Suarapapuanews, Jakarta– Gelaran KTT G20 hingga hari ini berjalan dengan aman dan lancar. Beragam kesepakatan dan kerjasama terbentuk pada event yang mengumpulkan kepala-kepala negara ekonomi terbesar dunia. Sebagai Presidensi G20 tahun ini, Indonesia tentu saja mendapatkan banyak manfaat.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Prof. Dr. Telisa Aulia Falianty mengatakan, bahwa momen KTT G20 wajib didukung oleh masyarakat Indonesia. Dikarenakan, Forum ini sangat penting dalam menentukan arah kebijakan ekonomi global karena G20 melibatkan negara-negara maju dan berkembang yang kerja sama untuk mengatasi krisis-krisis dunia.
Untuk diketahui bahwa forum ini mewakili 80% ekonomi dunia, 75% perdagangan internasional, dan dua pertiga populasi dunia.
Selain itu, Indonesia memegang Presidensi G20 tahun ini sebagai satu-satunya perwakilan ASEAN bahkan negara berkembang, dan negara anggota dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
“Di tingkat nasional, ada tiga prioritas kepresidenan Indonesia di G20 arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, transisi energi,” kata Prof. Dr. Telisa Aulia Falianty dalam wawancara bersama radio Elshinta di Jakarta, Selasa (15/10/2022).
Pelaksanaan Kepresidenan G20 Indonesia 2022 selaras dengan kepentingan masyarakat, karena berkaitan dengan percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Menurut Telisa, terdapat 4 agenda utama dalam KTT G20, investasi infrastruktur berkelanjutan melalui partisipasi sektor swasta, inklusi sosial dan kesenjangan daerah, investasi pada infrastruktur digital dan InfraTech, dan serta infrastruktur transformatif.
Peningkatan kualitas investasi infrastruktur ini dapat menarik lebih banyak sumber pendanaan dari swasta maupun sumber lainnya sebagai solusi atas gap kebutuhan pembiayaan infrastruktur yang besar.
B20, lanjutnya, pun telah ditutup dengan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama negara-negara G20.
“Event G20, yang didalamnya ada B20, secara bisnis juga dilaksanakan kesepakatan-kesepakatan yang tentu menguntungkan Indonesia dan secara government politiknya, akan nada kesepakatan, yang diharapkan ada impact juga kepada ekonomi di tanah Air.
Dirinya menambahkan, bahwa G20 merupakan peluang untuk meningkatkan perekonomian dengan arah transisi energi yang memprioritaskan investasi-investasi baru yang lebih ramah lingkungan.
Peningkatan kualitas penyediaan infrastruktur dan investasi infrastruktur berkelanjutan akan sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan komitmen Pemerintah atas mitigasi perubahan iklim,” ungkap Telisa.
B20 Indonesia telah menyiapkan B20 Komunike, dokumen yang merangkum seluruh policy, rekomendasi, policy action dan legacy program untuk diserahkan kepada KTT G20. Harapannya, komunike ini dapat diadopsi oleh G20 sehingga kedua forum ini dapat terus bekerja sama untuk mengimplementasikannya demi mencapai kemajuan yang saat ini diperjuangkan.
Isi Komunike akan terbagi menjadi tiga bagian. Pertama berisi pesan kunci berupa ringkasan dari isu prioritas yang diangkat dan dikembangkan oleh enam Task Force dan satu Action Council. Pesan kunci ini dibagi lagi menjadi 6 prioritas makro yang masing-masingnya memiliki tiga hingga lima calls-to-action untuk G20.
Terdapat tiga lingkup pesan kunci yang hendak dikomunikasikan, yakni inovasi, inklusivitas, dan kolaboratif.
(CA/AA)