Jakarta – Seruan untuk terus menjaga gelaran pesta demokrasi Pemilu pada tahun 2024 mendatang agar tetap damai diungkapkan oleh sejumlah tokoh dari berbagai kalangan. Secara serempak, mereka menginginkan agar jangan sampai terjadi perpecahan yang mewarnai Pemilu.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla mengimbau supaya jangan sampai ada kampanye politik yang dibawa ke dalam masjid. Pasalnya, hal tersebut bisa saja berpotensi untuk membuat umat terpecah.
“Untuk itu para mubaligh akan dipilah agar tidak membawa politik ke dalam masjid. Meski tidak semuanya demikian, masjid juga bisa menyerukan ajakan ikut Pemilu atau sosialisasi mendukung demokrasi. Yang dikhawatirkan jangan sampai karena politik umat terpecah,” katanya.
Lebih lanjut, menurut Jusuf Kalla masjid memang seharusnya dijadikan tempat untuk melakukan peribadatan seperti berdzikir dan doa bersama. Menurutnya, melalui masjid juga bisa menjadi sarana untuk menyebarkan syiar agama Islam dan mempersatukan umat. Sehingga memang apabila ada orang yang mengajak berpolitik, jelas bukan masjid tempatnya.
Sementara itu, kelompok Relawan Sedulur Saklawase terus berupaya untuk membawa pesan agar Pemilu bisa dilakukan dengan aman dan tenang, sehingga tercipta pesta demokrasi yang damai.
Anggota Relawan Sedulur Saklawase, Rudi menyebutkan bahwa dengan adanya Pemilu yang damai, maka juga akan menghasilkan pemimpin yang memihak rakyat dan bukannya elit politik yang mencari kegaduhan. Diharapkan Pemilu 2024 mendatang bisa berjalan dengan damai.
“Semoga dengan semangat Pemilu damai, Pemilu serentak 2024 dapat menghasilkan pemimpin yang amanah dan berpihak kepada rakyat,” kata dia.
Senada juga diungkapkan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang kemudian langsung menginstruksikan Forum Komunikasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) untuk menetralkan potensi kegaduhan di tahun politik. Eri mengaku tidak ingin ada perpecahan hanya karena kegiatan politik.
“Saya tidak ingin ada perpecahan antar warga hanya gara-gara Pileg dan Pilkada. Jaga stabilitasnya,” katanya.
Menurutnya, selama ini Surabaya sudah dalam kondisi yang aman dan damai sehingga jangan sampai dengan bergulirnya Pemilu justru memunculkan kegaduhan.
Maka dari itu, bagi Eri menjadi sangat penting untuk terus menjaga stabilitas dari tiap kampung agar tidak sampai terjadi perpecahan.
“Menjaga stabilitas kampungnya. Ini Surabaya, jangan ada fitnah dan jangan saling menjatuhkan. Iki kudu dijogo kabeh, ojok pecah (ini harus dijaga semua, jangan sampai ada perpecahan),” ujarnya.