Jakarta, Aktivis GPII Gerakan Pemuda Islam Indonesia bersama Masyarakat Sipil Mengecam Tindakan Terorisme di Mapolsek Astana Anyar Bandung.
11 orang menjadi korban aksi terorisme tersebut, sebanyak 10 orang merupakan anggota polisi dan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi, Rabu 7 Desember 2022.
Kapolda menjelaskan peristiwa bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB saat anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi. Saat itu, pelaku memaksa mendekati anggota polisi yang sedang melaksanakan apel. Kemudian pelaku sempat dihalau masuk oleh beberapa anggota polisi.
Nanang Qosim Ketua Bidang Kominfo PP GPII, Menyatakan bahwa” GPII menngecam aksi teror yang mengatasnamakan agama tertentu dengan motif apapun tidak dibenarkan dalam agama”
Ia menambahkan, ” Masyarakat juga wajib tidak mengshare foto-foto korban karena membuat teroris makin senang dengan teror dan ketakutan seperti ini”.
Dengan ini Kami Gerakan Pemuda Islam Indonesia menyatakan:
1. Ungkapan rasa duka cita mendalam kepada Aipda Sofyan.
2. Meminta Pemerintah memberikan layanan kesehatan yang terbaik terhadap korban.
3. Mengutuk keras aksi terorisme dalam bentuk apapun dan di manapun
4. Mendukung Kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut tuntas pelaku dan seluruh aktivitas terorisme di Indonesia dan menjamin keamanan fasilitas publik, kantor kepolisian dari tingkat pospol sampai mabes, rumah ibadah.
5. Menghimbau masyarakat untuk tetap melawan aksi terorisme dan paham radikalisme
6. Menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak takut dalam menghadapi aksi-aksi terorisme.
7. Menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia tidak menyebarkan foto – foto korban ledakan bom
Kami yang turut mendukung Polri dan upaya melawan terorisme (baik perorangan/organisasi/kelompok) :
#SaveMapolsekAstanaAnyar
#KamiTidakTakut
#KamiBersamaPolri
#LawanTerorisme
“Kami meminta pihak aparat kepolisian segera mengusut tuntas kejadiaan Astana Anyar agar masyarakat menjadi tenang”, Tutup Nanang Qosim.