Suarapapuanews, Jakarta– Presiden Joko Widodo disebut memimpin langsung ajang promosi mega proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kepada para investor.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai, market sounding yang dilakukan oleh presiden Joko Widodo merupakan salah satu bentuk dari menjaga komunikasi terkait perkembangan IKN.
“Daya tarik investasi IKN, menurut saya, sudah besar. IKN dari sisi investasi sangat menarik. Pemerintah hanya perlu memastikan bahwa proyek IKN akan berjalan dan berkelanjutan,” kata Piter.
Menurutnya, daya tarik para investor teradap IKN sudah cukup besar. market sounding biasanya berisikan paparan kelanjutan pembangunan IKN, mulai dari apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek.
“Memberikan gambaran bahwa proyek ini sedang berjalan dan akan terus berjalan,” imbuhnya.
Diketahui Presiden Joko Widodo baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke IKN. Ibu Kota Nusantara merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesiasentris. Melalui pembangunan IKN, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berharap pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.
“Indonesia perlu keadilan ekonomi, sekali lagi ada 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan. Ini yang ingin kita hadirkan yaitu dengan membangun Ibu Kota Nusantara,” ujar Presiden.
Presiden juga menegaskan bahwa pemindahan ibu kota ke Nusantara merupakan langkah Indonesia untuk membangun budaya kerja, pemikiran, dan basis ekonomi baru.
“Jika kita tidak berani transformasi dari sekarang, sampai kapan pun kita akan sulit jadi negara maju,” ungkap Presiden.
Sementara itu salah satu hal yang membuat para investor menjalin kerja sama dengan Indonesia adalah karena adanya sebuah project sangat menjanjikan dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara . Bahkan pemerintah memasukkan beberapa proyek tersebut sebagai daftar investasi prioritas dan ditargetkan akan bisa rampung pada tahun 2024 mendatang, utamanya adalah mengenai fasilitas komersial dan esensial.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, “telah memetakan potensi-potensi investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan mulai dari sektor komersial hingga esensial,
Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai macam skema kerjasama sesuai dengan selera dan skala pelaku usaha. Seperti investasi langsung, kerjasama pemanfaatan aset, skema bangun-guna-serta, skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan skema-skema lainnya telah dirancang koridor kebijakannya” ucap Bambang.
Bambang Susantono meyakinkan bahwa pembangunan sektor komersial seperti pusat perbelanjaan, hiburan serta kawasan mixes-use untuk dibangun hunian, perhotelan dan perkantoran bahkan sudah disiapkan. ” Bukan hanya itu, sektor esensial seperti pendidikan dan kesehatan, energi dan telekomunikasi juga telah disiapkan, terlebih, proses perizinan investasi saat ini di indonesia sudah jauh lebih sederhana ketimbang sebelumnya karena sejak adanya UU Omnibus Law semua perizinan tersebut menjadi jauh lebih mudah, termasuk juga di dalamnya terdapat penawaran mengena green economy dan green energy”, Jelas Bambsng.
(CA/AA)