Suarapapuanews, Denpasar— Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali merupakan pertemuan puncak yang dihadiri oleh seluruh Kepala Pemerintahan/Negara anggota G20.
KTT G20 ke-17 akan berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali. KTT akan menjadi puncak dari proses G20 dan kerja intensif yang dilakukan dalam Pertemuan Tingkat Menteri, Working Groups, dan Engagement Groups sepanjang tahun.
Sejumlah pertemuan dari berbagai tingkatan pejabat hingga menteri negara-negara G20, yang beberapa diantaranya sudah berlangsung dan lainnya akan menyusul. Keseluruhan kegiatan akan melibatkan sekitar 21.000 orang delegasi, belum termasuk staf, keluarga para delegasi dan para jurnalis dari berbagai negara.
Adapun anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Menurut pengamat pariwisata Wayan Puspa Negara, saat ditemui di Kuta, Badung, Selasa 11 Oktober 2022, adanya G20 di Bali secara langsung mempromosikan Bali dari segi kualitas.
“Bali memang sudah terkenal keseluruh dunia, namun untuk kualitas tertingginya kan belum tentu banyak yang tahu. Selain itu persaingan destinasi saat ini kan ketat. Selalu ada destinasi baru dan tampil lebih menarik,” jelas Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali ini.
Ditambahkannya,”Nah, melalui ajang KTT G20 dalam masa setahun ini sejak Bapak Presiden Jokowi bertugas sebagai Presidensi G20, tentu banyak telah dipromosikan secara otomatis, seperti keramahtamahan masyarakat Bali, kebudayaannya, sistem sosialnya, hingga infra dan suprastruktur fasiltas pariwisata seperti hotel, restoran hingga tempat bersidang kelas dunia yang sangat memadai, bila 19 negara dan satu Uni Eropa bersidang.”
Sekarang tinggal stakeholder pariwisata Bali memberi dukungan atas penyelenggaraan event internasional ini, “Baik dengan cara berpromosi dan juga menjaga Bali tetap aman dan kondusif. Karena bila kita lengah dalam faktor keamanan, tentu peluang besar ini untuk recovery Bali pasca pandemi akan pupus harapannya.”
Puspa Negara yakin bahwa pemilihan lokasi di Bali untuk kegiatan ini, Tentu merupakan keputusan pemerintah pusat dan panitia G20 tentang potensi pariwisata Bali yang merupakan destinasi berkelas dunia. Ketangguhan Bali, bahkan dimasa pandemi tetap memperoleh award, seperti
destinasi liburan paling bahagia di dunia 2022 (The World’s Happiest Holiday Destination in 2022) oleh menurut survei dari perusahaan operator perjalanan dan pariwisata asal Perancis, Club Med.
Puspa Negara menilai kegiatan ini memberikan dampak signifikan pada perekonomian Bali secara makro dan trickle down effect pada masyarakat Bali secara lebih luas. Karena bila sukses, akan terberitakan secara luas bahwa Bali sangat siap menerima kunjungan para wisatawan dari berbagai negara dan pariwisata akan kembali normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
Karena itu masyarakat Bali harus memberi dukungan penuh agar penyelenggaraan KTT G20 bisa sukses, “Karena kegiatan ini juga membawa nama Negara Indonesia,” tutup tokoh pemuda Kuta ini.
(CA/AA)