Suarapapuanews, Jakarta– Pemerataan vaksinasi Covid-19 yang terus diupayakan oleh Pemerintah di Indonesia ternyata berhasil menduduki peringkat kelima terbaik di dunia. Hal tersebut menjadi prestasi gemilang karena sejalan dengan program percepatan pemulihan perekonomian Tanah Air.
Agar bisa segera mengentaskan pandemi Covid-19 di Indonesia, Pemerintah terus melakukan upaya untuk bisa mencapai target vaksin ke seluruh masyarakat seluas-luasnya. Hal tersebut memang sangatlah penting supaya mayoritas dari populasi manusia memiliki imun yang kuat sehingga bisa lebih resisten terhadap kemungkinan terjadingkit virus.
Terkait hal tersebut, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan rekor vaksinasi Indonesia masuk dalam lima besar dunia. Pencapaian ini merupakan hasil dari kebijakan social distancing yang menyesuaikan dengan kondisi kasus aktif, ketersediaan obat, dan ketersediaan vaksin saat ini.
Setelah memberlakukan kebijakan yang ketat melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal pandemi Covid-19, Pemerintah menyesuaikan dan membuat kebijakan baru yang mempertimbangkan adanya dinamika dari kasus pandemi tersebut, yakni dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hasil dari seluruh kebijakan Pemerintah tersebut termasuk juga pada pemberian vaksinasi kepada seluruh masyarakat. Menurut Prof Wiku, pada titik ini, semua patut berbangga karena Indonesia merupakan negara dengan dosis vaksin terbanyak kelima di dunia.
Menurut data Kementerian Kesehatan per 18 Agustus 2022 pukul 18:00, jumlah orang yang telah menerima vaksin dosis pertama adalah 203.062.974 orang atau setara dengan 86,53 persen dari total target vaksinasi yang ditetapkan. Sementara itu, jumlah orang yang menerima dosis kedua vaksin Covid-19 sebanyak 170.576.561 orang atau setara dengan 72,69 persen. Selanjutnya yang mendapat vaksin dosis ketiga atau booster adalah 58.996.810 atau 25,14 persen. Jumlah orang yang mendapat vaksinasi dosis keempat sebanyak 272.243 orang, angkanya 18,54 persen.
Perlu diketahui bahwa Pemerintah telah menetapkan target vaksinasi 234.666.020 orang. Prof Wiku mengatakan akselerasi vaksin terus ditingkatkan dengan kehati-hatian dan kewaspadaan di tengah kegiatan sosial ekonomi yang sedang berlangsung. Jika dibiarkan, tentu saja akan meningkatkan kemungkinan penularan virus.
Maka dari itu Pemerintah Indonesia masih berusaha beradaptasi dengan situasi pandemi yang sangat dinamis. Selain prestasi di bidang medis, kata Wiku, Indonesia juga bisa bertahan secara ekonomi. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang kembali di atas 5 persen sejak triwulan IV tahun 2021.
Namun, pihaknya tidak mau berpuas diri. Menurutnya, prestasi yang diperoleh saat ini harus dipertahankan sebagai tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat. Beberapa hal masih terus menjadi perhatian utama atau fokus dari Pemerintah yakni adanya kemungkinan orang yang terinfeksi kembali setelah divaksinasi atau setelah sembuh dari Covid-19.
Pada kesempatan yang lain, Menteri kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan dan upaya terkoordinasi dari seluruh elemen negara, mulai dari kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, ormas, ormas keagamaan, pelaku ekonomi hingga masyarakat dalam menyukseskan Program Imunisasi Nasional.
Menanggapi hal tersebut, beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini agar dapat berjalan, serta mengingatkan bahwa meskipun populasi yang divaksinasi terus bertambah, risiko tertular Covid-19 tetap ada. Oleh karena itu, vaksinasi perlu lebih mempercepat pencapaian herd immunity. Selain itu, protokol kesehatan juga harus diterapkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari untuk memberikan perlindungan yang optimal.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Menurutnya, rekor vaksinasi Indonesia terhadap Covid-19 termasuk yang terbaik di dunia. Penduduk dusun dan kampung saling melindungi dan berbagi. Ulama, pemuka agama dan pemuka adat aktif mendukung masyarakat yang juga mendukung pemerintah dalam mengatasi ketidakpastian ini.
Ia percaya bahwa begitu Indonesia mengelola pandemi Covid-19, maka dapat menangani masalah besar lainnya dengan bagus. Jokowi mengatakan inilah kekuatan Bangsa untuk membangun Indonesia. Presiden Joko Widodo mengatakan kasus Covid-19 melonjak sejak Lebaran 2022. Ia juga mengingatkan masyarakat agar segera mendapatkan suntikan booster atau dosis ketiga untuk menghindari paparan Covid-19.
Di sisi lain, minat masyarakat untuk mengunjungi pusat perbelanjaan dan mall di DKI Jakarta tetap tinggi di tengah peraturan wajib booster. Aturan booster sedang diterapkan mulai pertengahan Juli 2022 sejalan dengan peningkatan kasus Covid-19 harian baru-baru ini.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mencontohkan rata-rata tingkat kehadiran masyarakat ke pusat perbelanjaan atau mall pada Juli 2022 sekitar 70 hingga 80 persen. Menurutnya, Sejauh ini belum terlihat penurunan jumlah pengunjung yang signifikan.
Dengan adanya gairah masyarakat untuk kembali segera melakukan aktivitas perekonomian seperti semula, memang membuat tak heran kondisi fundamental ekonomi Indonesia tetap berjalan dengan baik. Hal tersebut juga sangat sejalan dengan bagaimana upaya Pemerintah untuk terus melakukan pemerataan vaksinasi Covid-19 ke seluruh masyarakat hingga sekarang mencapai peringkat tertinggi kelima di dunia. Maka semua pihak harus bangga dan terus mendukungnya.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
(RR/AA)