Suarapapuanews, Jakarta– Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) adalah pemberian dana dari pemerintah sebagai kompensasi kepada masyarakat yang terdampak oleh penyesuaian harga BBM. Selain itu, penyaluran BLT meruapakan strategi pemerintah dalam melawan inflasi. Keadaan perekonomian memang belum terlalu stabil, dan BLT adalah penyelamatnya.
Inflasi adalah kenaikan harga-harga barang yang terjadi di suatu daerah tertentu. Ketika ada inflasi maka masih dikatakan wajar, karena terjadi tiap tahun, dan masyarakat memakluminya. Inflasi bisa dikatakan aman ketika perubahan harga tidak sampai 10%. Sedangkan inflasi parah terjadi saat harga-harga barang meroket, lebih dari 30% dari harga aslinya.
Ketika pandemi dan ditambah lagi dengan penyesuaian harga BBM, maka mau tidak mau terjadi inflasi di Indonesia. Namun masih dalam tahap normal karena hanya 4,9%. Saat terjadi inflasi maka pemerintah berusaha keras agar masyarakat tidak terdampak dan malah kesusahan untuk belanja sembako, dan salah satu cara mengatasinya adalah dengan memberikan BLT BBM.
BLT BBM diberikan sejak bulan September 2022 dan rakyat mendapatkan uang sebesar Rp. 600.000. Uang BLT bisa diambil melalui Kantor Pos. Ada lebih dari 20 juta warga negara Indonesia yang berhak untuk mendapatkan bantuan tersebut, yang didata dan diatur oleh Kementerian Sosial.
Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia, Athor Subroto, menyatakan bahwa kalkulasi BLT BBM sudah diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah. Nominal BLT sudah dihitung sehingga bisa membantu rakyat dalam masa sulit, sekaligus menjaga daya beli mereka. BLT juga bisa mencegah inflasi karena tepat sasaran.
Pemberian BLT BBM memang tepat sasaran karena langsung diberikan oleh warga yang membutuhkan, dan datanya sudah diverifikasi oleh Kementerian Sosial. Jika rakyat kecil menerima BLT maka mereka bisa menggunakannya untuk membeli beras, minyak, telur, dan berbagai kebutuhan lain. Mereka tidak akan sengsara meski ada perubahan harga sembako, karena memiliki dana BLT sebagai uang belanja.
BLT BBM bisa mengurangi dampak inflasi karena jika ada penyesuaian harga BBM, maka ada perubahan harga barang-barang di pasar. Namun inflasi bisa diredam karena masyarakat masih mampu membeli sembako dan mereka tidak terlalu terdampak oleh kenaikan harga tersebut. Berapapun harga beras masih bisa dibeli, karena ada uang BLT pemberian pemerintah.
BLT BBM adalah bantalan sosial, dan melindungi rakyat dari segala macam resiko, termasuk inflasi. Jangan sampai inflasi mengacaukan pasar dan membuat rakyat kecil sengsara, karena mereka tidak bisa membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya. Jika ada BLT maka rakyat kecil selamat dari efek inflasi, karena bisa belanja tanpa menggunakan uang pribadinya sendiri.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan, Kalimantan Timur dr. Khairul menyatakan bahwa BLT BBM diberikan kepada rakyat untuk menekan laju inflasi. Di Tarakan ada lebih dari 2.000 nelayan yang juga berhak mendapatkan BLT. Penyebabnya karena mereka sangat terdampak oleh penyesuaian harga BBM.
Jika harga BBM mengalami perubahan maka nelayan yang memakai perahu motor harus mengeluarkan uang lebih saat bekerja. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Tarakan memberikan BLT kepada mereka agar tetap bisa bekerja. Jangan sampai gara-gara perubahan harga BBM, mereka tidak bisa melaut dan masyarakat kesulitan karena tidak bisa mengkonsumsi ikan dan seafood lain.
BLT juga diharap bisa menekan inflasi dan mensejahterakan rakyat, meski kondisi ekonomi global belum terlalu stabil. Rakyat kecil seperti nelayan berhak untuk mendapatkan BLT BBM karena di antara mereka ada yang pendapatannya belum mencapai UMK (upah minimum kota). Bisa jadi perahu yang dipakai untuk bekerja adalah hasil menyewa, sehingga harus mengeluarkan uang lagi untuk bekerja.
BLT BBM diberikan ke rakyat yang sangat membutuhkan, dari berbagai profesi. Tidak hanya kepada para nelayan, tetapi juga masyarakat yang bekerja di sektor lain, misalnya buruh pabrik dan petani. Mereka berhak mendapatkan BLT karena tergolong kurang mampu.
Jika ada stimulus dari BLT BBM maka ada peredaman dampak inflasi, karena pasar akan tetap aktif dan tidak ada yang mogok belanja karena ada perubahan harga. Selain itu, BLT akan menggerakkan roda perekonomian negara, karena akan ada transaksi terus-menerus. Oleh karena itu BLT tidak diberikan hanya sekali, tetapi dalam beberapa tahap, agar belanjanya juga bisa tiap bulan.
Masyarakat sangat bersyukur saat menerima dana BLT karena memang mereka sangat membutuhkannya. Dengan uang BLT maka selain untuk belanja, juga bisa untuk kebutuhan lain, misalnya membayar SPP sekolah, ongkos transportasi, dll. Pemerintah juga berpesan agar uang BLT dihabiskan, bukannya disimpan, karena akan merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pemberian BLT BBM sangat diapresiasi karena meringankan beban rakyat dari efek penyesuaian harga BBM. Inflasi memang terjadi akibat perubahan harga bensin, tetapi masih aman terkendali. Jika ada BLT maka dampak inflasi akan berkurang drastis, dan masyarakat bisa belanja dengan senang karena menggunakan uang bantuan dari pemerintah.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara
(RH/AA)