Oleh: Vedelma Westi *)
Penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo mampu memberikan ruang sangat luas bagi para UMKM lokal supaya dapat bersaing di pasar global sebagai bentuk dukungan Pemerintah bagi pelaku usaha kecil agar terus bertumbuh.
Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sektor yang sangatlah mendominasi sebagian besar pelaku usaha di Indonesia bahkan belakangan jumlahnya terus saja mengalami peningkatan sehingga Produk Domestik Bruto (PDB) yang dimilikinya juga terus meroket jumlahnya dari tahun ke tahun. Data menunjukkan bahwa hanya butuh waktu sekitar 7 tahun saja jumlah PDB dari UMKM di Indonesia langsung mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat, yakni mulai tahun 2010 hingga 2017.
Bahkan bisa dikatakan pula bahwa sekitar lebih dari 99 persen usaha yang ada di Indonesia sendiri adalah pada sektor UMKM karena jumlah total unitnya yang sudah mencapai lebih dari 62 juta. Bukan hanya sekedar nilai PDB dan juga jumlah unit usahanya saja yang terus meningkat, melainkan nilai investasi dari UMKM juga naik dengan sangatlah pesat karena jika ditarik dari tahun 1999 hingga 2013 atau dalam waktu sekitar 14 tahun saja pertumbuhannya sudah mencapai 963 persen.
Bukan hanya digunakan sebagai merchandise serta souvenir saja, melainkan produk UMKM juga menarik atensi negara peserta ASEAN 2023. Produk-produk yang menjadi unggulan adalah produk artisan seperti kuliner, wellness dan juga pada ranah fashion. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menyatakan bahwa produk artisan memang memiliki keunggulan lantaran sangat mampu untuk memenuhi minat dari masyarakat dan pasar itu sendiri, terlebih produknya memiliki keunikan yang khas dan juga memang tidak diproduksi secara massal sehingga ada kesan eksklusifitas melekat di sana.
Tidak heran pula bahwa memang sektor UMKM ini memiliki peranan sangat luar biasa penting untuk bisa menopang pertumbuhan perekonomian di Tanah Air. Salah satu hal yang menyebabkannya adalah lantaran memang siklus transaksi yang terdapat dalam UMKM sifatnya cepat dan juga produknya memang memiliki kecenderungan langsung berhubungan dengan kebutuhan utama dari masyarakat luas.
Dengan didorongnya terus produk-produk UMKM dalam perhelatan ASEAN 2023, maka tentu menjadi salah satu ajang promosi yang efektif.
Kementerian Koperasi dan UKM sendiri juga langsung melakukan pendampingan kepada UMKM dari berbagai prosesnya mulai ketika produksi, kemasan hingga pada bagaimana melakukan branding. Pendampingan yang dilakukan oleh KemenkopUKM memang merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan demi bisa menjaga kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM lokal tersebut sendiri.
Lebih lanjut, bukan hanya melakukan dukungan pada kekayaan budaya dan juga seni saja sebagai sumber kekuatan UMKM, namun pihak MenkopUKM terus melakukan gebrakan dengan mengangap UMKM berbasis inovasi dan teknologi. Hal tersebut bukan hanya sekedar rencana, lantaran Teten Masduki menegaskan bahwa sejauh ini roadmap-nya memang sudah ada dan saat ini sudah pada tahap persiapan dan membentuk kolaborasi saja dengan berbagai pihak terkait.
Sementara itu, Pemilik Toko Suvenir Exotic Komodo, Vincentius Felix mengungkapkan beberapa waktu belakangan ini ekonomi kurang baik dan dengan penyelenggaraan KTT ASEAN ini dapat meningkatkan penjualan barang sehingga mendorong perekonomian di daerah.
Vincent menyatakan mugkin sekitar 50-60 persen, dengan adanya libur lebaran dilanjut KTT ASEAN dan nanti ada liburan sekolah, maka lonjakan penjualan pasti ada khusus di Labuan Bajo. Meski ia tidak dapat menyebutkan jumlah omset yang didapatkan oleh usahanya, namun ia meyakini penyelenggaraan KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo meningkatkan penjualan suvenir khas daerah itu.
Vincentius pun berharap seluruh pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang ekonomi yang didorong oleh pelaksanaan pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara/pemerintahan ASEAN. Kesempatan begitu besar dan peluang yang diberikan begitu besar, sejumlah pegiat UMKM pun berharap bisa meraih peluang itu.
Sejumlah produk yang biasanya diminati oleh wisatawan antara lain kain tenun khas Labuan Bajo, beragam jenis kopi asal Flores, hingga kuliner berbahan daun kelor atau moringa. Banyak toko UMKM memberikan dukungan khusus bagi perhelatan KTT ke-42 ASEAN yakni memberikan harga khusus bagi para delegasi KTT yang berkunjung. Bahkan, terdapat mama penenun yang melakukan proses tenun kain khas Labuan Bajo di gerai. Sehingga pengunjung bisa melihat langsung keunikan pembuatan kain tenun itu.
Kekuatan yang dimiliki oleh UMKM masyarakat Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi, ditambah dengan bagaimana komitmen dan keseriusan yang ditunjukkan oleh Pemerintah dengan terus mendorong UMKM supaya bisa bersaing di pasar global melalui forum ASEAN 2023, maka optimisme bahwa produk lokal anak bangsa mampu merajai kancah internasional menjadi semakin di depan mata.
*) Relawan Muda Manggarai Barat, NTT