Suarapapuanews, Jakarta– Masyarakat adat ikut terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang digagas oleh Presiden Jokowi. Dukungan tersebut diberikan agar tercipta pemerataan pembangunan di Indonesia.
Sejak bulan Agustus 2022 lalu, tahapan persiapan pemindahan telah dimulai dengan pembangunan sejumlah infrastruktur di IKN Nusantara. Terkait hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi lapangan pembangunan IKN di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur (Kaltim). Kunjungan
lapangan tersebut untuk memastikan pembangunan IKN sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Kemudian dalam keterangan resminya, dirinya menjelaskan bahwa saat ini pembangunan IKN sudah masuk dalam tahap persiapan yang ditargetkan selesai pada akhir 2022 ini.
Wandy menuturkan pembangunan IKN tahap persiapan meliputi pembangunan hunian bagi pekerja, jalan akses dan sentra-sentra logistik, serta penyelesaian pasokan air minum. Dalam kunjungan tersebut, secara bersamaan juga sedang dilakukan pembangunan lahan (land development) untuk pembangunan infrastruktur, seperti hunian, kantor pemerintah, dan istana Presiden. Dia menegaskan, bahwa pembangunan dan pemindahan IKN merupakan program superprioritas Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Wandy juga berharap agar seluruh pembangunan lahan IKN bisa cepat diselesaikan. Pasalnya, jika pembangunan lahannya cepat rampung, maka secara otomatis juga akan segera bisa dibangun hunian dan juga kantor-kantor pemerintah dengan perencanaan pembangunannya dimulai pada awal tahun 2023 mendatang.
Sementara itu, terkait dengan pembangunan IKN, pihak Polri dan Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) telah bersinergi untuk mendukung dan mengawal pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa terjalinnya komitmen dan sinergi antara kepolisian dengan masyarakat Adat Dayak Nasional itu adalah menjadi sebuah kebanggaan bagi indonesia di mata dunia.
Dengan adanya komitmen dan sinergitas tersebut, berarti bisa dikatakan seluruh elemen bangsa bisa turut serta mendukung pembangunan dan mewujudkan IKN sebagai Ibu Kota baru di Indonesia. Bukan hanya kebanggaan, namun Jenderal Listyo juga memberikan apresiasinya kepada seluruh masyarakat Adat Dayak karena secara jelas berkomitmen tegas mendukung serta mensukseskan kebijakan dari program pemerintah.
Lebih lanjut, Kapolri menegaskan bahwa pihaknya akan terus menjaga dan juga meningkatkan sinergitas serta kolaborasi tersebut. Tidak bisa dipungkiri, memang dengan adanya komitmen bersama yang diucapkan oleh seluruh elemen masyarakat, maka optimisme untuk bisa mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang akan semakin jelas bisa terwujud.
Kapolri menambahkan bahwa program pembangunan IKN ini merupakan program dari Presiden Jokowi dengan semangat utamanya adalah supaya mampu mengurangi seluruh kesenjangan dan bisa menjamin pemerataan pembangunan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seluruh visi untuk bisa menuju Indonesia yang lebih baik dan lebih sejahtera akan terus didukung oleh Polri.
Pada kesempatan lain, Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor yang hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 1 Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) menyatakan bahwa MADN memang harus tetap eksis dan juga mampu berkontribusi secara maksimal untuk menunjang kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Dayak secara khusus, termasuk juga masyarakat Kaltim dan Indonesia secara umum.
Gubernur mengingatkan kepada masyarakat Dayak sebagai salah satu suku asli Pulau Kalimantan bahwa pemindahan dan pembangunan IKN di Kaltim harus mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Kalimantan. Menurutnya IKN ini memang sudah bukan lagu urusan Kalimantan Timur saja, melainkan sudah menuntut adanya kontribusi dari masyarakat seluruh Indonesia.
Bukan tanpa alasan, pasalnya urusan Ibu Kota Negara memang bukanlah suatu urusan yang kecil, tapi urusan bangsa, negara, urusan generasi penerus, karena IKN ini memang milik bangsa Indonesia bahkan bangsa-bangsa di dunia.
Gubernur juga meminta kepada masyarakat Kaltim dan Kalimantan untuk ambil bagian dalam pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara yang sudah mulai dibangun tahap demi tahap. Melalui MADN, diharapkan dapat menjadi wadah membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Dayak, untuk dapat menyambut dan berkompetisi dengan pendatang yang otomatis akan datang ke IKN.
Semua pihak sama sekali tidak boleh ada yang ketinggalan dan memang sudah sepatutnya untuk turut ambil bagian dan terlibat langsung dalam setiap proses pembangunan IKN, bahkan sesuai profesi, kompetensi dan kemampuan masing-masing.
Keterlibatan masyarakat adat dalam pembangunan IKN ini memang merupakan sebuah hal yang patut diberikan apresiasi setinggi-tingginya. Pasalnya memang dengan tujuan utama yang digagas oleh Presiden Jokowi, yakni agar tercipta pemerataan pembangunan di Indonesia, karena IKN memang harus didukung oleh seluruh masyarakat. Terlebih dengan adanya pembangunan IKN ini akan semakin mempercepat proses menuju ke Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute
(AP/AA)