Suarapapuanews, Jakarta– H Ilham Pangestu Anggota DPR RI komisi V dari Fraksi Golkar dapil Aceh 2 menepis sindiran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal pemimpin yang meneruskan proyek pembangunan infrastruktur dengan sekedar gunting pita.
Ilham menegaskan, semua kepemimpinan di Indonesia harus berkelanjutan. Hal ini agar proyek pembangunan yang telah berjalan di kepemimpinan sebelumnya tidak berhenti atau mangkrak begitu saja.
Ilham mengungkapkan, bahwa dalam kepemimpinan SBY selama 10 Tahun, SBY hanya dapat membangun jalan tol sepanjang 189,2 KM.
“Sebaiknya AHY jangan terlalu Pede dalam berbicara, era Pak SBY selama 10 tahun membuat jalan tol hanya mampu 189,2 KM, dibandingkan dengan Pak Jokowi yang baru menjabat 8 tahun sudah membuat jalan tol 1762,3 KM, jauh sekali perbandingannya,” ungkap Ilham Pangestu di Jakarta, Sabtu (17/9/2022).
Ilham meminta AHY untuk berbicara berdasarkan data yang ada, jangan hanya beretorika.
“Saya sangat menyayangkan bagaimana mungkin seorang Ketua Umum seperti AHY berpidato tanpa basis data. Saat ini adalah era kemajuan IT, artificial inteligent, termasuk big data,” kata Ilham.
Tak hanya itu, Ilham juga meminta kepada AHY untuk mengingat soal catatan pembangunan proyek Hambalang di era kepemimpinan SBY.
Dirinya megatakan, mangkraknya proyek Hambalang harusnya menjadi tolok ukur AHY dalam berbicara mengenai pembangunan infrastruktur.
“Rakyat semakin cerdas. Rakyat Indonesia mencatat begitu banyak proyek infrastruktur SBY yang mangkrak. Monumen Hambalang adalah bukti korupsi sistemik elit Partai Demokrat,” katanya.
Ilham pun menyinggung soal pembangunan bandar udara saat era SBY dan Jokowi.
Dirinya menambahkan, saat era SBY 10 tahun bandar udara hanya 24 dibangun sedangkan saat kepemimpinan Jokowi selama 8 tahun sudah 29 bandar udara.
“Saat era SBY 10 Tahun hanya 24 bandar udara, namun Jokowi baru memimpin 8 Tahun sudah 29 bandar udara. Bahkan dalam tahun 2022 sampai 2024 akan ada 9 bandar udara lagi yang siap beroperasi,” tambahnya.
(CA/AA)