Oleh : Alfred Jigibalom )*
Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua makin meresahkan karena mereka merampok dan memperlakukan korbannya dengan sangat tidak pantas. Kekejian KST membuat mereka layak ditindak agar tidak ada lagi korban selanjutnya, terutama dari rakyat sipil.
Papua saat ini terkenal oleh beberapa hal: pariwisata, alam yang natural serta hasil pertaniannya. Akan tetapi ada 1 hal negatif yang membuat nama Bumi Cendrawasih jadi naik di media, yakni OPM dan KST. Mereka kompak ingin merdeka dari Indonesia dan tidak percaya pada hasil Pepera (penentuan pendapat rakyat), padahal peristiwa itu sudah terjadi puluhan tahun lalu.
Untuk memperlancar aksinya, maka KST sengaja membuat kerusuhan, baik menjelang ulang tahun OPM tanggal 1 Desember, maupun di hari lain. Sudah hampir tak terhitung peristiwa tragis yang mereka lakukan. Mulai dari membakar pesawat, menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup, membunuh para pendatang, sampai nekat menembak aparat dengan sniper.
Oleh karena itu masyarakat mendukung tindakan tegas terhadap KST Papua karena telah melakukan penyerangan dan pembunuhan. Kombes Faizal Rahmadani, Dirkrimum Polda Papua, menyatakan bahwa pada tanggal 7 Oktober 2022 di Kampung Baguwo Kabupaten Painai Papua terjadi penyerbuan oleh anggota KST. Mereka merampok dan menyerang sehingga memakan 9 korban, salah satunya adalah anggota TNI.
Kombes Faizal Rahmadani menambahkan, ada 20 anggota KKB yang melakukan penyerangan sehingga para korban kalah jumlah. Mereka berusaha merampok dan menggunakan senjata rakitan, tak hanya untuk menakut-nakuti tetapi juga ingin menembak dengan keji. Tak hanya menyerang, mereka juga ingin berbuat yang kurang pantas terhadap korban. Akhirnya mereka selamat setelah ada warga Kampung Baguwo yang datang ke TKP.
Walau tidak ada korban jiwa tetapi KST tetap dicerca karena melakukan penyerangan ke warga sipil. Bahkan ke aparat mereka juga nekat menyerang dan bisa beraksi karena menang dalam jumlah pasukan. KST sudah berkali-kali menyakiti warga Papua, baik yang berstatus penduduk asli maupun pendatang.
Masyarakat mengecam kekejaman KST karena tidak berperikemanusiaan karena mereka melakukan penyerangan dengan senjata api dan berusaha mempermalukan para korban dengan perbuatan yang tidak pantas. Mereka tak punya rasa malu dan kekejamannya sudah di luar batas.
Apalagi anggota KST juga berniat melakukan perampokan sehingga merugikan warga Papua, seandainya aksi itu berhasil. KST sudah sering juga melakukan penyerbuan dan pencurian dan korbannya tentu warga sipil yang tidak punya senjata untuk membela diri.
Akhir-akhir ini KST dikabarkan mengalami kesulitan finansial, ditambah dengan efek pandemi yang juga berdampak pada mereka. Ketika tidak punya uang atau bahan makanan maka mereka memilih untuk merampok dan korbannya adalah rakyat kecil. Oleh karena itu masyarakat mendukung penuh pemberantasan KST agar tidak ada yang dirampok oleh kelompok pemberontak tersebut.
Sementara itu, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa aparat (TNI dan Polri) menindak tegas KST yang telah berbuat onar di Papua. Langkah tegas dilakukan sebagai tindakan hukum, sebagai bukti bahwa negara hadir di sana (Papua). Jangan sampai ada aksi keonaran dan separatis yang membahayakan negara dan terutama rakyat di Bumi Cendrawasih.
Wapres K.H. Ma’ruf Amin melanjutkan, ada kelompok (KST) yang sengaja berbuat onar agar masyarakat Papua merasa resah. Negara harus hadir dan menjaga keamanan warga, agar mereka bisa mencari nafkah dan beraktivitas dengan tenang (tanpa ketakutan akan ditembak oleh KST). Pendekatan teritorial kepada KST perlu dilakukan, baik oleh pemerintah daerah, TNI, dan Polri.
Dalam artian, perintah untuk berbuat tegas kepada KST datang langsung dari bapak wakil presiden. Beliau sangat geram karena KST berkali-kali melakukan penyerangan di Papua. Bahkan Desember ini banyak sekali korban jiwa dari penyerangan tersebut. KST sudah melanggar batas kemanusiaan dengan menghilangkan nyawa orang lain dengan kejam.
Kekejaman KST sangat disayangkan oleh masyarakat karena mereka menyerang aparat keamanan. Padahal aparat adalah sahabat rakyat. Terlebih yang menjadi korban adalah warga sipil yang mengikuti rombongan polisi. Korbannya adalah warga Papua tetapi dengan teganya ditembak oleh KST.
Oleh karena itu saat ada operasi penangkapan anggota KST, maka masyarakat mendukung 100%. Mereka tak mempermasalahkannya, karena walau KST sama-sama orang Papua, tetapi kelakuannya sudah merugikan warga sipil di Bumi Cendrawasih. KST adalah segerombol orang yang bertindak brutal dan sering melakukan pembunuhan, oleh karena itu harus lekas ditangkap.
Tindakan tegas aparat terhadap kelompok separatis bersenjata amat didukung oleh masyarakat. Karena KST memang sudah terlalu sering merusak perdamaian di Papua dan bahkan terlalu nekat untuk melakukan penyerangan dan perampokan. Kelakuan mereka yang sudah di luar batas memang harus dibalas dengan tindakan yang super tegas.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bali