NTT – Dosen Ekonomi Universitas Indonesia Prof. Dr. Telisa Aulia Falianty mengatakan, bahwa momen Presidensi KTT ASEAN 2023 akan membawa harum nama Indonesia jika sukses menyelenggarakan KTT ASEAN 2023 seperti KTT G20 beberapa waktu lalu. Telissa juga menyatakan bahwa presidensi KTT ASEAN 2023 wajib didukung oleh masyarakat Indonesia.
“Akan ada sumbangan ekonomi dan kehormatan bagi Indonesia jika sukses menyelenggarakan KTT ASEAN 2023,” kata Prof. Dr. Telisa Aulia Falianty di Jakarta.
“Misalnya, kedatangan para peserta delegasi menjadi peluang membawa devisa dan investasi. Apalagi diperkirakan ribuan orang akan datang sehingga menjadi peluang perbaikan citra Indonesia dan mendatangkan penerimaan dari sektor ekonomi, pariwisata dan perdagangan,” tambah Prof. Dr. Telisa.
Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN sehingga peningkatan ekonomi hampir 5 persen dapat mendorong perekonomian tumbuh positif di seluruh negara ASEAN.
Apalagi, katanya, ASEAN telah bermitra dengan negara-negara besar seperti AS, Jepang, China, Korea Selatan, Uni Eropa, dan lain-lain.
Karena pelaksanaan Keketuaan KTT ASEAN 2023 selaras dengan kepentingan masyarakat, maka peran serta dukungan dan partisipasi masyarakat secara langsung dalam forum ini sangat penting.
“Apalagi Tiga Pilar “Priorities Economic Deliverables” (ekonomi prioritas yang disampaikan) meliputi (1) “Recover-Rebuilding” untuk memastikan pemulihan, pertumbuhan ekonomi, memitigasi risiko inflasi, dan volatilitas aliran modal, (2) “Digital Economy” untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, termasuk meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional, dan (3) “Sustainability” di mana ASEAN menjadi kawasan terdampak bencana alam dan risiko perubahan iklim, ASEAN perlu bersama menuju ekonomi hijau, antara lain melalui penyusunan “ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk,” jelasnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa ketiga pilar tersebut sangat dibutuhkan para pelaku ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah untuk dapat bersaing di pasar internasional. Misalnya, ekonomi digital peluang UMKM, termasuk dari daerah terpencil, terluar/terdepan, dan tertinggal.
“Peningkatan kualitas penyediaan infrastruktur dan investasi infrastruktur berkelanjutan akan sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)” kata Prof. Dr. Telisa Aulia Falianty.
Dirinya mengharapkan KTT ASEAN 2023 bisa memberikan trickle down effect pada ekonomi lokal. Peserta negara ASEAN diharapkan bisa mengenal Indonesia lebih dekat juga potensi ekonomi kita tidak hanya di kota besarnya tetapi juga kota kecil seperti Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Senada, Peneliti Makara Insight Satya Aji Pratama, S.Kom mengatakan, akan ada banyak dampak positif dari gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo. Gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo disebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya daerah NTT.
“Dari sisi ekonomi, seluruh rangkaian acara penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 itu banyak memberikan manfaat langsung bagi Indonesia, terutama mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.