Suarapapuanews, Jakarta– Banyak pihak telah menjamin adanya pengamanan pada pergelaran puncak Presidensi G20 Indonesia. Pasalnya berbagai macam strategi telah dikerahkan hingga semakin menjalin kuat kerja sama dan sinergitas dari unsur-unsur yang berkepentingan dalam tugasnya mengamankan KTT G20.
Dalam rangka bisa memastikan kelancaran serta kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, khususnya pada pagelaran puncaknya di pertengahan November 2022 mendatang, memang salah satu hal yang sangat penting adalah mengenai aspek pengamanannya.
Mengenai hal tersebut, Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono menegaskan bahwa strategi pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Bali sudah tersusun dengan sangat baik. Hal tersebut bisa dilihat dari kegiatan tactical floor game (TFG) yang sudah dilakukan oleh pihaknya.
Lebih lanjut, Wakapolri menjelaskan bahwa TFG sendiri memang suatu strategi yang dapat digunakan sebagai wahana untuk berkoordinasi dalam rangka merencanakan operasi agar masing-masing satuan tugas (satgas) bisa mengetahui peran fungsi mereka masing-masing secara tepat demi menyukseskan dan mendukung berjalannya kegiatan G20.
Sebagai informasi, tactical floor game sendiri merupakan sebuah taktik militer yang biasanya diterapkan untuk dapat berkoordinasi terkait dengan peran dari setiap pihak pasukan yang terlibat, entah itu berguna dalam konteks masa latihan ataupun ketika hendak melakukan manuver di lapangan.
Hal tersebut menjadi sangat penting, lantaran jika setiap unit satgas sama sekali tidak mengetahui apa tugas serta peran pokok mereka di lapangan, maka secara otomatis kinerja mereka pun akan menjadi kurang maksimal dalam proses pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan G20.
Maka dari itu, Komjen Gatot menyatakan bahwa kegiatan TFG tersebut menjadi sangat penting untuk bisa jauh lebih memantapkan kesiapan seluruh unsur yang terlibat dalam rangka pengamanan Presidensi G20 Indonesia. Selain itu, dirinya menambahkan bahwa tactical floor game sendiri juga merupakan tahapan dengan prosedur dan mekanis yang memang harus dilakukan dalam menjalankan sebuah latihan secara bertingkat dan berlanjut dari tahapan sebelumnya.
Wakapolri kemudian berharap bahwa dengan adanya pelaksanaan TFG itu, maka seluruh pihak pengamanan KTT G20, khususnya di pihak Polri sendiri bahkan mampu untuk menemukan beberapa hal yang mungkin selama ini masih belum mampu terprediksikan sehingga bisa mencegah atau melakukan upaya antisipasi.
Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Polisi Putu Jayan Danu Putra menyatakan bahwa kegiatan tactical floor game yang dilakukan tersebut diharapkan akan mampu untuk membantu pihak pengamanan Presidensi G20 Indonesia tatkala menghadapi berbagai macam situasi yang dinamis, utamanya pada saat pergerakan anggota yang sedang bertugas maupun pergerakan para delegasi pada saat KTT G20 tengah berlangsung.
Karena sama sekali tidak bisa dipungkiri, situasi serta kondisi yang ada di lapangan sangat amat bisa berubah sewaktu-waktu dengan sangat cepat. Sehingga tentu saja sangat penting seua pihak mampu mengantisipasi atau memiliki rancangan sebelumnya dalam upaya prediksi terkait kemungkinkan yang bisa saja terjadi.
Irjen Putu menambahkan bahwa pelaksanaan TFG itu memiliki tujuan agar bisa lebih mengetahui secara detail terkait seperti apa pelaksanaan pengamanan Presidensi G20 Indonesia bahkan mulai dari ring 1, ring 2 hingga ring 3 yang mana memang sangat dimungkinkan untuk terjadinya pergerakan yang dinamis sehingga pihak pengamanan menjadi semakin siap untuk menghadapi berbagai macam situasi.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Satake Bayu mengutarakan bahwa kegiatan tactical floor game memang merupakan hal penting untuk menunjang segala proses pelaksanaan pengamanan KTT G20 bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. Selain itu, menurutnya Polda Bali memang terus berupaya untuk bisa benar-benar membuat perhelatan bergengsi tersebut sukses dilaksanakan bahkan dengan terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi secara bersama dengan banyak stakeholder terkait yang ada di Provinsi Bali.
Bukan hanya sekedar melakukan latihan dengan cara TFG saja, melainkan keamanan laut di perairan Selat Bali juga terus diperketat menjelang puncak KTT G20. Bahkan seluruh pihak terkait di Banyuwangi pun dikerahkan untuk bisa terus melakukan pemantauan pada perkembangan situasi di Selat Bali.
Terkait hal tersebut, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyatakan bahwa saat ini Banyuwangi sendiri terus bersinergi pula untuk bisa saling melengkapi pengamanan G20 sesuai dengan kapasitas pihaknya. Bahkan Ipuk memastikan kalau seluruh unsur pengamanan telah dilibatkan karena memang menjadi daerah penyangga G20; mulai dari BIN, TNI AL, TNI AD hingga Polri dan Basarnas sampai untuk pengamanan lainnya terus bersinergi demi pengamanan G20.
Menjamin adanya keberhasilan, kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, termasuk bagi sektor pengamanan memang menjadi hal yang krusial. Pasalnya apabila KTT G20 sendiri bisa berjalan dengan berhasil, maka dampaknya juga akan sangat luas untuk masyarakat Indonesia sendiri. Maka dari itu segala daya upaya dan strategi terus dikerahkan oleh pihak pengamanan G20 untuk menjamin semuanya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute
(DG/AA)