Suarapapuanews, Jakarta– Masyarakat antusias dalam menyambut P20 (Parliamentary Speakers’ Summit), yang merupakan forum parlemen negara-negara G20. Diharapkan pertemuan P20 akan membawa banyak perubahan positif pada Indonesa, khususnya kerja sama dan interaksi antar pemerintah dan parlemen.
Indonesia menjadi Presidensi G20 tahun 2022, yang berarti acara ini akan diselenggarakan di negeri ini, pada Bulan November nanti. Selain menjadi tuan rumah G20, Indonesia juga sebagai tuan rumah P20, yakni forum antar parlemen negara anggota G20. Salah satu tujuan dari P20 adalah meningkatkan dukungan politik untuk komitmen internasional.
Acara P20 akan diselenggarakan tanggal 5 hingga 7 Oktober 2022. Masyarakat sangat antusias dalam menyambut P20 karena akan mengharumkan nama Indonesia. Rencananya ada 34 ketua parlemen yang hadir (yang merupakan anggota G20), termasuk Rusia dan Ukraina. Nantinya akan ada pertemuan unicameral dan bicameral dalam acara P20.
Politisi Gus Muhaimin menyatakan masyarakat diharapkan untuk ikut mensukseskan perhelatan P20, karena P20 adalah ajang internasional, yang bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang bergengsi. P20 juga akan memberi solusi atas ancaman krisis dan resesi global.
Masyarakat bisa mensukseskan P20 dengan cara mengikuti P20 Friendship Ride and Run, lomba yang dibuat untuk ajang memperkenalkan P20. Dengan acara ini maka makin banyak warga yang mengetahui apa itu P20 dan G20. Mereka jadi paham bahwa P20 amat berguna bagi masa depan Indonesia, karena membuat kolaborasi positif dengan negara-negara lain.
Sementara itu, kemeriahan P20 juga berlangsung di media sosial. Masyarakat yang sudah memahami apa itu P20 akan merasa bangga lalu menyebarkan konten-konten berisi berita P20 di akun media sosialnya. Diharap dengan cara ini maka akan lebih banyak netizen di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia, yang memahami bahwa P20 adalah acara internasional yang penting.
Masyarakat sangat bangga karena Indonesia jadi penyelenggara P20 dan mendukungnya 100%. Penyebabnya karena ada 2 negara yang diundang, yakni Rusia dan Ukraina, dan mereka saat ini masih berkonflik. Diharap dengan pertemuan P20 maka menjadi ajang rekonsiliasi sehingga membuka jalan menuju perdamaian dan mengakhiri perang. Jangan sampai konflik di Eropa Timur meluas, dan Indonesia telah berusaha menjadi juru damai.
Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki posisi strategis karena mengumpulkan para pemimpin parlemen yang merupakan anggota G20. Indonesia menjadi pemersatu dan penengah, serta penggagas ide-ide sehingga bisa berkolaborasi dan akhirnya saling menguntungkan. Seluruh pemimpin parlemen menghormati Indonesia dan masyarakat merasa bangga, karena pemerintah berhasil menggalang semuanya.
Dengan menjadi tuan rumah P20 maka sangat membanggakan karena Indonesia adalah negara berkembang, tetapi dipercaya menjadi penyelenggara. Masyarakat turut merasa bangga karena Indonesia menjadi sorotan negara-negara di seluruh dunia. Kepemimpinan dan keluwesan pemerintah Indonesia dalam pergaulan internasional sangat dipuji.
Sementara itu, pra-acara P20 sudah dimulai tanggal 15 Juni 2022. Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi keynote speaker dan pembuka acara Kick-Off Meeting P20 di Surabaya. Puan Maharani menyatakan bahwa tema P20 tahun 2022 adalah “Stronger Parliament for Sustainable Recovery”.
Akan ada 4 isu krusial yang diangkat dalam P20 yakni ekonomi hijau, ekonomi inklusif dan masyarakat yang kuat, parlemen efektif dan demokrasi yang kuat, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Pemulihan pasca pandemi covid-19 menjadi isu global, tidak hanya bagi negara-negara anggota G20.
Masyarakat antusias dalam menyambut P20 karena membahas berbagai hal yang bermanfaat bagi masa depan Indonesia. Dengan ekonomi hijau maka perekonomian Indonesia jadi makin kuat. Penyebabnya karena industri hijau tidak hanya memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang, tetapi juga agar ramah lingkungan dan minim pencemaran.
Ekonomi hijau diterapkan di Indonesia, apalagi negeri ini menjadi salah satu paru-paru dunia. Diharap ada kerja sama dengan negara-negara anggota G20 agar mereka mendukung ekonomi hijau (dalam bentuk investasi). Mereka juga akan menerapkan ekonomi hijau di negaranya dan semangat untuk menjaga bumi dan mencintai lingkungan.
Selain itu, kesetaraan gender juga menjadi isu penting dalam P20. Perempuan banyak yang dipercaya menjadi pemimpin, dan Indonesia mencatat rekor karena pernah memiliki presiden perempuan (mantan presiden Ibu Megawati Sukarnoputri). Masyarakat bangga karena P20 menyuarakan kesetaraan gender dan memperlihatkan bahwa perempuan berhak menjadi leader yang tangkas.
Perempuan tidak hanya menjadi penghuni rumah dan beraktivitas di dapur, sumur, dan kasur. Namun perempuan-perempuan di seluruh dunia bisa bekerja keras dan menuangkan daya kreasinya, dan menjadi pemimpin yang berkualitas baik.
Masyarakat sangat antusias menyambut gelaran P20 yang akan diselenggarakan bulan Oktober 2022. P20 sangat penting untuk membuat kolaborasi antar negara-negara G20, sehingga tercipta kerja sama yang saling menguntungkan. Kolaborasi terbentuk tak hanya di bidang ekonomi hijau, tetapi juga kesetaraan gender.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute
(OR/AA)