Suarapapuanews, Denpasar– Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) mampu melahirkan kesepakatan untuk bisa meredam konflik geopolitik dengan cara terus mendorong seluruh dunia meningkatkan kerja sama secara inklusif.
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia akan terus menjembatani adanya kesenjangan yang diakibatkan oleh konflik geopolitik mempertahankan G20 sendiri sebagai global economic premier forum.
“Tanggung jawab kita sebagai Presidensi adalah mencoba untuk terus menjembatani kesenjangan karena kita ingin mempertahankan G20 sebagai global economic premier forum yang menurut saya sangat penting bagi kita,” ungkapnya
Bagi Menkeu RI, untuk bisa menghadapi berbagai macam krisis dunia yang saat ini terjadi, termasuk konflik geopolitik, sangat penting adanya kerja sama dari semua negara di dunia.
“Anda berbicara tentang pandemi, Anda berbicara tentang perubahan iklim, kita berbicara tentang geopolitik atau bahkan teknologi digital, ini semua akan memaksa kita sebagai dunia untuk bekerja sama. Kita tidak bisa sendirian,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani juga berharap agar pelaksanaan KTT G20 memang bisa menjadi wadah untuk memperkecil adanya perbedaan diantara negara anggota G20.
Dengan adanya forum G20 yang diketuai oleh Indonesia tersebut, dan setelah diperkecil perbedaan antara negara-negara anggota, maka ke depan juga akan bisa menurunkan ketegangan geopolitik yang ada.
“Saya berharap G20 di Bali dapat memperkecil perbedaan antar negara, karena ada dialog. G20 di Bali harus menciptakan ruang saling percaya (mutual trust) dan menurunkan ketegangan geopolitik antara kekuatan besar,” ucapnya.
Puan menyampaikan bahwa saat ini sangat penting bagi seluruh negara dunia untuk bisa bersatu dalam platform global yang mewadahi adanya dialog, kerja sama internasional hingga pengupayaan solusi atas krisis multidimensi.
Hal tersebut baginya sangatlah diwadahi dengan adanya pelaksanaan KTT G20 di Bali.
Indonesia selaku Presidensi juga terus mendorong agar benar-benar tercipta solusi-solusi konkret untuk mencegah dunia dari ancaman resesi.
Maka dari itu, menurut Ketua DPR RI tersebut, bahwa G20 akan semakin memperkuat koordinasi kebijakan fiskal dan moneter antarnegara.
“G20 diharapkan dapat memperkuat koordinasi kebijakan fiskal dan moneter antar negara dalam mencegah perlambatan pertumbuhan ekonomi,” pungkas Puan.
Senada, Presiden RI, Joko Widodo juga menyampaikan bahwa upaya meredakan krisis dunia termasuk konflik geopolitik hanya akan terlaksana apabila semua pihak bisa bekerja sama.
“Tetapi keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika kita semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia,” ucapnya.
Konflik geopolitik sendiri sangat penting untuk segera ditangani, karena dampaknya akan sangat mengancam, terutama bagi negara berkembang.
“Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang,” ucap Joko Widodo
(CA/AA)