yang dimaksud ialah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Indonesia sendiri, telah berperan menjadi Keketuaan ASEAN sebanyak empat kali (1976, 1996, 2003, 2011) dan menghasilkan capaian yang terbukti, dapat mendorong kemajuan negara ASEAN.
Di tahun 2023 ini, menjadi kali kelima, Indonesia didapuk memegang Keketuaan ASEAN, dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. Hal ini karena, Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.
Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023 di Indonesia telah sukses dilaksanakan meski di tengah krisis multidimensi dan pemulihan ekonomi dunia yang tidak merata akibat pandemi Covid-19 serta kondisi geopolitik yang menyebabkan kerawanan khususnya pada sektor energi, pangan, dan keuangan.
Presiden Jokowi mengatakan mengapresiasi kerja keras anggota Satuan Tugas Tingkat Tinggi tentang Visi Komunitas ASEAN Pasca-2025 atau High-Level Task Force on ASEAN Community’s Post-2025 Vision (HLTF-ACV) dalam setahun terakhir ini. Presiden menyerukan bahwa ASEAN harus betul-betul siap menghadapi tantangan yang makin kompleks.
Presiden Jokowi pun menggarisbawahi peran HLTF yang sangat krusial dalam mengidentifikasi tantangan dan peluang jauh ke depan. Selain itu, HLTF juga harus memastikan kontribusi ASEAN bagi kemajuan kawasan dan dunia.
Selama mengemban Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia memimpin negara-negara ASEAN berkontribusi dan memberi solusi positif bagi dunia di tengah situasi global yang menantang, terutama di sektor ekonomi. Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah. Krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, perang, semuanya sedang terjadi.
Kesuksesan pelaksanaan KTT ASEAN 2023 di Indonesia merupakan hasil jerih payah para pengampu di Kementerian/Lembaga dan seluruh pihak yang terlibat. Menko Airlangga menyampaikan Indonesia patut berbangga dengan kinerja luar biasa dari seluruh unsur yang terlibat didalamnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa penyelenggaraan KTT ASEAN yang telah berjalan lancar, sangat luar biasa karena Labuan Bajo dapat dikenang menjadi lokasi KTT ASEAN ke 42. Menko Airlangga juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat sehingga semua dapat berjalan baik.
KTT ASEAN 2023 sangat bermanfaat untuk pemulihan kondisi ekonomi global dan mengakselerasi perkembangan menuju pembanguan yang berkelanjutan. Dengan upaya luar biasa dalam keterlibatan seluruh pihak tersebut, dari awal persiapan sampai dengan selesai, KTT ASEAN 2023 di Indonesia mampu mencapai hasil yang optimal.
Berbagai komitmen investasi perlu segera ditindaklanjuti dan dimonitor. Indonesia perlu memastikan implementasi dari berbagai komitmen tersebut. Dan tentu sebagai Troika, Indonesia akan menjaga keberlanjutan hasil pembahasan berbagai isu strategis yang berhasil disepakati.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memandang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN 2023 membawa dampak positif bagi Indonesia. Dampak ini termasuk pada sektor ekonomi nasional di berbagai sektor. Melalui KTT ASEAN 2023 ini, sektor usaha mikro kecil dan menengah akan mendapatkan manfaatnya, semua pihak mendorong UMKM untuk mendunia, salah satunya dengan pameran yang melibatkan pengunjung dari mancanegara. UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang membuka banyak kesempatan kerja. Mereka bisa mengharumkan nama bangsa dengan produk-produk yang mendunia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi layanan sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam melancarkan penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN. Layanan sarana dan prasarana transportasi yang disiapkan mulai dari tahap persiapan, kedatangan hingga kepulangan para tamu negara dan delegasi KTT ke-42 ASEAN
Dengan pelayanan transportasi yang baik, dapat meninggalkan kesan yang baik pula di mata para pemimpin negara dan para anggota delegasi KTT ASEAN yang hadir di Labuan Bajo.
Hal ini juga mendukung ide Presiden Joko Widodo untuk memperkenalkan Labuan Bajo kepada masyarakat dunia. Apa yang sudah dilakukan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan secara sistematis telah dilakukan dengan baik.
Selain itu dari sisi keamanan Polri telah menerapkan strategi khusus dalam keamanan selama KTT ASEAN berlangsung. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI-Polri yang telah bersinergi secara optimal dalam rangka mengamankan seluruh rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Indonesia terbukti dapat memimpin negara-negara ASEAN menjawab tantangan global, menghasilkan terobosan kerja sama bagi masyarakat dunia. Keberhasilan KTT ASEAN 2023 menunjukkan bahwa Indonesia mampu menavigasi diplomasi luar negeri yang tidak hanya menguntungkan bagi kepentingan global namun juga bermanfaat bagi kepentingan domestik.
Indonesia bertekad mengarahkan kerja sama ASEAN tahun 2023 untuk melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam merespon tantangan kawasan dan global, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, untuk kemakmuran rakyat di Asia Tenggara.
Sebagai salah satu negara pendiri dan negara terbesar di ASEAN, banyak pihak berharap Indonesia akan dapat memfasilitasi berbagai terobosan dan inovasi sebagai solusi dalam mengatasi tantangan dan permasalahan dunia yang juga dihadapi oleh kawasan. Kepercayaan dan dukungan berbagai pihak terhadap keketuaan Indonesia merupakan buah dari strategi diplomasi Indonesia serta kepemimpinan yang kuat dalam ASEAN mulai dari awal pembentukannya di tahun 1967 sampai dengan saat ini.
)* Penulis adalah seorang pengamat ekonomi nasional