Seluruh elemen masyarakat harus bisa terusmeningkatkan kewaspadaan diri masing-masing atas adanyapenyebaran hoaks yang terus beredar, utamanya yang berasaldari kelompok separatis Papua mengenai bagaimana situasikeamanan di Bumi Cenderawasih lantaran hal itu sangatmampu memicu adanya perpecahan.
Saat ini, memang masyarakat memiliki peranan utamadalam menangkal adanya penyebaran berita bohong atauhoaks yang beredar. Bukan tanpa alasan, pasalnya hal tersebutdikarenakan memang masyarakat sendiri merupakan tujuanakhir atau muara dari penyebaran hoaks tersebut diproduksi.
Maka, apabila masyarakat sendiri kemudian memilikipengetahuan yang cukup banyak dan juga dibekali denganadanya daya kritis, maka terdapat kemungkinan bahwa hoaksyang beredar tidak akan mampu untuk menimbulkan banyakpolemik yang berkepanjangan di tengah publik bahkan hinggabisa sampai menimbulkan perpecahan.
Bahkan, fakta sejarah menunjukkan kalau adanya beritabohong atau hoaks sendiri mampu untuk membunuh ribuanorang, bisa juga menyebabkan peperangan, genosida hinggasebuah konflik yang menyebabkan adanya perpecahan padasuatu bangsa.
Salah satu contoh konkret dari betapa bahayanyapenyebaran hoaks dan mampu merenggut ribuan nyawa, yakniadanya Perang Dunia II yang merupakan akibat dari beritabohong yang beredar.
Kemudian, perkembangan dari produksi hoaks sendiripada saat ini memang mengalami perkembangan yang sangatcepat. Perkembangan dan kecepatan tersebut, tidak bisadipungkiri lantaran dipicu dengan adanya perkembangan pula pada teknologi informasi. Namun dengan adanyaperkembangan indormasi dan teknologi, akan tetapi tidakdisertai dengan adanya kesiapan literasi yang dimiliki olehmasyarakat.
Indonesia sendiri sebagai salah satu negara berkembang, yang di dalamnya, teknologi informasi menjadi salah satudasar pengembangan pada banyak sektor, termasukberkembangnya hoaks, adanya penyebaran dan perkembanganhoaks terjadi antaran masyarakat memiliki kemudahan dalammengakses banyak sekali jenis informasi di berbagai media.
Tentunya hal itu akan sangat dimanfaatkan olehsekelompok tertentu yang memang sangat menginginkanuntuk bisa memecah belah keutuhan Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI).
Kelompok tersebut salah satunya adalah KelompokSeparatis dan Teroris (KST) Papua. mereka bukan hanyamelakukan upaya dengan membuat tetot dan terusmenebarkan ancaman serta ketakutan kepada masyarakat, namun ternyata mereka juga terus membuat berita bohongatau hoaks.
Mengenai hal tersebut, salah satu Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay menilai bahwa Juru Bicara (Jubir) dari KST Papua atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNB), Sebby Sambom memang kerap kali mengeluarkan sejmlahpernyataan yang bohong atau hoaks, utamanya adalah terkaitdengan bagaimana situasi keamanan yang ada di Papua.
Bukan hanya sekedar mengucapkan hoaks saja, namunsebenarnya justru Sebby Sambom sendiri sejatinya tidakberdomisili di Papua, sehingga secara logika, dirinya tidakmungkin mengetahui seperti apa kondisi riil akan situasikeamanan yang ada di Bumi Cenderawasih.
Jubir dari KST Papua tersebut justru terus berbicara danterus saja mendorong adanya kekerasan untuk selakukandilakukan oleh TPNPB di Papua. maka dari itu, menurut Ali Kabiay, seluruh masyarakat Papua harus bisa dengan sangatcermat mengamati setiap narasi yang dilontarkan oleh Sebby.
Pasalnya, sudah sangat jelas bahwa banyak diantaranarasi yang dikemukakan oleh Sebby adalah berisi ajakanuntuk membunuh aparat keamanan dan masyarakat sipil yang tidak bersalah. Sehingga hal tersebut jelas sekali merupakanperilaku yang biadab dan kejam.
Salah satu contoh hoaks yang dibuat oleh Sebby, adalahmengenai adanya kasus penembakan Pesawat Trigana Air pada saat mereka melakukan take off dari Bandara Nop GoliatDekay, Yahukimo pada 11 Maret 2023 lalu. Padahal sudahjelas sekali bahwa yang melakukan penembakan pada pesawatitu adalah kelompok dari Sebby sendiri.
Akan tetapi, seolah-olah justru Sebby menuding balikbahwa perbuatan penembakan itu dilakukan oleh TNI danPolri. Kemudian, Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay menegaskansupaya Sebby Sambom tidak lagi menipu rakyat Papua lantaran dirinya memiliki bukti konkret berupa adanyarekaman dari kelompok TPNPB OPM Yahukimo.
Ali memberikan petunjuk bahwasanya dalam rekamantersebut mereka sudah mengakui TPNPB yang menembakpesawat Trigana Air pada saat berangkat dari Bandara NopGoliat Dekay Yahukimo.
Sementara itu, ada pula hokas yang disebarkan oleh KST Papua, yakni tatkala tim gabungan dari TNI dan Polrimelaksanakan tugas untuk melindungi masyarakat danmenjamin adanya pembangunan bisa berjalan dengan baikserta dalam proses pencarian pilot Susi Air, namun ada hoaksyang dengan sengaja memelintir dan memfitnah bahwa seolahTNI dan Polri melakukan penyisiran.
Tentu saja beragam hoaks yang telah dibuat dandisebarluaskan oleh KST Papua tersebut sangatlah memicuadanya perpecahan di NKRI dan justru terus membuatmasyarakat menjadi tidak nyaman dan menjadi saling curiga. Maka dari itu, masyarakat sendiri juga harus terus bisamewaspadai adanya hoaks dengan meningkatkan literasi dandaya pikir kritis ketika menerima sumber informasi.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta