Suarapapuanews, Jakarta– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH. Ahmad Fahrur Rozi memandang penyesuaian harga BBM sebagai opsi terbaik yang dilakukan pemerintah untuk mengutamakan kepentingan masyarakat ekonomi kecil.
Pasalnya, Gus Fahrur menyoroti bahwa selama ini justru masyarakat ekonomi menengah ke atas yang masih menikmati subsidi dimana sebetulnya ditujukan bagi masyarakat kecil.
Ia menilai kebijakan yang diambil pemerintah terkait BBM justru membentuk jaring pengaman sosial untuk melindungi masyarakat ekonomi rentan.
Gus Fahrur juga melihat bahwa pemerintah sudah memikirkan berbagai opsi dan melakukan yang terbaik untuk kepentingan rakyat.
“Pengalihan subsidi BBM menjadi pemberian bantuan kepada masyarakat kecil merupakan langkah yang wajib dilakukan jika tujuan negara adalah menjaga kemaslahatan masyarakat khususnya masyarakat ekonomi kecil,” ungkap Gus Fahrur.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Dia justru menyebut penyesuaian harga BBM merupakan “bentuk keadilan subsidi untuk rakyat”.
Ia pun tidak mengindahkan bahwa situasi ini memang sulit apalagi pasca pandemi dan saat ini masuk dalam situasi global yang menyebabkan lonjakan harga minyak dunia yang tinggi.
Namun Yaqut menilai pemerintah telah memilih opsi terbaik untuk menempatkan subsidi pada masyarakat bawah.
“Kami yakin ini sejatinya adalah opsi paling realistis untuk kebaikan negara dan rakyat,” tegasnya.
Hal serupa juga diaminkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Ia menilai bahwa penyesuaian harga BBM adalah keputusan sulit yang harus diambil dalam menghadapi situasi sulit saat ini.
Namun menurutnya bila tidak dilakukan justru negara akan semakin sulit. Sehingga menjadi hal yang wajar pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM, untuk kepentingan masyarakat.
“Kebijakan kenaikan harga BBM yang dilakukan Pemerintah merupakan pilihan sulit di tengah situasi pelik ini. Namun, kami memaklumi kenapa Pemerintah menaikkan BBM,” pungkasnya.
(CA/AA)