Oleh : Lisa Pamungkas )*
Untuk bisa memberikan yang terbaik dan tampil menjadi garda terdepan didalam membantu masyarakat korban gempa Cianjur, Badan Intelijen Negara melakukan koordinasi dengan banyak stakeholder agar mempermudah aksi kemanusiaan sehingga para penyintas gempa Cianjur bisa melewati masa-masa sulit mereka.
Bahkan sesaat setelah gempa terjadi di Cianjur, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Barat (Jabar) langsung dengan sigap mendirikan posko tanggap darurat di Jalan Labuan-Cianjur, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Tujuan didirikannya posko tersebut adalah untuk membantu seluruh korban gempa bumi di daerah itu.
Kepala Binda Jawa Barat, Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa Mahks menjelaskan bahwa para pengungsi juga sekaligus mendapatkan bantuan logistik berupa makanan bahkan hingga pelayanan kesehatan yang sangat memadai. Bukan hanya itu, pihak BIN juga membagi-bagikan selimut sebagai bantuan pokok untuk menjamin kenyamanan semua pengungsi.
Lebih lanjut, Binda Jawa Barat itu juga menyatakan bahwa pihaknya terus mengakomodasi kenyamanan seluruh pihak, khususnya para pengungsi bayi dan anak-anak dengan menyediakan makanan ringan hingga popok bayi. Sehingga posko pengungsian yang didirikan oleh BIN bukan hanya akan membantu warga dewasa saja, melainkan juga menampung kepentingan pengungsi anak-anak.
Di samping itu, terdapat pula pelayanan kesehatan yang layak dari pihak BIN untuk seluruh korban gempa dan pengungsi. Dengan adanya pelayanan kesehatan tersebut, maka masyarakat sudah tidak perlu khawatir lagi jika membutuhkan bantuan tenaga medis sewaktu-waktu. Brigjen Ruddy mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiagakan empat orang suster dan satu dokter untuk standby di tempat dan menjalin kerja sama dengan pihak Puskesmas setempat.
Tidak lupa pula, dalam pendirian posko tanggap darurat tersebut, disiagakan dapur umum yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh pengungsi untuk memasak makanan. Kabinda Jawa Barat berharap supaya seluruh bantuan yang telah diberikan oleh pihaknya mampu meringankan beban masyarakat. Dirinya juga berdoa supaya seluruh warga terdampak bencana gempa Cianjur bisa segera bangkit dan pulih seperti sedia kala.
Kerja sama lain dilakukan oleh pihak BIN dengan Mojang Jajaka Kabupaten Cianjur untuk bisa membantu melakukan upaya trauma healing kepada anak-anak di posko pengungsian. Terkait hal tersebut, Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Prabawa Ajie menjelaskan bahwa dirinya sangat senang tatkala melihat anak-anak tersebut bisa kembali tersenyum.
Bukan tanpa alasan, karena juga menjadi indikasi bahwa bantuan upaya trauma healing yang diinisiasi oleh BIN kepada anak-anak tersebut memang membuahkan hasil. Lantaran BIN sendiri melakukan pendekatan berupa pendampingan psiko-sosial. Ada banyak sekali kegiatan yang dilakukan di posko dalam rangka trauma healing, beberapa diantaranya adalah mendongeng, ada pula hiburan hingga pembagian hadiah.
Jelas saja, Prabawa Ajie menegaskan bahwa trauma healing yang dilakukan oleh BIN memang memiliki tujuan utama untuk bisa kembali membuat anak-anak penyintas gempa Cianjur bisa kembali riang gembira. Utamanya menguatkan kembali mereka yang sedang menghadapi musibah.
Selanjutnya, berbagai rangkaian upaya trauma healing akan terus diintensifkan oleh BIN. Pasalnya, hal tersebut memang sangat penting karena berkaitan dengan bagaimana upaya pembentukan karakter anak-anak pengungsi. Maka dari itu, dalam pengintesifan kegiatan, BIN terus melakukan koordinasi dan kerja sama dengan banyak stakeholder lain.
Terbukti, bahwa kerja sama yang dilakukan BIN dengan Mojang Jajaka dalam upaya trauma healing tersebut memang membuahkan hasil. Karena anak-anak di pengungsian yang sebelumnya masih cenderung sangat murung dan terlihat masih belum mengenal akrab satu sama lain, perlahan-lahan bisa menjadi lebih baik interaksi mereka.
Karena Mojang Jajaka sendiri melakukan metode bermain sebagai upaya pendekatan kepada anak-anak tersebut sehingga mereka bisa lebih meningkatkan kerja samanya, kepercayaan dirinya hingga kreativitasnya. Selain itu, anak-anak pengungsi juga bisa jauh lebih yakin atas cita-cita yang henda mereka tekuni esok hari karena di sana juga dilakukan tes cita-cita.
Berbagai macam upaya bantuan yang telah dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN RI) kemudian mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari warga pengungsian. Salah satu warga, Buyung Bima menjelaskan bahwa mereka sangat mengapresiasi kedatangan dari Tim Kemanusiaan BIN. Baginya, bantuan dari Istri Divia Cita (IDC) 83 memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Bahkan mereka merasa sangat tertolong berkat upaya dari BIN.
Seluruh hal yang telah dilakukan oleh BIN memang sebagai bentuk nyata bagaimana perwujudan komitmen kuat untuk terus bersama dan membantu masyaraka yang membutuhkan. Bahkan untuk bisa membantu para penyintas gempa Cianjur dalam melewati masa-masa sulit tersebut, BIN melakukan kerja sama dan berkoordinasi dengan banyak stakeholder untuk bisa meringankan dan supaya bantuan yang diberikan bisa benar-benar secara maksimal sampai ke masyarakat.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute