Oleh : Vania Salsabila Pratama )*
Nilai elektabilitas yang dimiliki oleh Capres 2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo sejauh ini memang terus menjadi yang paling tinggi jika dibandingkan dengan nama-nama Bacapres lainnya seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah tersebut mengalami kenaikan angka elektabilitas yang signifikan setelah dirinya ditimpa oleh isu pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
PDIP secara resmi telah mengumumkan bahwa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) untuk melaju pada gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang.
Pascapengumuman resmi yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri tersebut, membuat setidaknya 3 (tiga) nama yang selama ini terus memuncaki elektabilitas dalam berbagai lembaga survei, memang telah secara resmi menjadi Bakal Capres (Bacapres) untuk gelaran pesta demokrasi Pemilu 2024.
Diketahui selain nama Ganjar Pranowo, terdapat 2 (dua) nama lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang akan melaju pada pertarungan politik di tahun 2024 itu. Kemudian, data menunjukkan bahwa elektabilitas yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo terus berada pada posisi puncak atau tertinggi, setelah secara resmi ditetapkan oleh Ketum PDIP sebagai Capres 2024.
Bahkan, elektabilitas yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo mampu melebihi pesaing lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Terkait kepemilikan suara elektabilitas yang paling tinggi tersebut, Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyatakan bahwa suara yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo mengalami kenaikan yang signifikan dari angka 13 persen.
Kenaikan suara sebesar itu diketahui langsung meroket setelah Ganjar dianggap orang yang paling bertanggung jawab hingga FIFA melakukan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah pada gelaran Piala Dunia U-20.
Dalam survey terakhir mengenai elektabilitas yang dimiliki oleh bakal calon presiden (Bacapres) yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada para pemilih kritis, yakni periode 25 hingga 28 April 2023. Dalam bentuk pernyataan terbuka akan survey tersebut, Ganjar Pranowo dipilih olehsebanyak 20,8%, kemudian nama Prabowo Subianto berada di bawahnya dengan perolehan angka 15,8%dan disusul oleh Anies Baswedan yang hanya memiliki nilai elektabilitas 11,4%, serta nama-nama lain yang jauh di bawah mereka.
Dengan adanya hasil survey terakhir tersebut, mengindikasikan bahwa memang Ganjar Pranowo telah mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari sebelumnya hanya 13% pada tanggal 4 hingga 7 April 2023, tatkala waktu itu setelah terjadinya keputusan dari FIFA untuk membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Saat ini, angka elektabilitas yang diperoleh oleh Ganjar Pranowo melonjak hingga menjadi 20,8% pada hasil survey terakhir yakni pada periode 25 sampai 28 April 2023 sesaat setelah dirinya secara resmi namanya diumumkan menjadi Capres yang diusung oleh Megawati Soekarnoputri.
Ternyata, setelah ditelisik bahwa kenaikan angka elektabilitas yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo kembali melejit dan melesat naik dikarenakan akumulasi dari adanya penurunan pada angka elektabilitas milik Prabowo Subianto, utamanya pada pemilih yang masih belum menentukan pilihan mereka sebelumnya.
Deni Irvani menjelaskan bahwa angka pemilih kritis, yang menetapkan pilihannya kepada sosok Gubernur Jawa Tengah adalah pemilih yang memiliki akses kepada banyak sumber informasi, utamanya mengenai sosial dan politik secara lebih baik karena mereka memiliki handhone (HP), sehingga mereka mampu mengakses internet untuk mengetahui dan menentukansikap mereka mengenai banyaknya pemberitaan yang beredar.
Dijelaskan juga bahwa para pemilih kritis ini adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, yang lebih berpendidikan dan juga cenderung banyak tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini dari kelompok pemilih di bawahnya.
Deni juga menambahkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo mulai pulih setelah adanya isu mengenai pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dan menguat secara signifikan pasca dirinya resmi diusung oleh PDIP (sebelumnya berada di angka 13%, langsung melejit menjadi 20,8% atau berarti naik hingga 7,8%.
Sebenarnya, sejak bulan Januari 2021 lalu, namaGanjar Pranowo terus berada di puncak klasemen tertinggi angka elektabilitas mengungguli nama-nama Bacapres lainnya dalam banyak lembaga survey. Dirinya terbukti berhasil meraih angka elektabilitas yang terus tertinggi mempertahankan posisi dan bahkan langsung kembali naik secara signifikan setelah adanya isu Piala Dunia U-20. Tingginya elektabilitas tersebut menunjukkan keberpihakan rakyat terhadap figur Ganjar Pranowo yang diharapkan dapat melanjutkan berbagai pembangunan nasional.