Suarapapuanews, Jakarta– Rencana investasi yang dilakukan oleh pabrik mobil asal China harus mendapatkan dukungan serta apresiasi begitu tinggi dari seluruh masyarakat. Pasalnya memang hal tersebut akan sangat membantu upaya percepatan pemulihan ekonomi di Indonesia.
Upaya Pemerintah untuk membuka gerbang investasi dengan sangat lebar, yang tujuannya agar sesegara mungkin mewujudkan percepatan pemulihan perekonomian nasional terjawab. Salah satunya adalah dengan adanya komitmen tegas dari pabrik mobil asal China untuk menanamkan investasinya.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan besaran jumlah investasi tersebut adalah hingga mencapai Rp 14 triliun. Memang salah satu yang mendasari hal tersebut adalah lantaran indonesia sendiri memiliki segmentasi pasar terkait otomotif dalam jumlah yang sangat besar pula sehingga akan sangat menarik para pabrikan asing untuk bisa mencoba masuk ke Tanah Air.
Pabrik mobil tersebut adalah Chery, yang mana memang bukanlah nama baru sebenarnya dalam industri otomotif Indonesia. Chery sendiri sebelumnya pernah masuk ke pasar Tanah Air, yakni sekitar tahun 2011 silam sebelum mereka memutuskan untuk menghentikan penjualan mereka. Akan tetapi ternyata kini mereka mencoba untuk kembali masuk dengan memberikan komitmen investasi yang jauh lebih serius.
Investasi yang dilakukan oleh pabrik Chery tersebut dengan nilai Rp 14 triliun yakni akan meliputi aktivitas produksi dan juga manufakturing di indonesia dengan perkiraan kapasitas yang bisa diproyeksi adalah sekitar 200 ribu kendaraan. Mengenai hal tersebut, Executive Vice President Chery International, Zhang Shengsan menyatakan bahwa memang pasar Asia Tenggara sendiri akan menjadi komponen paling penting dalam proses internasionalisasi Chery ke tahap selanjutnya.
Pasar Asia Tenggara yang dimaksudkan tersebut, utamanya adalah Indonesia karena memang merupakan negara dengan ekonomi dan juga populasi terbesa jika dibandingkan diantara sepuluh negara ASEAN lainnya sehingga jelas dianggap paling strategis dan signifikan akan mampu memberikan pembuktian dengan sendirinya.
Dengan komitmen tegas akan investasi yang akan dilakukan Chery ke Indonesia tersebut, maka pihak pabrikan akan mencoba lebih mengenalkan kendaraan mereka. Belakangan pada sebuah acara bertajuk GIIAS 2022 ini, Chery sendiri telah menampilkan lima unit mobil yang terdiri dari dua seri Tiggo, yakni Tiggo 7 PRO dan Tiggo 8 PRO, serta diikuti pula dengan EQ-1. Bahkan khusus dalam acara GIIAS 2022 tersebut untuk seri Tiggo juga dilakukan sesi pre-booking dengan program Advance Warranty dan garansi mesin hingga 10 tahun.
Perusahaan Chery sendiri bahkan telah melakukan pertemuan hingga beberapa kali dengan Menperin untuk membahas rencana investasi yang akan mulai berjalan pada tahun 2022 ini. Selain itu secara bertahap mereka juga akan mulai melakukan produksi kendaraan berjenis SUV dengan total 9 model dan diantaranya untuk kebutuhan ekspor.
Terkait hal tersebut, pihak Menperin menjelaskan bahwa PT. Chery Motors Indonesia akan melakukan 4 tahapan investasi jangka panjang hingga tahun 2028 mendatang. Bukan hanya itu, namun pihak Chery juga telah melakukan komunikasi secara intensif dengan Kemenperin dan juga menyatakan komitmen mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai hub ASEAN dan juga bagian dari ekspor global perusahaan tersebut.
Kabar lainnya juga datang dari perusahaan otomotif China, yakni Wuling karena mereka telah merencakan untuk melakukan produksi hingga sejumlah 10 ribu unit pertahun. Maka dari itu Kemenperin sangatlah menyambut baik investasi para pelaku industri otomotif tersebut, termasuk juga upaya mereka untuk melakukan pengembanan kendaraan listrik. Secara tegas Menperin menyatakan bahwa mereka akan mendukung penuh pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai hilir untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam produksi kendaraan listrik yang berdaya saing global.
Sebagai informasi, bahwa sebenarnya industri otomotif sendiri ternyata berperan sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pasalnya sampai saat ini sudah terdapat sekitar 21 industri perakitan kendaraan roda empat tersebut dengan total nilai investasi hingga mencapai Rp 139,36 triliun.
Investasi tersebut berasal dari beberapa pabrik otomotif dari beberapa negara, seperti contohnya dari Jepang sendiri yang menyumbangkan investasi senilai Rp 116,1 triliun atau sekitar 83,31 persen dari total nilai investasi otomotif di Tanah Air. Kemudian pada peringkat kedua disusul oleh Korea yang menanamkan investasi senilai Rp 10,54 triliun atau sekitar 7,56 persen dan juga China dengan besaran investasi Rp 11,3 triliun atau sekitar 8,11 persen. Ternyata bukan hanya negara-negara asal Asia saja, melainkan pabrikan dari Uni Eropa pun tak kalah, yakni dengan investasinya senilai Rp 1,42 triliun atau sekitar 1,02 persen dari keseluruhan.
Mengetahui betapa menjanjikannya sektor otomotif dengan pasar yang begitu melimpah di Indonesia, maka memang pengamatan yang dilakukan oleh pabrikan China tersebut sudah sangatlah tepat. Rencana untuk melakukan investasi tersebut sangat patut mendapatkan apresiasi begitu tinggi dan diharapkan nantinya pasti akan membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Insitute
(AW/AA)