Suarapapuanews, Denpasar— Deklarasi Bali telah menyepakati sejumlah kesepakatan para pemimpin dunia dalam mencari solusi permasalahan yang ada. Salah satunya adalah terkait dengan pembayaran digital.
Dari sejumlah butir kesepakatan yang di deklarasikan para pemimpin KTT G20 di Bali, telah di deklarasikan tentang dukungan terhadap sistem pembayaran digital untuk bangkitkan perekonomian duni pasca pandemi yang telah melanda dunia sekian tahun lamanya.
Isu digital ekonomi sempat menjadi pembahasan yang sangat strategis, dinamis, dan komprehensif. Indonesia tidak ingin digitalisasi ini kemudian menjadi pembatas antarnegara. Namun Indonesia menginginkan digitalisasi ekonomi, digitalisasi di dunia itu menjadi penyambung antarnegara.
Dalam pertemuan G20 di Bali, transformasi ekonomi digital membahas tiga isu utama, yakni konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19, kemampuan digital dan literasi digital, serta arus data lintas batas negara. Pembahasan bertujuan agar dunia bersama-sama pulih lebih cepat dari pandemi dan bangkit dari berbagai permasalahan global, sesuai tema Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger”.
Diharapkan KTT G20 kali ini juga dapat menjadi gerak yang akan memajukan Bali dan kemudian memberikan ruang bagi peningkatan kegiatan ekonomi berikutnya
Disisi lain, pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital perlu dioptimalkan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat di berbagai bidang, seperti pemerintahan, pendidikan, kesehatan, perdagangan dan perindustrian, administrasi kependudukan, hingga sektor keuangan.
Indonesia menilai digitalisasi menjadi sangat sangat penting untuk terus didorong . Koordinasi harus dilakukan dengan lebih cepat, efisien, namun tetap dengan produktif dan tata kelola yang baik, dengan governance yang baik. Dengan begitu, sistem pembayaran digital dapat bangkitkan perekonomian pasca pandemi.
(CA/AA)
