Magetan – Situasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Utara sudah kondusif pascakerusuhan antar pekerja di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) pada Sabtu, 14 Januari2023 lalu. Masyarakat bisa menjadi tenang dan kembalimelakukan aktivitasnya seperti sedia kala.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan(Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan, saat iniaparat bersama dengan Pemerintah Daerah dan PT GNI sendiri terus mencari penyelesaian terkait peristiwatersebut.
Pemerintah, sebagaimana dikatakan Mahfud MD jugaakan terus menjamin pemenuhan bagi hak-hak para pekerja sesuai dengan ketentuan konstitusi. Pemerintahjuga mengimbau kepada PT GNI untuk bisa lebihprofesional serta mampu menjamin terjadinya kerja-kerjayang kondusif agar kejadian bentrok seperti itu tidakterulang kembali.
Hal senada juga disampaikan Rais Syuriah PengurusCabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten MorowaliUtara, Sulawesi Tengah Faisal Daeng Siame, mengimbaukepada masyarakat Kabupaten Morowali Utara agar beraktivitas normal. Dia juga meminta kepada para karyawan PT GNI untuk menjaga keamanan danketertiban sehingga iklim investasi tetap berjalansebagaimana mestinya. Disisi lain, pihaknya jugamengapresiasi aparat keamanan TNI-Polri danpemerintah yang sudah mengendalikan suasana sehinggamenjadi aman dan kondusif.
Pada kesempatan berbeda, Dandim 1311 Morowali, LetkolInf Constantinus Rusmanto mengajak untuk terusmenyebarkan informasi positif kepada publik. Hal itumengenai upaya pemulihan pascabentrok yang terjadi.Dirinya juga meminta bantuan kepada Camat dan KepalaDesa untuk terus mengimbau kepada para warganya danpara tokoh masyarakat, termasuk juga para pendatangsupaya tidak mudah terpancing dengan isu-isu negatifyang masih beredar. Pasalnya, menurut LetkolConstantinus, pada kejadian bentrok di PT GNI initerdapat upaya untuk membuat konflik SARA.
Salah satu tokoh agama yang juga sekaligus merupakantokoh masyarakat di Kabupaten Morowali Utara, Sukriadijuga mengajak seluruh masyarakat dan juga para pekerjaagar jauh lebih berhati-hati dalam menerima segalabentuk dan jenis informasi ataupun pemberitaan yang beredar. Ketika pemberitaan tersebut masih bersifatsimpang siur akan kebenarannya dan justru berpotensiuntuk menimbulkan persepsi yang keliru, dirinyamengimbau supaya tidak langsung menelan bergitu saja.
Diketahui, pascakerusuhan di PT GNI lalu, Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebutkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bentrok di PT GNI, telah berdamai. Disebutkan bahwa keduanya pun telah berbaur dan mulai bekerja. TKA yang mayoritasberkewarganegaraan China kembali berbaur dan menyatudengan pekerja Indonesia pascarusuh, untuk bersamasecara harmonis melakukan kembali aktifitas sesuaibidang pekerjaan masing-masing.
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranotomenuturkan bahwa baik TKA maupun TKI kembali berbaurdan menyatu bersama-sama melaksanakan pekerjaansesuai bidang tugas, dan mereka nampak harmonis. Lebihlanjut, ia berharap harmonisasi kerja TKA dan TKI membawa angin segar kembali operasionalnya PT GNI di Morowali Utara, serta segala persoalan dapat diselesaikanmenurut aturan undang-undang yang berlaku, yang akantetap dikawal oleh TNI-Polri hingga selesai.
Pihak Polda Sulteng juga berharap terjadi lagi harmonisasiantara TKI dan TKA sehingga bisa mengembalikan citrapositif perusahaan. Selain itu, kondisi tersebut bisamengangkat pamor Morowali Utara sebagai daerahindustri yang aman dan nyaman untuk investasi.
Pada kesempatan berbeda, Lurah Kolonodale, M. Yaminmengatakan bahwa pemerintah dan masyarakat setempatsangat menerima dan mendukung adanya investasitambang PT GNI di wilayah mereka. Adanya PT GNI sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat, sepertimenghidupkan pasar dan UMKM, serta usaha-usahalainnya. Sementara itu, ia sangat menyayangkan adanyakejadian kerusuhan pada 14 Januari 2023 lalu, danberharap hal itu tidak terulang kembali karena sangatmempengaruhi perekonomian masyarakat setempat.
Senada, Lurah Bahontula, Budi Tangko juga mengakubahwa dengan hadirnya perusahaan PT GNI di MorowaliUtara, Pemerintah Kelurahan Bahontula bersamamasyarakat kelurahan Bahontula sangat mendukunghadirnya investasi di PT GNI.
Untuk diketahui, kegiatan di Sulteng, salah satunya di Kabupaten Morowali Utara dikelola PT GNI, merupakanbagian dari proyek strategis nasional di bidang hilirisasimineral dan batu bara yang menginvestasikan dana sekitar USD 3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun untukmembangun smelter pengolahan nikel menjadi feronikeldan berbagai produk barang jadi berbahan baku nikel.
Usai bentrokan lalu, PT GNI telah menyelenggarakankegiatan lain, yakni pada Jumat (20/01/2023), memberikan bantuan yang diluncurkan oleh pihakperusahaan berupa pemberian makanan ke panti asuhandi Kota Kolonodale, Kecamatan Petasia, KabupaterMorowali Utara.
Mr Jiang Chao selaku HOD Public Relation di PT GNI mengungkapkan bahwa melalui bantuan yang diberikankepada panti asuhan itu, dirinya berharap supaya bisadapat bermanfaat bagi anak-anak yang berada di pantiasuhan. Tidak sampai di sana, perusahaan jugaberkomitmen akan terus memberikan bantuan kepadapanti asuhan apabila memang membutuhkannya.
Akhirnya, kedua belah pihak yang berseteru sudahmembaur secara harmonis melaksanakan aktivitas sesuaibidang pekerjaan masing-masing. Kedepan, diharapkantidak ada lagi kejadian serupa, yang berpotensimengganggu kedamaian masyarakat Morowali Utara, bahkan yang berdampak pada perekonomian masyarakatsetempat. Seluruh pihak harus bersinergi menjagakondusifitas dan perdamaian.