Suarapapuanews, Jakarta– Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) diberikan kepada rakyat Indonesia yang membutuhkan, sebagai kompensasi dari penyesuaian harga bensin. BLT sangat berguna untuk melindungi rakyat dari gejolak global.
Harga BBM disesuaikan oleh pemerintah, yakni jenis Pertamax dan Solar. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah mengalihkan subsidi menjadi BLT (bantuan langsung tunai) yang diberikan mulai September 2022. Nominal BLT adalah Rp. 600.000 yang diberikan dalam 2 periode. Sebanyak lebih dari 20 juta rakyat berhak mendapatkan BLT BBM, yang disalurkan melalui Kantor Pos.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa BLT BBM akan meringankan dan melindungi masyarakat rentan dan miskin dari tekanan gejolak kenaikan harga global. Semoga kemiskinan rakyat Indonesia juga menurun.
Dalam artian, saat pandemi global harga bergejolak, ditambah dengan perubahan harga minyak mentah dunia. Harga barang-barang pokok seperti sembako mengalami kenaikan di seluruh dunia. Jika terus seperti ini maka berbahaya karena daya beli masyarakat menurun dan bisa menambah angka kemiskinan.
Oleh karena itu pemerintah memberikan BLT BBM sebagai bantuan kepada rakyat kecil. Mereka bisa selamat dari gejolak perekonomian global karena mendapatkan uang bantuan berupa BLT BBM. Dengan dana dari pemerintah tersebut, maka rakyat kecil masih mampu untuk membeli beras berkualitas bagus, dan bahan-bahan kebutuhan pokok yang lain.
Gejolak perekonomian global berbahaya karena bisa menyebabkan pasar menjadi sepi, dan roda perekonomian Indonesia bergerak dengan sangat lambat. Oleh karena itu pemerintah menormalkan pasar dengan stimulus dari BLT BBM. Masyarakat masih memiliki uang belanja sehingga pasar normal kembali. Akibatnya roda perekonomian berjalan lagi dengan lancar.
Roda perekonomian harus dilindungi dari gejolak perekonomian global, karena jika ekonomi Indonesia lambat, bahkan mati, amat berbahaya. Hal ini bisa menyebabkan kekacauan dan resesi ekonomi. Oleh karena itu BLT BBM sangat diapresiasi karena menjadi langkah cerdas dari pemerintah, untuk menormalkan pasar di negeri ini.
Untuk mengendalikan angka kemiskinan di Indonesia memang dibutuhkan pancingan dari BLT BBM. Jangan ada yang mencerca pemerintahan Presiden Jokowi yang terkesan terlalu sering bagi-bagi bantuan sosial. Penyebabnya karena keadaan masyarakat masih membutuhkan dan banyak yang hidupnya sengsara di masa pandemi.
Sementara itu, Emrus Sihombing, Pakar Ekonomi Politik dari Universitas Pelita Harapan, menyatakan bahwa kebijakan BLT BBM menjadi bantalan sosial, dan memperlihatkan pemerintahan Presiden Jokowi berpihak pada masyarakat dengan ekonomi lemah. Kebijakan BLT BBM juga mengontrol daya beli masyarakat.
Dalam artian, pemerintahan Presiden Jokowi masih pro rakyat kecil dan terbukti walau subsidi BBM dikurangi, tetapi dialihkan menjadi BLT. Pengalihan dilakukan agar subsidi lebih tepat guna. Rakyat kecil paling banyak menanggung dampak negatif dari penyesuaian harga BBM, oleh karena itu mereka layak mendapatkan BLT dari pemerintah.
Rakyat kecil juga merupakan kelompok yang paling banyak terkena dampak dari gejolak perekonomian global, di mana gaji mereka hanya pas-pasan untuk makan dan membayar tagihan listrik, serta air. Bahkan ada orang yang gajinya jauh di bawah upah minimun regional. Oleh karena itu pemerintah berusaha menghapus dampak negatif dari gejolak global dengan cara pemberian BLT BBM.
Jangan sampai gejolak perekonomian global menghancurkan seluruh rakyat Indonesia, apalagi ada ancaman resesi global tahun 2023. Oleh karena itu pemerintah berusaha keras agar keadaan ekonomi rakyat tetap stabil dengan stimulus berupa BLT BBM. Semoga rakyat terbantu dengan uang Rp. 600.000 tersebut, dan mereka tidak akan kesulitan untuk sekadar beli beras dan telur ayam.
Jika 20 juta rakyat kecil menerima BLT BBM maka pasar akan stabil karena rakyat kecil sekalipun bisa membeli sembako dengan harga normal, karena mereka tidak mengeluarkan uang pribadinya. Namun mereka menggunakan dana BLT BBM, yang sangat bermanfaat bagi kestabilan pasokan di dapur. Rakyat kecil masih bisa makan walau keadaan ekonomi global belum terlalu stabil.
Oleh karena itu pemberian BLT BBM diapresiasi banyak orang, terutama rakyat kecil. Mereka merasa diperhatikan oleh pemerintah, yang tidak ingin rakyatnya tambah menderita di masa pandemi dan perekonomian global yang kurang stabil. Pemberian BLT juga tepat karena subsidi langsung diberikan ke rakyat kecil, karena jika hanya subsidi biasa malah bisa dimakan oleh orang-orang kaya yang tidak berhak.
BLT BBM adalah bantalan pelindung dari gejolak perekonomian global yang belum terlalu stabil, akibat dinamika harga minyak mentah dunia. Saat pandemi, kondisi ekonomi rakyat harus dijaga baik-baik, agar mereka tidak menderita sakit parah dan kelaparan. Oleh karena itu pemerintah memberikan BLT BBM agar rakyat bisa terlindungi dari efek gejolak global yang tidak stabil.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara
(RA/AA)